Polresta Denpasar Tingkatkan Pengamanan Wilayah
Pasca penangkapan dua terduga teroris AT dan ZAI di Jembarana, Polda Bali langsung meningkatkan pengamanan. Hal yang sama juga dilakukan Polresta Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
“Yang perlu diketahui bahwa dengan adanya penangkapan terhadap para terduga teroris tersebut menandakan bahwa sel-sel dari kelompok mereka itu ada di Bali. Namun kita tidak tahu di Bali mereka berada di posisi mana. Kita semua memiliki kewajiban mengamankan keajegan dan kedamaian Bali,” ujar Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Gatra dinkonfirmasi, Senin (14/10).
Dijelaskan, pasca peristiwa penusukan Menko Polhukam, Wiranto dan penangkapan dua terduga teroris di Jembrana, Polresta Denpasar langsung meningkatkan kewaspadaan untuk pengamanan wilayah.
Kompol Gatra mengaku setelah dilakuan penangkapan terhadap AT dan ZAI pada Kamis (10/10) dini haripukul 02.35 Wita, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan langsung mengumpulkan para pejabat Polresta dari Unit Binmas, Intelijen, Unit Pembinahan, dan Penyuluhan. Kepada para pejabat itu mewajibkan semuanya untuk masuk ke komunitas-komunitas di masyarakat.
Polresta Denpasar juga meningkatkan patroli rutin yang sudah dijalankan sebelumnya. Jumlah anggota yang diturunkan sesuai dengan ancaman yang dihadapi. Kalau yang rutin sebelumnya 35 personil dari Poresta dan Polsek jajaran. Objek yang menjadi perhatian utama adalah objek vital seperti bandara, pelabuhan, lokasi-lokasi pusat kunjungan wisatawan, dan tempat perbelanjaan.
“Polresta Denpasar sudah melakukan peningkatan pengamanan. Di mana Polresta Denpasar telah melakukan gelar pasukan dan sarana prasarna. Kami mohon kepada masyarakat untuk secara bersama-sama menangkal radikalisme ini dengan fungsi dan kapasitas kita masing-masing. Jangan bilang ini hanya tugas TNI dan Polri. Ini tugas kita semua,” ajak Kompol Gatra.
Berdasarkan kejadian yang terjadi luar Bali lanjut Kompol Gatra juga menjadi rekomendasi bahwa tidak boleh menganggap Bali ini dalam posisi aman. Ditegaskan setiap kegiatan yang digelar di Bali lebih khusus level VIP itu menjadi tanggung jawab Polri. *pol
Dijelaskan, pasca peristiwa penusukan Menko Polhukam, Wiranto dan penangkapan dua terduga teroris di Jembrana, Polresta Denpasar langsung meningkatkan kewaspadaan untuk pengamanan wilayah.
Kompol Gatra mengaku setelah dilakuan penangkapan terhadap AT dan ZAI pada Kamis (10/10) dini haripukul 02.35 Wita, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan langsung mengumpulkan para pejabat Polresta dari Unit Binmas, Intelijen, Unit Pembinahan, dan Penyuluhan. Kepada para pejabat itu mewajibkan semuanya untuk masuk ke komunitas-komunitas di masyarakat.
Polresta Denpasar juga meningkatkan patroli rutin yang sudah dijalankan sebelumnya. Jumlah anggota yang diturunkan sesuai dengan ancaman yang dihadapi. Kalau yang rutin sebelumnya 35 personil dari Poresta dan Polsek jajaran. Objek yang menjadi perhatian utama adalah objek vital seperti bandara, pelabuhan, lokasi-lokasi pusat kunjungan wisatawan, dan tempat perbelanjaan.
“Polresta Denpasar sudah melakukan peningkatan pengamanan. Di mana Polresta Denpasar telah melakukan gelar pasukan dan sarana prasarna. Kami mohon kepada masyarakat untuk secara bersama-sama menangkal radikalisme ini dengan fungsi dan kapasitas kita masing-masing. Jangan bilang ini hanya tugas TNI dan Polri. Ini tugas kita semua,” ajak Kompol Gatra.
Berdasarkan kejadian yang terjadi luar Bali lanjut Kompol Gatra juga menjadi rekomendasi bahwa tidak boleh menganggap Bali ini dalam posisi aman. Ditegaskan setiap kegiatan yang digelar di Bali lebih khusus level VIP itu menjadi tanggung jawab Polri. *pol
1
Komentar