Lestari Mebanjar Hadir di Desa Ulakan Karangasem
Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda menyampaikan dharma wacana mengingatkan soal keseimbangan antara sekala dan niskala.
AMLAPURA, NusaBali.com
Setelah menyasar di Kabupaten Badung dan Gianyar, program Lestari Mebanjar hadir di Bali Timur, tepatnya di Desa Adat Ulakan Karangasem. Bersamaan dengan Usaba Desa/Bale Agung dan Usaba Puseh Nemoning Purnama Kapat, pada Selasa (15/10/2019). Dharma wacana yang diprakarsai BPR Lestari Bali (Member of Lestari Group) ini mengundang Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda sebagai narasumber dengan mengangkat tema Swadarmaning Krama Ngemargiang Tri Hita Karana, Ngerajegang Desa Adat Shanti Lan Jagatdhita.
Ida Pandita menyampaikan pentingnya konsep Tri Hita Karana yang harus menjadi pedoman untuk menjaga kehidupan yang damai sejahtera. Selain itu, melalui dharma wacana ini juga mengingatkan bagaimana tantangan hidup di era globalisasi dan teknologi yang begitu pesat. Ida Pandita juga mengingatkan kepada masyarakat yang sudah merantau agar selalu meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan banjar serta menyeimbangkan hidup secara sekala dan niskala
Krama Desa Ulakan terlihat antusias dalam menyimak wejangan dari Ida Pandita. “Pekerjaan apapun harus dilandaskan dengan cinta kasih karena dalam cinta kasih itu ada kedamaian (Shanti) dan pengabdian. Jika tidak punya cinta maka kita akan pilih kasih (tidak seimbang)”, kata Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BPR Lestari Bali yang sudah mendukung krama DesaUlakan dalam kegiatan dharma wacana ini. Kami senang bisa mendengarkan dharma wacana dari Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda. Semoga ini bisa menjadi bekal bagi kami untuk semakin menjaga dan memelihara lingkungan yang shanti”, ujar Ketut Arsana, Bendesa Desa Ulakan.
Sebagai bagian dari kampanye #MakeanImpact, Lestari Mebanjar menjadi salah satu program mendekatkan diri dengan krama Bali yang merupakan salah satu komponen sangat penting bagi BPR Lestari. “Kami berterima kasih karena dukungan masyarakat Bali, BPR Lestari Bali bisa terus maju hingga sekarang ini. Semoga Lestari Mebanjar berikutnya kami bisa hadir di daerah-daerah lainnya,” tegas Luh Ayu Silviananda, Corporate Secretary Manager BPR Lestari Bali.*
Ida Pandita menyampaikan pentingnya konsep Tri Hita Karana yang harus menjadi pedoman untuk menjaga kehidupan yang damai sejahtera. Selain itu, melalui dharma wacana ini juga mengingatkan bagaimana tantangan hidup di era globalisasi dan teknologi yang begitu pesat. Ida Pandita juga mengingatkan kepada masyarakat yang sudah merantau agar selalu meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan banjar serta menyeimbangkan hidup secara sekala dan niskala
Krama Desa Ulakan terlihat antusias dalam menyimak wejangan dari Ida Pandita. “Pekerjaan apapun harus dilandaskan dengan cinta kasih karena dalam cinta kasih itu ada kedamaian (Shanti) dan pengabdian. Jika tidak punya cinta maka kita akan pilih kasih (tidak seimbang)”, kata Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BPR Lestari Bali yang sudah mendukung krama DesaUlakan dalam kegiatan dharma wacana ini. Kami senang bisa mendengarkan dharma wacana dari Ida Pandita Mpu Jaya Archarya Nanda. Semoga ini bisa menjadi bekal bagi kami untuk semakin menjaga dan memelihara lingkungan yang shanti”, ujar Ketut Arsana, Bendesa Desa Ulakan.
Sebagai bagian dari kampanye #MakeanImpact, Lestari Mebanjar menjadi salah satu program mendekatkan diri dengan krama Bali yang merupakan salah satu komponen sangat penting bagi BPR Lestari. “Kami berterima kasih karena dukungan masyarakat Bali, BPR Lestari Bali bisa terus maju hingga sekarang ini. Semoga Lestari Mebanjar berikutnya kami bisa hadir di daerah-daerah lainnya,” tegas Luh Ayu Silviananda, Corporate Secretary Manager BPR Lestari Bali.*
Komentar