15 Desa di Karangasem Dapat Pamsimas
Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kawasan Permukiman Balai Program Permukiman Wilayah Bali kucurkan program percepatan pelayanan air bersih di aula Kantor Bapelitbangda Karangasem, Senin (14/10).
AMLAPURA, NusaBali
Ada 15 desa di Karangasem dapat program ini. Tiap desa dapat proyek senilai Rp 350 juta untuk infrastruktur dan biaya pengelolaan. Bantuan dikemas dalam program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat).
Plt Kepala Bapelitbangda Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah melaporkan, dari 52 desa yang diusulkan yang dinyatakan layak dapat bantuan sebanyak 15 desa. “Usulannya terus digulirkan, berharap jatah tahun 2020 meningkat sehingga seluruh desa terlayani air bersih yang ideal,” jelas Nyoman Siki Ngurah. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri juga berharap lebih banyak desa dapat pelayanan air bersih secara optimal. Sebab selama ini masih banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. “Selama musim panas, kami sibuk melayani permintaan masyarakat menyalurkan bantuan air bersih,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Dikatakan, air bersih merupakan kebutuhan vital yang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan hidup. Dalam melayani masyarakat dengan membawa mobil tangki, ternyata tidak mudah dilakukan. Sebab terkendala geografis, rata-rata yang kesulitan air bersih di musim panas warga yang tinggal di bagian atas atau pegunungan. Sebab membawa air sepanjang perjalanan, terlebih lagi jalannya rusak sangat menyulitkan, air yang diangkut bergerak-gerak.
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat I Wayan Suara mengaku tengah merealisasikan bantuan pengadaan air bersih. “Sementara tengah memasang pipa untuk memanfaatkan mata air Tegeh. Nantinya, terlebih dahulu air diangkat kemudian dialirkan secara gravitasi,” kata Wayan Suara. Air yang tengah diperjuangkan itu untuk keperluan Banjar Sukaluwih, Banjar Muntig, Banjar Tegeh, dan Banjar Abiantiying.
Hal senada dipaparkan Perbekel Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, I Ketut Derka. Dia mengaku telah kebagian proyek pengadaan air bersih, airnya nanti bersumber dari Sungai Wi, diangkat menggunakan pompa kemudian dialirkan ke Banjar Telunwayah Duuran, Banjar Telunwayah Betenan, dan Banjar Pungutan.
Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Balai Program Permukiman Wilayah Bali, Didik mendorong setiap desa yang telah dapat bantuan melakukan percepatan pelayanan air bersih bersinergi dengan Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem dan BUMDes. “Termasuk mendorong air dari Sungai Telaga Waja bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Karangasem. Apalagi infrastruktur telah dibangun, tinggal mengalirkan,” kata Didik. *k16
Plt Kepala Bapelitbangda Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah melaporkan, dari 52 desa yang diusulkan yang dinyatakan layak dapat bantuan sebanyak 15 desa. “Usulannya terus digulirkan, berharap jatah tahun 2020 meningkat sehingga seluruh desa terlayani air bersih yang ideal,” jelas Nyoman Siki Ngurah. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri juga berharap lebih banyak desa dapat pelayanan air bersih secara optimal. Sebab selama ini masih banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. “Selama musim panas, kami sibuk melayani permintaan masyarakat menyalurkan bantuan air bersih,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Dikatakan, air bersih merupakan kebutuhan vital yang sangat mempengaruhi tingkat kesehatan hidup. Dalam melayani masyarakat dengan membawa mobil tangki, ternyata tidak mudah dilakukan. Sebab terkendala geografis, rata-rata yang kesulitan air bersih di musim panas warga yang tinggal di bagian atas atau pegunungan. Sebab membawa air sepanjang perjalanan, terlebih lagi jalannya rusak sangat menyulitkan, air yang diangkut bergerak-gerak.
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat I Wayan Suara mengaku tengah merealisasikan bantuan pengadaan air bersih. “Sementara tengah memasang pipa untuk memanfaatkan mata air Tegeh. Nantinya, terlebih dahulu air diangkat kemudian dialirkan secara gravitasi,” kata Wayan Suara. Air yang tengah diperjuangkan itu untuk keperluan Banjar Sukaluwih, Banjar Muntig, Banjar Tegeh, dan Banjar Abiantiying.
Hal senada dipaparkan Perbekel Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, I Ketut Derka. Dia mengaku telah kebagian proyek pengadaan air bersih, airnya nanti bersumber dari Sungai Wi, diangkat menggunakan pompa kemudian dialirkan ke Banjar Telunwayah Duuran, Banjar Telunwayah Betenan, dan Banjar Pungutan.
Kepala Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Balai Program Permukiman Wilayah Bali, Didik mendorong setiap desa yang telah dapat bantuan melakukan percepatan pelayanan air bersih bersinergi dengan Perumda Tirta Tohlangkir Karangasem dan BUMDes. “Termasuk mendorong air dari Sungai Telaga Waja bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Karangasem. Apalagi infrastruktur telah dibangun, tinggal mengalirkan,” kata Didik. *k16
Komentar