Pemprov Bangun 6 SMA/SMK Negeri
Solusi Atasi Masalah PPDB Tahun Ajaran 2020/2021 di Bali
Setiap sekolah yang dibangun nanti mampu menampung 648 siswa, sehingga total akan tersedia 3.888 kursi
DENPASAR, NusaBali
Inilah gerak cepat Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dalam menyelesaikan masalah keterbatasan ruang belajar, yang selalu memunculkan carut marut penerimaan peserta didik baru (PPDB) di setiap tahun ajaran. Pemprov Bali akan bangun 4 SMA Negeri dan 2 SMK Negeri tahun 2020 depan.
Dari 6 sekolah baru yang akan dibangun Pemprov Bali tahun depan,3 unit di antaranya berada di Kota Denpasar, 2 unit di Karangasem, dan 1 unit lagi di Gianyar. Pertama, SMAN 9 Denpasar yang akan dibangun di kawasan Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur. Kedua, SMAN 10 Denpasar yang akan dibangun di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Ketiga, SMAN 2 Sukawati yang akan dibangun di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Keempat, SMAN 1 Abang yang akan dibangun di Desa Abang/Kecamatan Abang, Karangasem. Kelima, SMKN 6 Denpasar yang akan dibangun di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur. Keenam, SMKN 2 Kubu yang akan dibangun di Desa/Kecamatan Kubu, Karangasem.
Rencana membangun 4 SMA Negeri dan 2 SMK Negeri ini terungkap dalam rapat koordinasi Komisi IV DPRD Bali (membidangi masalah pendidikan) dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (14/10) siang. Rapat koordinasi tersebut untuk membahas program Dinas Pendidikan Provinsi Bali dalam mengatasi masalah PPDB.
Rapat kemarin dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta (dari Fraksi PDIP), didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali I Wayan Disel Astawa (Fraksi Gerindra). Anggota Komisi IV DPRD Bali yang hadir, antara lain, I Wayan Rawan Atmaja (Fraksi Golkar), I Gusti Ayu Aries Sujati (Fraksi PDIP), Ni Wayan Sari Galung (Fraksi PDIP), dan I Komang Wirawan (Fraksi Demokrat).
Dalam rapat tersebut, Kadis Pendidikan Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, membeber ada 6 sekolah baru yang akan dibangun tahun depan. Dari 6 sekolah baru itu, 4 unit di antaranya SMA Negeri dan 2 unit lagi SMK Negeri. Keenam sekolah baru tersebut akan dibangun dengan dana APBD Induk Bali Tahun 2019.
“Tahun 2020 sudah dilakukan pembangunan fisik sekolah,” papar Jaya Wibawa. “Pembangunan 6 sekolah baru ini nanti berupa pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Ruang Kantor Kepala Sekolah, Ruang Guru, Perpustakaan, Labolatorium Fisika, Labolatorium Biologi, Labolatorium Kimia, Labolatorium bahasa, Ruang Komputer, Padmasana, lahan parkir, taman, dan tembok pembatas,” lanjut Jaya Wibawa.
Pembangunan 6 sekolah baru ini, kata Jaya Wibawa, untuk memenuhi daya tampung siswa Kelas I. Setiap sekolah baru nantinya memiliki 18 Ruang Kelas Baru (RKB) dengan daya tampung 18 RKB x 36 siswa = 648 siswa. Maka, untuk 6 sekolah baru, nantinya akan menampung 6 x 648 siswa = 3.888 siswa. “Pembangunannya menggunakan dana APBD Provinsi Bali 2019. Saat ini anggaran sedang disusun,” tandas Jaya Wibawa.
Menurut Jaya Wibawa, daya tampung SMA Negeri + SMK Negeri di Bali saat ini adalah 40.089 siswa. Sementara untuk SMA Swasta + SMK Swasta, memiliki daya tampung total 24.473 siswa.
Kebutuhan ruang kelas untuk SMA dan SMK baik negeri maupun swasta di seluruh Bali saat ini (berdasarkan lulusan SMP tahun ajaran 2018/2019) adalah 65.081 kursi. Sedangkan daya tampung SMA dan SMK baik negeri maupun swasta hanya 64.562 kursi. Maka, terjadi kekurangan 519 kutsi.
“Nah, dengan pembangunan 6 sekolah baru nanti, kekurangan kursi sudah terpenuhi bahkan jauh melebihi. Cuma, kan semua orangtua ingin anaknya sekolah di negeri,” kata mantan Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, mengatakan pihaknya sengaja lebih awal mengundang Kadis Pendidikan Provinsi Bali, sepuaya nanti tidak kelabakan menyongsong PPDB tahun ajaran 2020/2021. “Sejak awal kami mau memastikan ketersediaan ruang kelas dalam menghadapi PPDB tahun ajaran 2020/2021 nanti. Pengalaman tahun ajaran 2019/2020 kan terjadi carut marut PPDB,” tandas politisi senior PDIP asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini usai rapat kemarin.
