Operasi Diduga Bocor, Penghuni Kos 'Menghilang'
Jajaran Satpol PP Jembrana bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana, kembali menggelar operasi kependudukan, Senin (21/10) pagi.
NEGARA, NusaBali
Namun operasi kependudukan yang menyasar sejumlah rumah kos di wilayah Kecamatan Jembrana, itu diduga bocor. Pasalnya, dari sejumlah rumah kos yang disisir, kebanyakan penghuninya ‘menghilang’, dan diduga sengaja keluar lantaran mengetahui ada operasi kependudukan.
Operasi kependudukan di wilayah Kecamatan Jembrana itu dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Belasan personel Satpol PP Jembrana bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masing-masing kepala lingkungan, menyisir rumah-rumah kos di Kelurahan Dauhwaru dan Kelurahan Loloan Timur. Petugas sengaja menyasar sejumlah rumah kos, karena mendapat informasi banyak duktang yang mayoritas bekerja sebagai waitress kafe remang-remang, tinggal di rumah kos.
Namun saat petugas menggedor satu per satu kamar di setiap rumah kos, kebanyakan penghuninya tidak ada di kamar, dan dinyatakan sedang keluar oleh sejumlah tetangga mereka. Alhasil, dalam operasi yang dipimpin Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah pada Satpol PP Jembrana I Made Tarma, ini hanya menjaring 10 duktang tanpa surat keterangan penduduk non permanen (SKPNP). Duktang yang terciduk pun kebanyakan merupakan kalangan pedagang kaki lima yang tengah mempersiapkan barang dagangannya.
Mereka yang melanggar langsung diangkut ke Kantor Satpol PP Jembrana. Mereka diberikan pembinaan dan membuat pernyataan terkait kesanggupan untuk segera mengurus SKNP melalui masing-masing kaling maupun langsung ke kelurahan setempat.
“Laporan anggota banyak kamar kosong, padahal ada penghuninya. Nanti akan kami sasar kembali untuk memastikan apakah mereka sudah lapor diri atau belum,” ujar Kasat Pol PP Jembrana IGN Rai Budhi.
Selain memastikan para duktang lapor diri, pihaknya menggelar operasi kependudukan ini dengan tujuan mengingatkan para duktang agar ikut aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Juga diharapkan segera berkoordinasi dengan aparat terkait, saat melihat hal yang mencurigakan. “Jangan sampai ada teroris menyusup di Jembrana dan tinggal di kos-kosan. Karena itu perlu saling mengawasi,” tandasnya. *ode
Operasi kependudukan di wilayah Kecamatan Jembrana itu dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Belasan personel Satpol PP Jembrana bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masing-masing kepala lingkungan, menyisir rumah-rumah kos di Kelurahan Dauhwaru dan Kelurahan Loloan Timur. Petugas sengaja menyasar sejumlah rumah kos, karena mendapat informasi banyak duktang yang mayoritas bekerja sebagai waitress kafe remang-remang, tinggal di rumah kos.
Namun saat petugas menggedor satu per satu kamar di setiap rumah kos, kebanyakan penghuninya tidak ada di kamar, dan dinyatakan sedang keluar oleh sejumlah tetangga mereka. Alhasil, dalam operasi yang dipimpin Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah pada Satpol PP Jembrana I Made Tarma, ini hanya menjaring 10 duktang tanpa surat keterangan penduduk non permanen (SKPNP). Duktang yang terciduk pun kebanyakan merupakan kalangan pedagang kaki lima yang tengah mempersiapkan barang dagangannya.
Mereka yang melanggar langsung diangkut ke Kantor Satpol PP Jembrana. Mereka diberikan pembinaan dan membuat pernyataan terkait kesanggupan untuk segera mengurus SKNP melalui masing-masing kaling maupun langsung ke kelurahan setempat.
“Laporan anggota banyak kamar kosong, padahal ada penghuninya. Nanti akan kami sasar kembali untuk memastikan apakah mereka sudah lapor diri atau belum,” ujar Kasat Pol PP Jembrana IGN Rai Budhi.
Selain memastikan para duktang lapor diri, pihaknya menggelar operasi kependudukan ini dengan tujuan mengingatkan para duktang agar ikut aktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Juga diharapkan segera berkoordinasi dengan aparat terkait, saat melihat hal yang mencurigakan. “Jangan sampai ada teroris menyusup di Jembrana dan tinggal di kos-kosan. Karena itu perlu saling mengawasi,” tandasnya. *ode
Komentar