Kekurangan Dana, Jalan Rusak Ditambal Beton
Pemkab Jembrana dengan bantuan salah satu kontraktor melakukan penambalan sejumlah titik jalan berlubang di Lingkungan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Penambalan sejumlah titik jalan berlubang dengan coran beton itu dilakukan lantaran keterbatasan anggaran dari pemerintah yang belum dapat mengcover seluruh perbaikan ruas jalan setempat. Hal tersebut diakui Kepala Bidang (Kabid) Binamarga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Kade Subamia, yang mendampingi Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat meninjau perbaikan jalan tersebut, Minggu (13/10). Menurut Subamia, sebenarnya total jalan yang rusak di Lingkungan Pendem – Dewasana mencapai sepanjang 5 kilometer. Tetapi yang bisa diperbaiki secara menyeluruh oleh pemerintah tahun ini baru sepanjang 3,8 kilometer.
Perbaikan jalan sepanjang 3,8 kilometer yang langsung diaspal ulang itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Sedangkan untuk sisa kerusakan jalan sepanjang 1,2 kilometer yang masuk di wilayah Lingkungan Dewasana, juga diperbaiki tahun ini. Namun perbaikannya, baru sebatas penambalan terhadap lubang-lubang di sepanjang jalan tersebut, melalui sumbangan pihak ketiga yang merupakan salah satu kontraktor lokal di Jembrana. “Penambalan itu tidak pakai dana pemerintah. Pihak ketiga yang menyumbang coran beton, dan masyarakat ikut gotong-royong untuk merapikan lubang yang akan dicor. Ada lima titik lubang yang perlu dicor,” ujar Subamia.
Sementara Wabup Kembang mengatakan, perbaikan dengan menutup jalan berlubang ini merupakan tindak lanjut atas laporan warga sekitar. Penambalan terhadap jalan berlubang ini dipilih untuk perbaikan jangka pendek, dan kerusakan jalan di wilayah yang belum kebagian perbaikan dari pemerintah ini belum tergolong parah. “Untuk jangka pendek, penanganan betonisasi ini sudah cukup. Namun ke depan akan kami pikirkan jika kondisi jalan mulai rusak parah,” ujarnya.
Wabup Kembang juga berpesan kepada warga agar ikut menjaga jalan di pedesaan. Pemerintah terus berusaha melakukan perbaikan jalan sesuai kewenangan masing-masing. “Kami harap warga ikut menjaga dengan cara melarang melintas kendaraan berat yang bisa merusak aspal,” ucapnya. *ode
Penambalan sejumlah titik jalan berlubang dengan coran beton itu dilakukan lantaran keterbatasan anggaran dari pemerintah yang belum dapat mengcover seluruh perbaikan ruas jalan setempat. Hal tersebut diakui Kepala Bidang (Kabid) Binamarga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana I Kade Subamia, yang mendampingi Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat meninjau perbaikan jalan tersebut, Minggu (13/10). Menurut Subamia, sebenarnya total jalan yang rusak di Lingkungan Pendem – Dewasana mencapai sepanjang 5 kilometer. Tetapi yang bisa diperbaiki secara menyeluruh oleh pemerintah tahun ini baru sepanjang 3,8 kilometer.
Perbaikan jalan sepanjang 3,8 kilometer yang langsung diaspal ulang itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar, bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Sedangkan untuk sisa kerusakan jalan sepanjang 1,2 kilometer yang masuk di wilayah Lingkungan Dewasana, juga diperbaiki tahun ini. Namun perbaikannya, baru sebatas penambalan terhadap lubang-lubang di sepanjang jalan tersebut, melalui sumbangan pihak ketiga yang merupakan salah satu kontraktor lokal di Jembrana. “Penambalan itu tidak pakai dana pemerintah. Pihak ketiga yang menyumbang coran beton, dan masyarakat ikut gotong-royong untuk merapikan lubang yang akan dicor. Ada lima titik lubang yang perlu dicor,” ujar Subamia.
Sementara Wabup Kembang mengatakan, perbaikan dengan menutup jalan berlubang ini merupakan tindak lanjut atas laporan warga sekitar. Penambalan terhadap jalan berlubang ini dipilih untuk perbaikan jangka pendek, dan kerusakan jalan di wilayah yang belum kebagian perbaikan dari pemerintah ini belum tergolong parah. “Untuk jangka pendek, penanganan betonisasi ini sudah cukup. Namun ke depan akan kami pikirkan jika kondisi jalan mulai rusak parah,” ujarnya.
Wabup Kembang juga berpesan kepada warga agar ikut menjaga jalan di pedesaan. Pemerintah terus berusaha melakukan perbaikan jalan sesuai kewenangan masing-masing. “Kami harap warga ikut menjaga dengan cara melarang melintas kendaraan berat yang bisa merusak aspal,” ucapnya. *ode
Komentar