Politisi yang akrab dioanggil Gung De ini juga ingin mengecek kesiapan Pemprov Bali terkait program pembangunan sekolah baru. “Dari hasil pembahasan, akan ada 6 sekolah baru yang dibangun di tahun 2020 depan, dengan dana APBD Bali. Saya apresiasi Pemprov Bali di bawah Gubernur Wayan Koster, karena benar-benar mencarikan solusi atas carut marut PPDB kemarin,” ujar politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat
Dari 6 sekolah baru yang akan dibangun Pemprov Bali tahun depan,3 unit di antaranya berada di Kota Denpasar, 2 unit di Karangasem, dan 1 unit lagi di Gianyar. Pertama, SMAN 9 Denpasar yang akan dibangun di kawasan Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur. Kedua, SMAN 10 Denpasar yang akan dibangun di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan.
Ketiga, SMAN 2 Sukawati yang akan dibangun di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Keempat, SMAN 1 Abang yang akan dibangun di Desa Abang/Kecamatan Abang, Karangasem. Kelima, SMKN 6 Denpasar yang akan dibangun di Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur. Keenam, SMKN 2 Kubu yang akan dibangun di Desa/Kecamatan Kubu, Karangasem.
Rencana membangun 4 SMA Negeri dan 2 SMK Negeri ini terungkap dalam rapat koordinasi Komisi IV DPRD Bali (membidangi masalah pendidikan) dan Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (14/10) siang. Rapat koordinasi tersebut untuk membahas program Dinas Pendidikan Provinsi Bali dalam mengatasi masalah PPDB.
Rapat kemarin dipimpin Ketua Komisi IV DPRD Bali I Gusti Putu Budiarta (dari Fraksi PDIP), didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali I Wayan Disel Astawa (Fraksi Gerindra). Anggota Komisi IV DPRD Bali yang hadir, antara lain, I Wayan Rawan Atmaja (Fraksi Golkar), I Gusti Ayu Aries Sujati (Fraksi PDIP), Ni Wayan Sari Galung (Fraksi PDIP), dan I Komang Wirawan (Fraksi Demokrat).
Dalam rapat tersebut, Kadis Pendidikan Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, membeber ada 6 sekolah baru yang akan dibangun tahun depan. Dari 6 sekolah baru itu, 4 unit di antaranya SMA Negeri dan 2 unit lagi SMK Negeri. Keenam sekolah baru tersebut akan dibangun dengan dana APBD Induk Bali Tahun 2019.
“Tahun 2020 sudah dilakukan pembangunan fisik sekolah,” papar Jaya Wibawa. “Pembangunan 6 sekolah baru ini nanti berupa pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Ruang Kantor Kepala Sekolah, Ruang Guru, Perpustakaan, Labolatorium Fisika, Labolatorium Biologi, Labolatorium Kimia, Labolatorium bahasa, Ruang Komputer, Padmasana, lahan parkir, taman, dan tembok pembatas,” lanjut Jaya Wibawa.
Pembangunan 6 sekolah baru ini, kata Jaya Wibawa, untuk memenuhi daya tampung siswa Kelas I. Setiap sekolah baru nantinya memiliki 18 Ruang Kelas Baru (RKB) dengan daya tampung 18 RKB x 36 siswa = 648 siswa. Maka, untuk 6 sekolah baru, nantinya akan menampung 6 x 648 siswa = 3.888 siswa. “Pembangunannya menggunakan dana APBD Provinsi Bali 2019. Saat ini anggaran sedang disusun,” tandas Jaya Wibawa.
Menurut Jaya Wibawa, daya tampung SMA Negeri + SMK Negeri di Bali saat ini adalah 40.089 siswa. Sementara untuk SMA Swasta + SMK Swasta, memiliki daya tampung total 24.473 siswa.
Kebutuhan ruang kelas untuk SMA dan SMK baik negeri maupun swasta di seluruh Bali saat ini (berdasarkan lulusan SMP tahun ajaran 2018/2019) adalah 65.081 kursi. Sedangkan daya tampung SMA dan SMK baik negeri maupun swasta hanya 64.562 kursi. Maka, terjadi kekurangan 519 kutsi.
“Nah, dengan pembangunan 6 sekolah baru nanti, kekurangan kursi sudah terpenuhi bahkan jauh melebihi. Cuma, kan semua orangtua ingin anaknya sekolah di negeri,” kata mantan Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, mengatakan pihaknya sengaja lebih awal mengundang Kadis Pendidikan Provinsi Bali, sepuaya nanti tidak kelabakan menyongsong PPDB tahun ajaran 2020/2021. “Sejak awal kami mau memastikan ketersediaan ruang kelas dalam menghadapi PPDB tahun ajaran 2020/2021 nanti. Pengalaman tahun ajaran 2019/2020 kan terjadi carut marut PPDB,” tandas politisi senior PDIP asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini usai rapat kemarin.
Politisi yang akrab dioanggil Gung De ini juga ingin mengecek kesiapan Pemprov Bali terkait program pembangunan sekolah baru. “Dari hasil pembahasan, akan ada 6 sekolah baru yang dibangun di tahun 2020 depan, dengan dana APBD Bali. Saya apresiasi Pemprov Bali di bawah Gubernur Wayan Koster, karena benar-benar mencarikan solusi atas carut marut PPDB kemarin,” ujar politisi yang juga menjabat Bendesa Adat Pedungan ini. *nat
Komentar