UTD PMI Bali Terima Bantuan Alat Medis Rotary Senilai Rp 2,5 Miliar
Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Darah
UTD PMI Provinsi Bali menerima bantuan sebanyak 56 alat medis terbaru dari organisasi kemanusiaan, Global Grant Rotary.
DENPASAR, NusaBali
Serah terima bantuan alat medis ini dilakukan di ruang Werkudara, RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (14/10). Adapun bantuan alat medis tersebut antara lain 22 unit hemoscale & blood mixer lengkap dengan hand electric sealer, scanner barcode beserta boxnya, 4 unit battery charger untuk emoscale, 2 unit centrifuge balance, 1 unit serology centrifuge, 7 unit passive cool box dan 20 unit temperature recorder.
Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, bantuan alat medis ini tentu sangat bermanfaat untuk menunjang kelancaran memproses darah hingga bisa diedarkan ke pasien pengguna darah. Apalagi Bali membutuhkan sekitar 45 ribu kantong darah dalam setahun. “Kami dari PMI Bali khususnya Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bali sangat berterima kasih pada Global Grant Rotary dari beberapa negara termasuk yang ada di Indonesia dan di Bali yang selalu berusaha membantu memberikan bantuan peralatan untuk pengolahan darah maupun penyiapan, penyimpanan dan sebagainya. Sebab makin lama alat harus makin canggih, dan beberapa di antaranya perlu diganti,” ujarnya.
Presiden Rotary Club Bali - Nusa Dua, Hugh Brown mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut senilai 161.000 Dolar Amerika atau Rp 2,5 miliar, yang berasal dari bantuan sejumlah rotary club. Mr Brown mengatakan, kualitas alat medis yang diserahkan tersebut sudah memenuhi standar dan lebih baik dari alat yang digunakan sebelumnya. “Alat yang sekarang sesuai dengan kebutuhan dan standar di Indonesia. Kami juga bantu perawatannya dan kebutuhan yang diperlukan,” ungkapnya.
Sementara dalam acara serah terima tersebut, hadir pula Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mewakili Gubernur Bali. Dia menyampaikan, sebagai organisasi kemanusiaan tertua di dunia, PMI tetap konsisten mengembangkan diri melalui berbagai program baru dan juga alat-alat medis yang semakin canggih. Program-program PMI juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Provinsi Bali dengan visi ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’. "Meski sudah sangat baik tetapi sudah banyak kendala yang dihadapi PMI, tentu butuh dana besar yang tidak dapat dipenuhi sendiri," ujarnya. *ind
Serah terima bantuan alat medis ini dilakukan di ruang Werkudara, RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (14/10). Adapun bantuan alat medis tersebut antara lain 22 unit hemoscale & blood mixer lengkap dengan hand electric sealer, scanner barcode beserta boxnya, 4 unit battery charger untuk emoscale, 2 unit centrifuge balance, 1 unit serology centrifuge, 7 unit passive cool box dan 20 unit temperature recorder.
Ketua Pengurus PMI Provinsi Bali, I Gusti Bagus Alit Putra mengatakan, bantuan alat medis ini tentu sangat bermanfaat untuk menunjang kelancaran memproses darah hingga bisa diedarkan ke pasien pengguna darah. Apalagi Bali membutuhkan sekitar 45 ribu kantong darah dalam setahun. “Kami dari PMI Bali khususnya Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Bali sangat berterima kasih pada Global Grant Rotary dari beberapa negara termasuk yang ada di Indonesia dan di Bali yang selalu berusaha membantu memberikan bantuan peralatan untuk pengolahan darah maupun penyiapan, penyimpanan dan sebagainya. Sebab makin lama alat harus makin canggih, dan beberapa di antaranya perlu diganti,” ujarnya.
Presiden Rotary Club Bali - Nusa Dua, Hugh Brown mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut senilai 161.000 Dolar Amerika atau Rp 2,5 miliar, yang berasal dari bantuan sejumlah rotary club. Mr Brown mengatakan, kualitas alat medis yang diserahkan tersebut sudah memenuhi standar dan lebih baik dari alat yang digunakan sebelumnya. “Alat yang sekarang sesuai dengan kebutuhan dan standar di Indonesia. Kami juga bantu perawatannya dan kebutuhan yang diperlukan,” ungkapnya.
Sementara dalam acara serah terima tersebut, hadir pula Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mewakili Gubernur Bali. Dia menyampaikan, sebagai organisasi kemanusiaan tertua di dunia, PMI tetap konsisten mengembangkan diri melalui berbagai program baru dan juga alat-alat medis yang semakin canggih. Program-program PMI juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Provinsi Bali dengan visi ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’. "Meski sudah sangat baik tetapi sudah banyak kendala yang dihadapi PMI, tentu butuh dana besar yang tidak dapat dipenuhi sendiri," ujarnya. *ind
Komentar