Target Bentuk 11 Desa Tangguh Bencana
BPBD Badung Gelar Simulasi Kebencanaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung menggelar simulasi kebencanaan, khususnya bencana gempa bumi, di Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Minggu (20/10).
MANGUPURA, NusaBali
Simulasi yang melibatkan forum pengurangan risiko bencana ini adalah rangkaian dari persiapan pembentukan desa tangguh bencana. Pada Sabtu (19/10), BPBD menggelar simulasi serupa di Desa Selat, Kecamatan Abiansemal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Badung I Wayan Netra, mengatakan simulasi gempa bumi yang dilakukan di Desa Baha, Kecamatan Mengwi, tidak jauh berbeda dengan yang telah dilakukan di desa yang lain. Menurut dia, simulasi dilakukan untuk pengujian rencana kontijensi desa yang telah dibuat sebelumnya.
“Jadi, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari pembentukan desa tangguh bencana, dengan tujuan bila terjadi bencana, desa dapat memulihkan dirinya sendiri,” ujarnya.
Menurut Wayan Netra, pada 2019 BPBD Badung menargetkan membentuk 11 desa tangguh bencana. Salah satu desa yang disiapkan adalah Desa Baha, Kecamatan Mengwi. “Sehari sebelumnya kami juga melakukan simulasi di Desa Selat, Kecamatan Abiansemal,” ungkapnya.
Simulasi gempa bumi melibatkan forum pengurangan risiko bencana desa berjumlah 60 orang. Terdiri dari perbekel, Sekdes, BPD, bendesa adat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, linmas, pecalang, PKK, karang taruna, kelian dinas, kelian adat, puskesmas pembantu, sekaa teruna, KBS tokoh masyarakat, relawan desa, serta masyarakat setempat.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan simulasi ini, warga dan aparat Desa Selat mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana sesungguhnya, sehingga dapat memulihkan secara mandiri,” imbuh Wayan Netra.
Selain melaksanakan simulasi di tingkat desa, BPBD Badung juga rutin menggelar simulasi di sekolah-sekolah. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada para siswa maupun guru, apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa. “Untuk kegiatan simulasi terakhir, kami selenggarakan di SMPN 1 Kuta,” tandasnya. *asa
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Badung I Wayan Netra, mengatakan simulasi gempa bumi yang dilakukan di Desa Baha, Kecamatan Mengwi, tidak jauh berbeda dengan yang telah dilakukan di desa yang lain. Menurut dia, simulasi dilakukan untuk pengujian rencana kontijensi desa yang telah dibuat sebelumnya.
“Jadi, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari pembentukan desa tangguh bencana, dengan tujuan bila terjadi bencana, desa dapat memulihkan dirinya sendiri,” ujarnya.
Menurut Wayan Netra, pada 2019 BPBD Badung menargetkan membentuk 11 desa tangguh bencana. Salah satu desa yang disiapkan adalah Desa Baha, Kecamatan Mengwi. “Sehari sebelumnya kami juga melakukan simulasi di Desa Selat, Kecamatan Abiansemal,” ungkapnya.
Simulasi gempa bumi melibatkan forum pengurangan risiko bencana desa berjumlah 60 orang. Terdiri dari perbekel, Sekdes, BPD, bendesa adat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, linmas, pecalang, PKK, karang taruna, kelian dinas, kelian adat, puskesmas pembantu, sekaa teruna, KBS tokoh masyarakat, relawan desa, serta masyarakat setempat.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan simulasi ini, warga dan aparat Desa Selat mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana sesungguhnya, sehingga dapat memulihkan secara mandiri,” imbuh Wayan Netra.
Selain melaksanakan simulasi di tingkat desa, BPBD Badung juga rutin menggelar simulasi di sekolah-sekolah. Tujuannya adalah memberikan pemahaman kepada para siswa maupun guru, apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa. “Untuk kegiatan simulasi terakhir, kami selenggarakan di SMPN 1 Kuta,” tandasnya. *asa
Komentar