Rejang Dewa Akhiri Rangkaian Usaba Kapat
Usaba Kapat di Pura Puseh Banjar Pegubugan, Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem diakhiri dengan mementaskan tari Rejang Dewa pada Anggara Pon Menail, Selasa (15/10).
AMLAPURA, NusaBali
Pementasan Rejang Dewa juga disertai Ida Bhatara mapurwa daksina di utama dan jaba tengah Pura Puseh. Kelian Banjar Adat Pegubugan I Wayan Mudiasa mengatakan, sebelum nyineb, seluruh pamangku desa ngayah melakukan pembersihan di mandala upacara. Selanjutnya seluruh krama banjar sembahyang bersama dipimpin Jro Mangku Berata. Usai persembahyangan dilanjutkan dengan mementaskan tari Pendet dan tari Rejang Dewa. Juga nedunang seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara mapurwadaksina tiga kali di utama mandala dan jaba pisan.
Usai tari Rejang dan tari Pendet, disusul tari Nyiramang dibawakan penari laki-laki. Sebilah keris terselip di punggung penari. Para penari juga membawa tekor (tempat air terbuat dari daun pisang). Seluruh tekor diisi tuak oleh jro saya (petugas khusus banjar adat). Para penari berbaris diiringi tabuh gong. Gerakannya mengangkat satu kaki secara bergantian dan minum tuak yang dituangkan di setiap palinggih di Pura Puseh. Minum tuak sebanyak tiga kali. “Ida Bhatara nyineb pada Buda Wage Menail, Rabu (16/10) pagi,” jelas Wayan Mudiasa. *k16
Usai tari Rejang dan tari Pendet, disusul tari Nyiramang dibawakan penari laki-laki. Sebilah keris terselip di punggung penari. Para penari juga membawa tekor (tempat air terbuat dari daun pisang). Seluruh tekor diisi tuak oleh jro saya (petugas khusus banjar adat). Para penari berbaris diiringi tabuh gong. Gerakannya mengangkat satu kaki secara bergantian dan minum tuak yang dituangkan di setiap palinggih di Pura Puseh. Minum tuak sebanyak tiga kali. “Ida Bhatara nyineb pada Buda Wage Menail, Rabu (16/10) pagi,” jelas Wayan Mudiasa. *k16
1
Komentar