'Kumpul Kebo', Lolot Band Gandeng Cedil
Lolot Band, grup musik berbahasa Bali kembali meluncurkan video klip salah satu lagu dari album ke-9 dengan judul 'Kumpul Kebo' dengan konsep bondres, Sabtu (12/10).
DENPASAR, NusaBali
Dalam video klipnya band yang digawangi Made Bawa (guitar vokal), Donnie Lesmana (lead guitar), Lanang (bass guitar), dan Hendra (drum) ini menggandeng salah satu seniman kawakan yakni Cedil yang diharapkan mampu menyampaikan pesan dari lagu tersebut.
Vokalis Lolot, Made Bawa sekaligus pencipta lagu 'Kumpul Kebo' mengungkapkan, lagu ini menceritakan realita kehidupan sosial yang berhubungan dengan kisah sepasang kekasih yang sudah lama melakukan hubungan layaknya suami istri tapi tidak berlanjut dengan pernikahan.
Kebanyakan pemuda saat ini terlalu lama pacaran sehingga pasti timbul keraguan dari sisi ceweknya tentang keseriusan dari pasangannya dan mulailah melirik dan mencari cowok lain yang lebih pasti bisa menikahinya karena beberapa faktor ketakutan yang selalu menjadi permasalahan yaitu salah satunya faktor umur. "Lagu ini menceritakan sebuah realita pemuda sekarang yang pacarannya lama tapi malah tidak bisa bersatu," jelasnya.
Jadi kata Made Bawa, lagu ini mendorong pemuda yang sudah waktunya menikah tidak menunda lagi ke jenjang pernikahan. Disamping itu kata Made Bawa, lagu ini juga memberikan kekuatan bagi para pemuda yang memiliki pasangan agar bisa segera melanjutkan ke jenjang pernikahan. Pemilihan lagu ini untuk dibuatkan video klip, kata Made Bawa, berdasarkan voting dan permintaan dari penggemar yang lebih banyak meminta lagu tersebut.
Dalam klip tersebut pihaknya memilih menggunakan konsep bondres ditambah kolaborasi dengan pelawak kawakan Cedil. Selain itu pengisi dari video klip itu juga ada Ketut Gases, Rah Ina, Ketut Uleh Miasa, Sanggar Manik Suara Panjer, dan Krama Desa Adat Panjer, dengan video klip digarap oleh Dxt Movie.
Basiss Lolot, Lanang, menambahkan, penggunaan konsep bondres dalam video klip tersebut untuk memperkenalkan kembali bondres Bali yang saat ini kian terlupakan. Dalam bondres tersebut nantinya akan bercerita tentang lagu tersebut. Sebab, bondres juga merupakan salah satu seni yang bisa menuangkan isi lagu dan memberikan pesan positif bagi generasi muda.
"Kalau bisa dibilang memang tidak ada kaitannya antara bondres dengan judul lagu yakni 'Kumpul Kebo', tetapi dengan memasukan konsep bondres akan lebih terkesan menyatu dengan budaya. Dalam klip itu, bondres akan melakoni langsung cerita lagu tersebut. Selain itu karena kelucuannya juga dapat menarik masyarakat yang menonton kisah dalam lagu," ungkapnya.
Dikatakan Lanang, memilih kolaborasi dengan Cedil karena sudah kenal sejak 2003 lalu. Selain kelucuannya, tawaran yang diberikan oleh Lolot juga diterima dan didukung untuk memajukan budaya lewat vidio klip ini. "Pertama kali tahun 2003 berkolaborasi dengan Cedil dan kebetulan satu acara, dan nantinya kami menginginkan slalu ada seni musik modern menggunakan kolaborasi dengan seniman-seniman lainnya di Bali," imbuhnya.
Lanang mengatakan, untuk saat ini, Lolot akan berfokus untuk pembuatan klip dan roadshow ke seluruh Kabupaten se-Bali. Selain itu, pihaknya juga mengatakan akan menggelar Bali Rock Fest pada pertengahan 2020 mendatang sebagai konsistensi untuk membangkitkan musik di Bali.
