Diduga Menolak Cerai, Suami Bakar Istri
Seorang suami (Purwanto) tega membakar Putri, istrinya hidup hidup, di sebuah rumah kos di Jalan Ketintang Baru, Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, Surabaya, Selasa (15/10).
SURABAYA, NusaBali
Hal itu bermula dari cekcok keduanya karena suami diduga menolak untuk bercerai. Saat itu korban baru saja tiba di rumah kosnya sepulang dari rumah orang tuanya. Saat datang, korban mengaku hendak mengambil barang-barang miliknya dari dalam kamar kos. Sang suami yang berada di dalam kamar, diduga merasa keberatan dengan keinginan sang istri untuk mengemasi barang-barangnya, dan pergi. Cekcok mulut pun sempat terjadi.
"Saya ada di luar. Saya hanya dengar (cekcok) seperti itu. Tapi saya tidak mendengar jelas. Sepertinya mau pisahan (cerai)," kata penjaga kos, Heri Suhandoyo (46), Selasa (15/10).
Heri menambahkan, ibu korban yang awalnya mendampingi Putri nampak keluar kamar dan terlihat sedang menelpon, sesaat kemudian terdengarlah teriakan dari dalam arah kamar.
"Saat itu lah, tiba-tiba di dalam kamar teriak-teriak dibakar. Saya hanya fokus padamkan api. Saya tidak tahu dia (membakar) pakai apa," ujar dia seperti dilansir cnnindonesia.
Sementara usai membakar istrinya, Purwanto diketahui langsung melarikan diri, dengan menggondol motor milik Heri.
Sementara itu, salah satu penghuni kamar kos lainnya, Ria Santi, mengatakan ia sempat melihat korban berlari ke depan rumah, berupaya meminta pertolongan. Kondisi korban mengalami luka bakar di bagian wajah, leher dan tubuh bagian depan. Selain itu pakaian yang dikenakan pun sebagian hangus terbakar
Oleh para tetangganya, korban pun telah dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan becak. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Waka Polsek Gayungan AKP Widi, di lokasi kejadian mengatakan hingga kini korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kepala Humas RSU dr Soetomo, Surabaya, dr Pesta Parulian mengatakan kondisi korban saat ini kehilangan banyak cairan akibat luka bakar yang dialami.
"Saat ini pasien kami tidurkan karena kami mencurigai adanya luka bakar sampai saluran pernapasan. Intinya, sekarang kami amankan dulu jalan napasnya. Sampai nanti kami bisa buktikan luka bakarnya sampai di mana," ujarnya di IGD RSU dr Soetomo, Surabaya, Selasa (15/10).
Dia menambahkan, luka bakar yang dialami korban memang terlihat parah. Dari penampakan klinis di luar, luka bakarnya itu ada di wajah, di dada bagian atas, di bagian tangan kiri, hingga kaki kiri.
"Untuk saat ini penghitungan persentase luka bakarnya lebih 16 persen, namun bisa berubah ketika kami lakukan pencucian luka (debridement) nanti, dihitung lagi. Kira-kira seberapa luas area yang terbakar dan seberapa dalam luka bakar yang diderita pasien," ungkapnya. *
"Saya ada di luar. Saya hanya dengar (cekcok) seperti itu. Tapi saya tidak mendengar jelas. Sepertinya mau pisahan (cerai)," kata penjaga kos, Heri Suhandoyo (46), Selasa (15/10).
Heri menambahkan, ibu korban yang awalnya mendampingi Putri nampak keluar kamar dan terlihat sedang menelpon, sesaat kemudian terdengarlah teriakan dari dalam arah kamar.
"Saat itu lah, tiba-tiba di dalam kamar teriak-teriak dibakar. Saya hanya fokus padamkan api. Saya tidak tahu dia (membakar) pakai apa," ujar dia seperti dilansir cnnindonesia.
Sementara usai membakar istrinya, Purwanto diketahui langsung melarikan diri, dengan menggondol motor milik Heri.
Sementara itu, salah satu penghuni kamar kos lainnya, Ria Santi, mengatakan ia sempat melihat korban berlari ke depan rumah, berupaya meminta pertolongan. Kondisi korban mengalami luka bakar di bagian wajah, leher dan tubuh bagian depan. Selain itu pakaian yang dikenakan pun sebagian hangus terbakar
Oleh para tetangganya, korban pun telah dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan becak. Hingga kini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Waka Polsek Gayungan AKP Widi, di lokasi kejadian mengatakan hingga kini korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kepala Humas RSU dr Soetomo, Surabaya, dr Pesta Parulian mengatakan kondisi korban saat ini kehilangan banyak cairan akibat luka bakar yang dialami.
"Saat ini pasien kami tidurkan karena kami mencurigai adanya luka bakar sampai saluran pernapasan. Intinya, sekarang kami amankan dulu jalan napasnya. Sampai nanti kami bisa buktikan luka bakarnya sampai di mana," ujarnya di IGD RSU dr Soetomo, Surabaya, Selasa (15/10).
Dia menambahkan, luka bakar yang dialami korban memang terlihat parah. Dari penampakan klinis di luar, luka bakarnya itu ada di wajah, di dada bagian atas, di bagian tangan kiri, hingga kaki kiri.
"Untuk saat ini penghitungan persentase luka bakarnya lebih 16 persen, namun bisa berubah ketika kami lakukan pencucian luka (debridement) nanti, dihitung lagi. Kira-kira seberapa luas area yang terbakar dan seberapa dalam luka bakar yang diderita pasien," ungkapnya. *
Komentar