Ubud Writer & Reader Festival Libatkan 180 Pembicara
Sebanyak 180 penulis, seniman, pegiat, sutradara, cendekiawan dari 30 negara menjadi pembicara.
DENPASAR, NusaBali.com
Ubud Writer & Reader Festival (UWRF) akan kembali digelar untuk yang ke-16 kalinya. Seperti pada tema-tema sebelumnya, UWRF 2019 mengambil tema dari filosofi Hindu. Digelar 23-27 Oktober 2019 nanti, UWRF 2019 mengangkat tema 'Karma'. Karma merujuk pada konsep spiritual masyarakat Bali yang menyatakan bahwa setiap tindakan akan memicu konsekuensi yang setara dalam kekuatan dan bentuk yang serupa.
Sebagai agenda tahunan Yayasan Mudra Swari Saraswati, UWRF berupaya menggali kearifan budaya Bali. Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati, Ketut Suardana dalam konferensi pers di Kubu Kopi, Denpasar, Selasa (15/10/2019). "Ini merupakan upaya menggali kearifan budaya Bali yang dihadapkan dengan dinamika global. Kita harus eksis di dalamnya" singgungnya.
Turut hadir dalam konferensi pers ini IGA Darma Putra, penulis muda kelahiran Bangli yang akan mengisi salah satu sesi program di UWRF 2019. "Bagi saya, karma berarti tubuh. Tanpa adanya tubuh kita tidak akan bisa berkarma, dan berproses dalam kehidupan" ucapnya.
Selain Darma, hadir juga Debby Lukito Goeryadi, penulis buku anak dan pegiat literasi di Denpasar. Ia akan menampilkan buku cerita anak di program UWRF 2019 yang selama ini sering ia digunakan untuk bertinteraksi dengan anak-anak terpinggirkan. "Mereka (anak-anak) berbeda-beda karakternya. Tapi cerita bisa menjadi medium untuk saling berbagi kebahagiaan karena mereka sama-sama suka dengan cerita," ungkapnya.
Sementara itu, Wayan Juniarta, manajer program UWRF 2019, mengatakan, festival ini juga bertujuan berusaha untuk memberikan ruang bagi para penulis lokal di seluruh Indonesia untuk tampil di kancah internasional. "Mereka (penulis lokal) dihadirkan dalam beragam sesi dengan harapan semakin menghidupkan literasi di daerahnya masing-masing," katanya.
UWRF 2019 akan melibatkan lebih dari 180 penulis, seniman, pegiat, sutradara, cendekiawan yang berasal lebih dari 30 negara untuk menjadi pembicara di 70 programnya. Program yang akan dilangsungkan di antaranya berupalokakarya, perilisan buku, pembacaan puisi, pameran seni, diskusi, dan lain-lain. Festival akan dilangsungkan tiga tempat, yaitu di Taman Baca, Restoran Indus, dan Museum Neka.*has
Komentar