RSUD Karangasem Usul ke Tipe B
RSUD Karangasem resmi mengajukan usulan untuk naik dari tipe C ke tipe B.
AMLAPURA, NusaBali
Usulan dikirim ke Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Karangasem. Guna memenuhi standar tipe B, maka kualitas pelayanan terus ditingkatkan. Manajemen melakukan evaluasi seminggu sekali.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu RSUD Karangasem, I Wayan Arsiawan Adi mengatakan evaluasi dilakukan secara rutin seminggu sekali. Membahas pengaduan masyarakat dan mengevaluasi kualitas pelayanan di semua bidang, termasuk kebersihan. Tujuannya menyasar tiga hal mendasar yakni meningkatkan mutu, menstandarisasi mutu, dan mengevaluasi mutu layanan. “Dalam usaha naik ke tipe B mesti semuanya ada inovasi baru, ke arah lebih baik. Sudah ada petunjuk sesuai KARS (komisi akreditasi rumah sakit),” ungkap Arsiawan Adi, Kamis (17/10).
Misalnya indikator masalah antar jemput pasien dari kamar bedah ke sal, persiapan di kamar bedah, pemakaian obat, dan lain-lain. Aspek kepuasan pasien juga diprioritaskan, seberapa muncul keluhan pasien jadi bahan rujukan untuk dievaluasi. Adakah pengaduan mal praktek dan sebagainya. “Salah satu ciri-ciri layanan yang bermutu yakni tidak ada keluhan dari pasien dan memuaskan bagi pasien,” katanya. Di samping itu hendaknya petugas rumah sakit mampu menggunakan teknologi yang ada. Sehingga tenaga medis mampu bekerja sesuai standar profesinya.
RSUD Karangasem melakukan pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, serta obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. Pelayanan medik spesialis lain paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan. Direktur I Wayan Suardana berupaya mengoptimalkan seluruh SDM yang ada agar pelayanan tipe B nanti terpenuhi. “Secara umum sebenarnya telah memenuhi syarat layanan tipe B, walau di beberapa bagian belum optimal,” akunya.
Pengajuan naik ke tipe B yang berstatus BLU (Badan Layanan Umum) dengan dukungan 28 dokter spesialis. Hampir sebanding dengan jumlah dokter umum sebanyak 25 dokter PNS dan 7 dokter masih kontrak. Dukungan lainnya tenaga bidan sebanyak 154 orang, perawat 252 orang, dan didukung tenaga administrasi, kerbersihan, dan pendukung lainnya. Dari data kunjungan yang cukup membeludak setiap hari, masih mampu menampung di kelas VVIP sebanyak 2 tempat tidur, VIP sebanyak 20 tempat tidur, kelas I sebanyak 24 tempat tidur, kelas II sebanyak 43 tempat tidur, dan kelas III sebanyak 94 empat tidur. *k16
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu RSUD Karangasem, I Wayan Arsiawan Adi mengatakan evaluasi dilakukan secara rutin seminggu sekali. Membahas pengaduan masyarakat dan mengevaluasi kualitas pelayanan di semua bidang, termasuk kebersihan. Tujuannya menyasar tiga hal mendasar yakni meningkatkan mutu, menstandarisasi mutu, dan mengevaluasi mutu layanan. “Dalam usaha naik ke tipe B mesti semuanya ada inovasi baru, ke arah lebih baik. Sudah ada petunjuk sesuai KARS (komisi akreditasi rumah sakit),” ungkap Arsiawan Adi, Kamis (17/10).
Misalnya indikator masalah antar jemput pasien dari kamar bedah ke sal, persiapan di kamar bedah, pemakaian obat, dan lain-lain. Aspek kepuasan pasien juga diprioritaskan, seberapa muncul keluhan pasien jadi bahan rujukan untuk dievaluasi. Adakah pengaduan mal praktek dan sebagainya. “Salah satu ciri-ciri layanan yang bermutu yakni tidak ada keluhan dari pasien dan memuaskan bagi pasien,” katanya. Di samping itu hendaknya petugas rumah sakit mampu menggunakan teknologi yang ada. Sehingga tenaga medis mampu bekerja sesuai standar profesinya.
RSUD Karangasem melakukan pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, serta obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. Pelayanan medik spesialis lain paling sedikit berjumlah 8 (delapan) pelayanan. Direktur I Wayan Suardana berupaya mengoptimalkan seluruh SDM yang ada agar pelayanan tipe B nanti terpenuhi. “Secara umum sebenarnya telah memenuhi syarat layanan tipe B, walau di beberapa bagian belum optimal,” akunya.
Pengajuan naik ke tipe B yang berstatus BLU (Badan Layanan Umum) dengan dukungan 28 dokter spesialis. Hampir sebanding dengan jumlah dokter umum sebanyak 25 dokter PNS dan 7 dokter masih kontrak. Dukungan lainnya tenaga bidan sebanyak 154 orang, perawat 252 orang, dan didukung tenaga administrasi, kerbersihan, dan pendukung lainnya. Dari data kunjungan yang cukup membeludak setiap hari, masih mampu menampung di kelas VVIP sebanyak 2 tempat tidur, VIP sebanyak 20 tempat tidur, kelas I sebanyak 24 tempat tidur, kelas II sebanyak 43 tempat tidur, dan kelas III sebanyak 94 empat tidur. *k16
1
Komentar