"Untuk album stop dulu kita masih akan berfokus ke pengharapan video klip dan Bali Rock Fest yang akan kita gelar di pertengahan tahun 2020 Acara ini merupakan acara musik festival akan memainkan semua band yang ada di Bali, semua genre yang tentunya kita akan saring lagi," tandasnya. *mis
Vokalis Lolot, Made Bawa sekaligus pencipta lagu 'Kumpul Kebo' mengungkapkan, lagu ini menceritakan realita kehidupan sosial yang berhubungan dengan kisah sepasang kekasih yang sudah lama melakukan hubungan layaknya suami istri tapi tidak berlanjut dengan pernikahan.
Kebanyakan pemuda saat ini terlalu lama pacaran sehingga pasti timbul keraguan dari sisi ceweknya tentang keseriusan dari pasangannya dan mulailah melirik dan mencari cowok lain yang lebih pasti bisa menikahinya karena beberapa faktor ketakutan yang selalu menjadi permasalahan yaitu salah satunya faktor umur. "Lagu ini menceritakan sebuah realita pemuda sekarang yang pacarannya lama tapi malah tidak bisa bersatu," jelasnya.
Jadi kata Made Bawa, lagu ini mendorong pemuda yang sudah waktunya menikah tidak menunda lagi ke jenjang pernikahan. Disamping itu kata Made Bawa, lagu ini juga memberikan kekuatan bagi para pemuda yang memiliki pasangan agar bisa segera melanjutkan ke jenjang pernikahan. Pemilihan lagu ini untuk dibuatkan video klip, kata Made Bawa, berdasarkan voting dan permintaan dari penggemar yang lebih banyak meminta lagu tersebut.
Dalam klip tersebut pihaknya memilih menggunakan konsep bondres ditambah kolaborasi dengan pelawak kawakan Cedil. Selain itu pengisi dari video klip itu juga ada Ketut Gases, Rah Ina, Ketut Uleh Miasa, Sanggar Manik Suara Panjer, dan Krama Desa Adat Panjer, dengan video klip digarap oleh Dxt Movie.
Basiss Lolot, Lanang, menambahkan, penggunaan konsep bondres dalam video klip tersebut untuk memperkenalkan kembali bondres Bali yang saat ini kian terlupakan. Dalam bondres tersebut nantinya akan bercerita tentang lagu tersebut. Sebab, bondres juga merupakan salah satu seni yang bisa menuangkan isi lagu dan memberikan pesan positif bagi generasi muda.
"Kalau bisa dibilang memang tidak ada kaitannya antara bondres dengan judul lagu yakni 'Kumpul Kebo', tetapi dengan memasukan konsep bondres akan lebih terkesan menyatu dengan budaya. Dalam klip itu, bondres akan melakoni langsung cerita lagu tersebut. Selain itu karena kelucuannya juga dapat menarik masyarakat yang menonton kisah dalam lagu," ungkapnya.
Dikatakan Lanang, memilih kolaborasi dengan Cedil karena sudah kenal sejak 2003 lalu. Selain kelucuannya, tawaran yang diberikan oleh Lolot juga diterima dan didukung untuk memajukan budaya lewat vidio klip ini. "Pertama kali tahun 2003 berkolaborasi dengan Cedil dan kebetulan satu acara, dan nantinya kami menginginkan slalu ada seni musik modern menggunakan kolaborasi dengan seniman-seniman lainnya di Bali," imbuhnya.
Lanang mengatakan, untuk saat ini, Lolot akan berfokus untuk pembuatan klip dan roadshow ke seluruh Kabupaten se-Bali. Selain itu, pihaknya juga mengatakan akan menggelar Bali Rock Fest pada pertengahan 2020 mendatang sebagai konsistensi untuk membangkitkan musik di Bali.
"Untuk album stop dulu kita masih akan berfokus ke pengharapan video klip dan Bali Rock Fest yang akan kita gelar di pertengahan tahun 2020 Acara ini merupakan acara musik festival akan memainkan semua band yang ada di Bali, semua genre yang tentunya kita akan saring lagi," tandasnya. *mis
Komentar