Hari Ini Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Denpasar dan Mengwi
Waspadai Cuaca Lebih Terik, Hindari Dehidrasi
Kulminasi matahari akan terjadi di wilayah Kota Denpasar dan Mengwi (Kabupaten Badung), pada Rabu (16/10) siang hari ini.
MANGUPURA, NusaBali
Kulminasi matahari merupakan sebuah fenomena hari tanpa bayangan. Dari analisa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, fenomena ini menyebabkan terjadinya suhu udara terasa lebih panas dari biasanya, sementara kelembaban udara rendah. Data dari BBMKG, saat terjadi kulminasi matahari, suhu udara di wilayah Denpasar berkisar 24-33 derajat Celcius, sedangkan kelembaban berkisar 55-85 persen. Sementara untuk di wilayah Mengwi (Badung) suhu udara berkisar 24-32 derajat Celcius, dan kelembaban udara berkisar 55-85 persen.
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, Selasa (15/10), mengatakan kulminasi matahari atau hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi tertinggi di langit atau tegak lurus dengan lintang pengamat. “Ketika itu matahari tepat berada di atasnya yang menyebabkan bayangan pengamat/objek tegak berimpit membuat seolah-olah tidak ada bayangan,” jelasnya.
Kulminasi matahari diperkirakan akan berlangsung pada pukul 12.04 Wita. “Fenomena ini hanya beberapa menit saja dan bayangan kita menghilang,” ucapnya.
Fenomena ini disebut memberikan berbagai dampak bagi warga. Di samping suhu udara meningkat, kelembaban udara rendah, juga menyebabkan cuaca terasa panas menyengat.
“Untuk itu, masyarakat diimbau supaya menggunakan tabir pelindung surya untuk mengurangi sengatan matahari. Begitu juga membawa bekal minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi,” imbau Iman.
Kulminasi matahari ini juga terjadi di daerah lainnya di Bali. Namun hari dan waktunya berbeda. Di wilayah Singaraja, ungkap Iman, terjadi pada Senin (14/10) lalu pada pukul 12.05 Wita. Kemudian di wilayah Amlapura, Klungkung, Bangli, Gianyar, Tabanan, dan Negara, terjadi pada Selasa (15/10). Waktunya berbeda satu sama lain, namun di kisaran 12.03 Wita sampai 12.07 Wita. *asa
Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Iman Fatchurochman, Selasa (15/10), mengatakan kulminasi matahari atau hari tanpa bayangan merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi tertinggi di langit atau tegak lurus dengan lintang pengamat. “Ketika itu matahari tepat berada di atasnya yang menyebabkan bayangan pengamat/objek tegak berimpit membuat seolah-olah tidak ada bayangan,” jelasnya.
Kulminasi matahari diperkirakan akan berlangsung pada pukul 12.04 Wita. “Fenomena ini hanya beberapa menit saja dan bayangan kita menghilang,” ucapnya.
Fenomena ini disebut memberikan berbagai dampak bagi warga. Di samping suhu udara meningkat, kelembaban udara rendah, juga menyebabkan cuaca terasa panas menyengat.
“Untuk itu, masyarakat diimbau supaya menggunakan tabir pelindung surya untuk mengurangi sengatan matahari. Begitu juga membawa bekal minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi,” imbau Iman.
Kulminasi matahari ini juga terjadi di daerah lainnya di Bali. Namun hari dan waktunya berbeda. Di wilayah Singaraja, ungkap Iman, terjadi pada Senin (14/10) lalu pada pukul 12.05 Wita. Kemudian di wilayah Amlapura, Klungkung, Bangli, Gianyar, Tabanan, dan Negara, terjadi pada Selasa (15/10). Waktunya berbeda satu sama lain, namun di kisaran 12.03 Wita sampai 12.07 Wita. *asa
Komentar