SDLB Terima 14 Siswa, Terbanyak Sejak 2012
Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karangasem yang menaungi SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa), menerima murid baru tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 14 anak.
AMLAPURA, NusaBali
Jumlah tersebut terbanyak sejak 2012. Kepala SLB Negeri Karangasem Ketut Agung Sudewa berharap siswa yang telah mendaftar, mengikuti proses belajar mengajar sampai tuntas. Dia memperkenalkan fasilitas sekolah, telah dilengkapi arena bermain, ada seperangkat gong, alat musik band, tata rias kecantikan, praktik komputer, asrama, dan sebagainya. “Setiap dua kali seminggu, siswa di sini dapat makanan ringan gratis. Bagi yang bersedia tinggal di asrama silakan, asalkan siswa telah bisa mandiri, yakni bisa mandi, makan, dan mencuci sendiri,” jelasnya di hadapan para orangtua murid baru, di halaman sekolah setempat, Jumat (16/7).
Segenap orangtua siswa yang mengantar putra-putrinya, diberikan arahan menyangkut fasilitas dan kemudahan lainnya. Bagi siswa yang masih perlu ditemani, agar orangtuanya menunggui selama belajar di sekolah. Bagi siswa yang belum bisa berpisah dengan orangtua, masih perlu ditemani, dipersilakan didampingi selama proses belajar. Nanti, jika telah bisa mandiri, agar dibiarkan belajar dengan rekan-rekannya.
Di SLB juga tersedia beasiswa bagi siswa kurang mampu. Tetapi pihak orangtua tidak diperbolehkan pegang uang milik siswa. Sebab uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan siswa, seperti pengadaan buku dan pakaian. Pihak sekolah yang menyediakan fasilitas siswa penerima beasiswa. Ketut Agung Sudewa juga mengingatkan, sebelumnya sekolah yang dipimpinnya hanya untuk siswa SDLB, belakangan berdiri SMP Luar Biasa dan SMA Luar Biasa. “Kami berharap agar murid sekolah di sini, hingga tamat SMA,” tambahnya.
Sebanyak 14 siswa yang mendaftar tersbeut merupakan jumlah siswa terbanyak sejak tahun 2012. Pada 2012 hanya 7 siswa SDLB, tahun 2013 sebanyak 13 siswa, tahun 2014 sebanyak 7 siswa, dan 2015 sebanyak 12 siswa. Ke-14 siswa yang mendaftar, terbagi empat kelompok. Kelompok C1 atau keterbelakangan mental ringan 3 siswa, yakni, I Gede Ari Mardiyasa, I Komang Angga Randika, dan Ni Kadek Ida Rara Angani.
Kelompok C dengan cacat mental cukup berat 5 siswa, yakni, Ahmad Baihaqi, Dewa Putu Donny Setiawan, I Kadek Adi Yogantara, I Ketut Dede Prayuda, dan I Nyoman Sibang Petrik. Empat siswa tergolong tuna rungu wicara atau kelompok B, yaitu, I Gede Rehan Mahayana, I Made Dwipa Candra Yoga, Ni Kadek Sucita Yanti, dan Wayan Budi Prayoga. Sedangkan dua siswa autis adalah Husein Al Karimy dan I Wayan Agus Astrawan Adi Guna. 7 k16
Jumlah tersebut terbanyak sejak 2012. Kepala SLB Negeri Karangasem Ketut Agung Sudewa berharap siswa yang telah mendaftar, mengikuti proses belajar mengajar sampai tuntas. Dia memperkenalkan fasilitas sekolah, telah dilengkapi arena bermain, ada seperangkat gong, alat musik band, tata rias kecantikan, praktik komputer, asrama, dan sebagainya. “Setiap dua kali seminggu, siswa di sini dapat makanan ringan gratis. Bagi yang bersedia tinggal di asrama silakan, asalkan siswa telah bisa mandiri, yakni bisa mandi, makan, dan mencuci sendiri,” jelasnya di hadapan para orangtua murid baru, di halaman sekolah setempat, Jumat (16/7).
Segenap orangtua siswa yang mengantar putra-putrinya, diberikan arahan menyangkut fasilitas dan kemudahan lainnya. Bagi siswa yang masih perlu ditemani, agar orangtuanya menunggui selama belajar di sekolah. Bagi siswa yang belum bisa berpisah dengan orangtua, masih perlu ditemani, dipersilakan didampingi selama proses belajar. Nanti, jika telah bisa mandiri, agar dibiarkan belajar dengan rekan-rekannya.
Di SLB juga tersedia beasiswa bagi siswa kurang mampu. Tetapi pihak orangtua tidak diperbolehkan pegang uang milik siswa. Sebab uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan siswa, seperti pengadaan buku dan pakaian. Pihak sekolah yang menyediakan fasilitas siswa penerima beasiswa. Ketut Agung Sudewa juga mengingatkan, sebelumnya sekolah yang dipimpinnya hanya untuk siswa SDLB, belakangan berdiri SMP Luar Biasa dan SMA Luar Biasa. “Kami berharap agar murid sekolah di sini, hingga tamat SMA,” tambahnya.
Sebanyak 14 siswa yang mendaftar tersbeut merupakan jumlah siswa terbanyak sejak tahun 2012. Pada 2012 hanya 7 siswa SDLB, tahun 2013 sebanyak 13 siswa, tahun 2014 sebanyak 7 siswa, dan 2015 sebanyak 12 siswa. Ke-14 siswa yang mendaftar, terbagi empat kelompok. Kelompok C1 atau keterbelakangan mental ringan 3 siswa, yakni, I Gede Ari Mardiyasa, I Komang Angga Randika, dan Ni Kadek Ida Rara Angani.
Kelompok C dengan cacat mental cukup berat 5 siswa, yakni, Ahmad Baihaqi, Dewa Putu Donny Setiawan, I Kadek Adi Yogantara, I Ketut Dede Prayuda, dan I Nyoman Sibang Petrik. Empat siswa tergolong tuna rungu wicara atau kelompok B, yaitu, I Gede Rehan Mahayana, I Made Dwipa Candra Yoga, Ni Kadek Sucita Yanti, dan Wayan Budi Prayoga. Sedangkan dua siswa autis adalah Husein Al Karimy dan I Wayan Agus Astrawan Adi Guna. 7 k16
Komentar