Sejak Dua Bulan, Pelanggan Keluhkan Layanan PDAM
Sejak dua bulan terakhir, ribuan pelanggan PDAM Gianyar hampir di seluruh tujuh kecamatan, mengeluhkan layanan PDAM.
GIANYAR, NusaBali
Rata-rata, keluhannya sama yakni tersendatnya distribusi air bersih. Pelanggan air mengeluhkan air tersendat saat jam-jam puncak pemakaian, pagi dan sore hari. Bahkan, ada keran yang mati total tidak keluar air. Ada juga airnya keruh.
Menangapi kondisi itu, Dirut PDAM Gianyar Made Sastra Kencana, saat dikonfirmasi, Rabu (16/10), mengakui jika dua bulan terakhir panen keluhan pelanggan. Keluhan itupun disampaikan secara lisan dan kebanyakan spontan dengan postingan disampaikan di media sosial. ‘’Pelanggan terbanyak yang komplin ada di Kecamatan Sukawati,” ungkapnya, Rabu (16/10).
Sastra Kencana memastikan bila masyarakat mengeluhkan sambungan atau air tidak mengalir ke rumah pelanggan, hal itu karena petugas PDAM sedang bekerja memperbaiki jaringan. “Setiap komplin masyarakat pasti kita tindaklanjuti,” jelasnya.
Sastra mengakui, ada dua faktor yang menyebabkan terganggunya distribusi air ke pelanggan. Pertama karena adanya proyek pelebaran atau perbaikan jalan dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Gianyar. Kedua karena proyek pembuatan utilitas drainase pada sisi jalan raya. “Jumlahnya ada sekitar 25 titik lokasi perbaikan. Bahkan sudah dimulai sejak Juli 2019 dan berakhir pertengahan Desember 2019. Pada perbaikan itu lah kena ada jaringan pipa PDAM, itu salah satu penyebab gangguan," jelasnya.
Selain itu, kata Sastra, dampak dari pembuatan drainase, sangat banyak jaringan pipa PDAM yang terkena imbas proyek, seperti bocor atau harus dipindah. "Dari PUPR sendiri sudah memberikan surat permakluman, walau demikian, setiap pipa yang terkena imbas langsung kita perbaiki," tegasnya.
Tambah dia, perbaikan jaringan pipa ini juga berimbas pada pengeluaran dana tak terduga kas PDAM. Dijelaskan Sastra Kencana, untuk bulan September saja pengeluaran pembelian peralatan mencapai Rp 29 juta, itu belum termasuk upah dan biaya lain. Sehingga diperkirakan rata-rata perbulan pengeluaran tak terduga mencapai Rp 120 juta. "Pengeluaran tak terduga ini berdampak pada berkurangnya keuntungan PDAM yang semestinya masuk PAD," ungkapnya.
Selain akibat proyek infrastruktur, Sastra mengakui PDAM juga sedang melakukan peremajaan asesoris jaringan untuk komponen jaringan pipa. Namun perbaikan ini tidak menyebabkan sambungan ke pelanggan putus lama. "Kalau perbaikan atau penggantian asesoris wakyu putus jaringan ke pelanggan paling lama dua jam, namun perbaikan yang putus karena proyek, butuh waktu lebih lama untuk perbaikan," terangnya. Pembengkakan biaya upah, disebabkan efektif perbaikan saat malam, sehingga di pagi hari, sambungan sudah mukai normal.
Terkait dampak putusnya pipa di SPAM Petanu beberapa waktu lalu akibat pipa terbakar, kerugian PDAM mencapai Rp 70 juta perhari. "Persoalannya pipa yang dipasang melintasi jembatan dipasang pipa plastik, semestinya pipa besi, sehingga tidak mudah terbakar," ujarnya. Dikatakan, pipa terbakar yang menyebabkan sambungan putus sudah beberapa kali terjadi. “Ini bukan sekali dua kali, tapi cukup sering,” ungkapnya.*nvi
Rata-rata, keluhannya sama yakni tersendatnya distribusi air bersih. Pelanggan air mengeluhkan air tersendat saat jam-jam puncak pemakaian, pagi dan sore hari. Bahkan, ada keran yang mati total tidak keluar air. Ada juga airnya keruh.
Menangapi kondisi itu, Dirut PDAM Gianyar Made Sastra Kencana, saat dikonfirmasi, Rabu (16/10), mengakui jika dua bulan terakhir panen keluhan pelanggan. Keluhan itupun disampaikan secara lisan dan kebanyakan spontan dengan postingan disampaikan di media sosial. ‘’Pelanggan terbanyak yang komplin ada di Kecamatan Sukawati,” ungkapnya, Rabu (16/10).
Sastra Kencana memastikan bila masyarakat mengeluhkan sambungan atau air tidak mengalir ke rumah pelanggan, hal itu karena petugas PDAM sedang bekerja memperbaiki jaringan. “Setiap komplin masyarakat pasti kita tindaklanjuti,” jelasnya.
Sastra mengakui, ada dua faktor yang menyebabkan terganggunya distribusi air ke pelanggan. Pertama karena adanya proyek pelebaran atau perbaikan jalan dari Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Gianyar. Kedua karena proyek pembuatan utilitas drainase pada sisi jalan raya. “Jumlahnya ada sekitar 25 titik lokasi perbaikan. Bahkan sudah dimulai sejak Juli 2019 dan berakhir pertengahan Desember 2019. Pada perbaikan itu lah kena ada jaringan pipa PDAM, itu salah satu penyebab gangguan," jelasnya.
Selain itu, kata Sastra, dampak dari pembuatan drainase, sangat banyak jaringan pipa PDAM yang terkena imbas proyek, seperti bocor atau harus dipindah. "Dari PUPR sendiri sudah memberikan surat permakluman, walau demikian, setiap pipa yang terkena imbas langsung kita perbaiki," tegasnya.
Tambah dia, perbaikan jaringan pipa ini juga berimbas pada pengeluaran dana tak terduga kas PDAM. Dijelaskan Sastra Kencana, untuk bulan September saja pengeluaran pembelian peralatan mencapai Rp 29 juta, itu belum termasuk upah dan biaya lain. Sehingga diperkirakan rata-rata perbulan pengeluaran tak terduga mencapai Rp 120 juta. "Pengeluaran tak terduga ini berdampak pada berkurangnya keuntungan PDAM yang semestinya masuk PAD," ungkapnya.
Selain akibat proyek infrastruktur, Sastra mengakui PDAM juga sedang melakukan peremajaan asesoris jaringan untuk komponen jaringan pipa. Namun perbaikan ini tidak menyebabkan sambungan ke pelanggan putus lama. "Kalau perbaikan atau penggantian asesoris wakyu putus jaringan ke pelanggan paling lama dua jam, namun perbaikan yang putus karena proyek, butuh waktu lebih lama untuk perbaikan," terangnya. Pembengkakan biaya upah, disebabkan efektif perbaikan saat malam, sehingga di pagi hari, sambungan sudah mukai normal.
Terkait dampak putusnya pipa di SPAM Petanu beberapa waktu lalu akibat pipa terbakar, kerugian PDAM mencapai Rp 70 juta perhari. "Persoalannya pipa yang dipasang melintasi jembatan dipasang pipa plastik, semestinya pipa besi, sehingga tidak mudah terbakar," ujarnya. Dikatakan, pipa terbakar yang menyebabkan sambungan putus sudah beberapa kali terjadi. “Ini bukan sekali dua kali, tapi cukup sering,” ungkapnya.*nvi
Komentar