Sumbangan Sekolah Hingga Rp 2,4 Juta Dikeluhkan Ortu Siswa
Sumbangan sekolah dengan mematok nominal sebesar Rp 2,2 juta-Rp 2,4 juta di SMPN 13 Denpasar dikeluhkan sejumlah orangtua siswa.
DENPASAR, NusaBali
Mereka telah menerima surat dari komite sekolah terkait permintaan sumbangan yang mencapai jutaan tersebut. “Sumbangannya terlalu tinggi bagi saya yang hanya seorang pedagang,” ujar salah satu ortu siswa kepada NusaBali, Selasa (15/10) kemarin, sembari memperlihatkan surat dari komite sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 13 Denpasar, Made Sukarini saat dikonfirmasi terkait adanya surat sumbangan sekolah, Selasa (15/10) mengaku belum mengetahui terkait surat sumbangan kepada orangtua siswa yang berisikan besaran nominal Rp 2,2 juta hingga Rp 2,4 juta tersebut.
Diakuinya memang sempat ada rapat komite yang dihadiri orangtua siswa pada 5 Oktober 2019 lalu. Dalam rapat komite tersebut, kata dia, tidak ada menyebut nominal yang harus disumbang oleh orangtua siswa untuk program kerja sekolah.
Ditegaskan, pihak sekolah hanya mengajukan program kerja yang selama ini tidak bisa ditanggung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Salah satunya dalam bidang lomba yang wajib diikuti oleh siswa. Lomba-lomba yang akan diikuti, kata dia, membutuhkan dana untuk operasional. Jika tidak maka dipastikan pihak SMPN 13 Denpasar tidak bisa mengikuti lomba seperti sekolah SMP lainnya. Apalagi, kata dia, dana BOS belum cair hingga saat ini. Dengan kebutuhan itu, kata Kasek Sukarini, pihaknya mengajukan ke komite sekolah untuk dibantu secara sukarela. Namun, pihaknya sudah mengingatkan kepada komite agar tidak mencantumkan nominal atau mewajibkan berapa yang harus disumbang oleh orangtua siswa. Sebab, kata dia, di SMPN 13 Denpasar dengan siswa sebanyak 278 di dalamnya ada yang merupakan siswa miskin.
Kasek Sukarini mengatakan sempat didatangi orangtua siswa yang mengaku hanya bisa menyumbang semampunya. “Ada orangtua siswa tadi yang datang ke kami soal sumbangan itu, kami bilang tidak ada mewajibkan, berapa saja yang mereka mampu sumbangkan kami akan terima. Akhirnya mereka ngerti. Saya belum tahu saat itu bahwa surat itu ada nominalnya karena dalam rapat tidak ada pembahasan nominal," katanya. Untuk memastikan kembali, Sukarini mengaku akan mengecek kembali ke komite agar tidak ada permasalahan kedepannya terkait sumbangan sukarela.
Sementara itu, Kadisdikpora Kota Denpasar I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, jika sudah ada kesepakatan bersama maka tidak ada masalah terhadap permintaan sumbangan dari komite sekolah tersebut. "Jika memang tidak mampu dalam kesepakatan itu, ya harus dikomunikasikan dong. Kan bisa tidak harus sebesar nominal itu. Kalau memang merasa tidak mampu bisa dibicarakan kembali," ujarnya. *mis
Kepala Sekolah SMPN 13 Denpasar, Made Sukarini saat dikonfirmasi terkait adanya surat sumbangan sekolah, Selasa (15/10) mengaku belum mengetahui terkait surat sumbangan kepada orangtua siswa yang berisikan besaran nominal Rp 2,2 juta hingga Rp 2,4 juta tersebut.
Diakuinya memang sempat ada rapat komite yang dihadiri orangtua siswa pada 5 Oktober 2019 lalu. Dalam rapat komite tersebut, kata dia, tidak ada menyebut nominal yang harus disumbang oleh orangtua siswa untuk program kerja sekolah.
Ditegaskan, pihak sekolah hanya mengajukan program kerja yang selama ini tidak bisa ditanggung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Salah satunya dalam bidang lomba yang wajib diikuti oleh siswa. Lomba-lomba yang akan diikuti, kata dia, membutuhkan dana untuk operasional. Jika tidak maka dipastikan pihak SMPN 13 Denpasar tidak bisa mengikuti lomba seperti sekolah SMP lainnya. Apalagi, kata dia, dana BOS belum cair hingga saat ini. Dengan kebutuhan itu, kata Kasek Sukarini, pihaknya mengajukan ke komite sekolah untuk dibantu secara sukarela. Namun, pihaknya sudah mengingatkan kepada komite agar tidak mencantumkan nominal atau mewajibkan berapa yang harus disumbang oleh orangtua siswa. Sebab, kata dia, di SMPN 13 Denpasar dengan siswa sebanyak 278 di dalamnya ada yang merupakan siswa miskin.
Kasek Sukarini mengatakan sempat didatangi orangtua siswa yang mengaku hanya bisa menyumbang semampunya. “Ada orangtua siswa tadi yang datang ke kami soal sumbangan itu, kami bilang tidak ada mewajibkan, berapa saja yang mereka mampu sumbangkan kami akan terima. Akhirnya mereka ngerti. Saya belum tahu saat itu bahwa surat itu ada nominalnya karena dalam rapat tidak ada pembahasan nominal," katanya. Untuk memastikan kembali, Sukarini mengaku akan mengecek kembali ke komite agar tidak ada permasalahan kedepannya terkait sumbangan sukarela.
Sementara itu, Kadisdikpora Kota Denpasar I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, jika sudah ada kesepakatan bersama maka tidak ada masalah terhadap permintaan sumbangan dari komite sekolah tersebut. "Jika memang tidak mampu dalam kesepakatan itu, ya harus dikomunikasikan dong. Kan bisa tidak harus sebesar nominal itu. Kalau memang merasa tidak mampu bisa dibicarakan kembali," ujarnya. *mis
1
Komentar