Kemenhub Cek Lokasi dan Siapkan Anggaran
Pastikan Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas 2020
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku akan seoptimal mungkin untuk mewujudkan pelabuhan ini pada tahun 2020.
SEMARAPURA, NusaBali
Kementerian Perhubungan RI memastikan akan menyiapkan anggaran untuk pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Klungkung. Ada beberapa catatan yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan pelabuhan tersebut.
Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi saat mengecek rencana lokasi pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Nusa Penida, Klungkung, Selasa (15/10).
Didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, rombongan dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung mengecek lokasi rencana pembangunan di Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) dan Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan). Setelah mencermati secara detail di lapangan, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku akan seoptimal mungkin untuk mewujudkan pelabuhan ini pada tahun 2020.
Karena anggaran disiapkan dari pusat dan tanah yang digunakan dari Pemkab, maka harus ada pelimpahan secara administrasi dari Pemkab kepada pusat. Setelah disiapkan anggaran akan dikembalikan lagi ke daerah untuk dikelola. ”Setelah melihat apa yang dipaparkan tadi, seoptimal mungkin akan saya aktualisasikan di tahun 2020,” ujar Budi Setiyadi.
Pihaknya juga menanyakan terkait rencana pengelolaan dari pelabuhan tersebut. Apakah akan dikerjasamakan dengan pihak swasta atau bagaimana. Karena akan menjadi salah satu sumber pendapatan, harus dikelola secara profesional. “Sebagai operator pengelola nanti siapa, harus profesional. Jangan sampai setelah dibangun malah menurun, karena ini sumber pendapatan,” ucapnya.
Bupati Suwirta usai mendampingi rombongan, mengaku lebih termotivasi untuk menyelesaikan kewajiban terkait penyelesaian pelabuhan itu. Dirinya mengaku akan mengikuti mekanisme yang diharapkan dari pemerintah pusat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses dikemudian hari. “Kami berharap doa dan dukungan masyarakat Klungkung, karena apa yang kita tuju ada proses yang harus kita ikuti,” ujar Bupati Suwirta.
Terkait pengelolaan, Bupati Suwirta menyatakan saat ini Pemkab membuat beberapa badan pengelola. Untuk pelabuhan itu nanti setelah diserahkan ke Pemkab, akan disiapkan badan pengelola. “Karena kami ingin mempunyai pelahuhan yang benar-benar refresentatif,” ujar Suwirta.
Sesuai rencana, pembangunan Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 M2, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp 98 miliar. Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, dengan estimasi biaya Rp 138 miliar.
Adapun rencana Pelabuhan Segitiga Emas yakni Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida), Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan) dan Pelabuhan Sanur, Denpasar. *wan
Hal itu disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi saat mengecek rencana lokasi pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Nusa Penida, Klungkung, Selasa (15/10).
Didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, rombongan dari Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kabupaten Klungkung mengecek lokasi rencana pembangunan di Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida) dan Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan). Setelah mencermati secara detail di lapangan, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku akan seoptimal mungkin untuk mewujudkan pelabuhan ini pada tahun 2020.
Karena anggaran disiapkan dari pusat dan tanah yang digunakan dari Pemkab, maka harus ada pelimpahan secara administrasi dari Pemkab kepada pusat. Setelah disiapkan anggaran akan dikembalikan lagi ke daerah untuk dikelola. ”Setelah melihat apa yang dipaparkan tadi, seoptimal mungkin akan saya aktualisasikan di tahun 2020,” ujar Budi Setiyadi.
Pihaknya juga menanyakan terkait rencana pengelolaan dari pelabuhan tersebut. Apakah akan dikerjasamakan dengan pihak swasta atau bagaimana. Karena akan menjadi salah satu sumber pendapatan, harus dikelola secara profesional. “Sebagai operator pengelola nanti siapa, harus profesional. Jangan sampai setelah dibangun malah menurun, karena ini sumber pendapatan,” ucapnya.
Bupati Suwirta usai mendampingi rombongan, mengaku lebih termotivasi untuk menyelesaikan kewajiban terkait penyelesaian pelabuhan itu. Dirinya mengaku akan mengikuti mekanisme yang diharapkan dari pemerintah pusat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses dikemudian hari. “Kami berharap doa dan dukungan masyarakat Klungkung, karena apa yang kita tuju ada proses yang harus kita ikuti,” ujar Bupati Suwirta.
Terkait pengelolaan, Bupati Suwirta menyatakan saat ini Pemkab membuat beberapa badan pengelola. Untuk pelabuhan itu nanti setelah diserahkan ke Pemkab, akan disiapkan badan pengelola. “Karena kami ingin mempunyai pelahuhan yang benar-benar refresentatif,” ujar Suwirta.
Sesuai rencana, pembangunan Pelabuhan Sampalan akan dibangun dua lantai dengan luas area kolam 9.000 M2, kapasitas sandar 10 fast boat, dengan estimasi biaya Rp 98 miliar. Sedangkan Pelabuhan Bias Munjul akan dibangun terkoneksi antara fast boat dan Kapal Roro Nusa Jaya Abadi, dengan estimasi biaya Rp 138 miliar.
Adapun rencana Pelabuhan Segitiga Emas yakni Pelabuhan Sampalan (Nusa Penida), Pelabuhan Bias Munjul (Nusa Ceningan) dan Pelabuhan Sanur, Denpasar. *wan
Komentar