Dispar Imbau Akomodasi Wisata Tingkatkan Keamanan Sesuai SOP
Pascapenangkapan dua terduga teroris di Bali, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung mengimbau akomodasi wisata meningkatkan keamanan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
MANGUPURA, NusaBali
Minimal akomodawi wisata di Badung harus memasang CCTV dan menggunakan metal detector untuk memeriksa tamu saat hendak masuk.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Selasa (15/10), mengatakan pemasangan CCTV dan penggunaan metal detector adalah salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya aksi terorisme di Bali. “Kami mengimbau supaya akomodasi wisata di Badung menerapkan SOP dalam pengamanan. Minimal, ada 1 atau 2 CCTV yang mengarah keluar atau pintu masuk dan metal detector saat turis check in,” jelasnya.
Menurut dia, setiap akomodasi wisata harus memiliki sistem manajemen pengamanan hotel (SMPH). Upaya ini untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan yang menginap.
Namun, mengenai masalah keamanan ini tidak bisa dipasrahkan kepada pelaku pariwisata saja. Semua lapisan masyarakat harus turut serta, terlebih untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme yang dapat merusak citra pariwisata di Pulau Dewata. “Keterlibatan masyarakat akan sangat membantu dalam menjaga keamanan. Sebab, masyarakat yang mengetahui kondisi di sekitarnya,” harap Badra.
“Astungkara Badung sangat kondusif dan aman, karena semua pihak terlibat dalam menjaga keamanan, jadi langkah preventif yang penting. Kami tidak mau setelah ada teror baru sibuk meningkatkan keamanan,” tandasnya.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror bersama Satuan Tugas Counter Transnational and Organized Crime (Satgas CTOC) Polda Bali berhasil menangkap dua orang terduga teroris di Bali, yakni bapak dan anak, AT, 45, dan ZAI, 14, pada Kamis (10/10) pukul 02.35 Wita. Penangkapan dua orang terduga teroris jaringan Jama’ah Anshorut Daulah (JAD), patut disyukuri, sebab dua orang ini disebut-sebut sudah menyiapkan teror di Pulau Dewata. Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Minggu (13/10). *asa
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, Selasa (15/10), mengatakan pemasangan CCTV dan penggunaan metal detector adalah salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya aksi terorisme di Bali. “Kami mengimbau supaya akomodasi wisata di Badung menerapkan SOP dalam pengamanan. Minimal, ada 1 atau 2 CCTV yang mengarah keluar atau pintu masuk dan metal detector saat turis check in,” jelasnya.
Menurut dia, setiap akomodasi wisata harus memiliki sistem manajemen pengamanan hotel (SMPH). Upaya ini untuk memberikan rasa aman bagi wisatawan yang menginap.
Namun, mengenai masalah keamanan ini tidak bisa dipasrahkan kepada pelaku pariwisata saja. Semua lapisan masyarakat harus turut serta, terlebih untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan gerakan terorisme yang dapat merusak citra pariwisata di Pulau Dewata. “Keterlibatan masyarakat akan sangat membantu dalam menjaga keamanan. Sebab, masyarakat yang mengetahui kondisi di sekitarnya,” harap Badra.
“Astungkara Badung sangat kondusif dan aman, karena semua pihak terlibat dalam menjaga keamanan, jadi langkah preventif yang penting. Kami tidak mau setelah ada teror baru sibuk meningkatkan keamanan,” tandasnya.
Seperti diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror bersama Satuan Tugas Counter Transnational and Organized Crime (Satgas CTOC) Polda Bali berhasil menangkap dua orang terduga teroris di Bali, yakni bapak dan anak, AT, 45, dan ZAI, 14, pada Kamis (10/10) pukul 02.35 Wita. Penangkapan dua orang terduga teroris jaringan Jama’ah Anshorut Daulah (JAD), patut disyukuri, sebab dua orang ini disebut-sebut sudah menyiapkan teror di Pulau Dewata. Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Minggu (13/10). *asa
Komentar