Penumpang Umum Tak Boleh Ditelantarkan
Di Tengah Operasional Angkutan Siswa Gratis
Program angkutan siswa gratis di Kabupaten Gianyar, sampai saat ini sudah menyasar 7 kecamatan yang ada di Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Namun sejalan dengan program tersebut, Dishub Gianyar terus mengadakan evaluasi demi memberikan kenyamanan kepada siswa yang menggunakan angkot.
Kadishub Gianyar, I Wayan Suamba, Selasa (22/10) menjelaskan ada beberapa persoalan berkait angkutan umum gratis tersebut. Berjalannya program angkutan umum gratis ini pada beberapa titik, salah satunya menyebabkan penumpang umum telantar.
Hal ini dimungkinkan karena awak armada hanya mengandalkan pemasukan dari program angkutan siswa gratis. “Di beberapa titik saya mendapat informasi, bahwa ada penumpang umum telantar,” jelasnya. Sehingga, Dishub sendiri mengharuskan awak armada untuk tetap melayani angkutan umum.
Dikatakannya, awak armada untuk melayani penumpang umum, bisa dilakukan sebelum menjemput siswa ke sekolah, atau setelah melakukan penjemputan siswa. “Ini hanya masalah manajemen waktu, banyak waktu yang lowong bisa digunakan untuk melayani penumpang umum. Bila ada penumpang umum yang telantar, Dishub memiliki kewajiban memerintahkan angkot-angdes memberi pelayanan,” ujarnya.
Dikatakan Suamba, sebagian dari armada yang melayani angkutan siswa gratis, armadanya sudah harus diremajakan. “Dari data yang kami telusuri, ada 55 armada dari 182 armada yang umurnya melebihi 25 tahun. Armada ini mau tidak mau harus diremajakan,” terang Wayan Suamba. Peremajaan armada ini sesuai amanat Peraturan Menteri no 15/2019, berkait pelayanan angkutan umum. Sehingga menurut Suamba, Dishub Gianyar harus memberikan informasi tersebut ke awak armada, untuk segera meremajakan armadanya.
Kadishub Suamba menyebutkan sosialisasi kepada awak armada sudah dilaksanakan dan jumlah armada yang harus diremajakan terus bertambah. “Nanti di Tahun 2020, jumlah 55 membengkak menjadi 70-an armada, sehingga awak armada harus bersiap meremajakan,” terangnya. Peremajaan armada dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan laik jalan termasuk jaminan keselamatan kepada penumpang. Suamba sendiri menyebutkan, awak armada sepakat meremajakan kendaraan dengan jaminan program angkutan siswa gratis terus berjalan. “Program angkutan siswa gratis Kabupaten Gianyar saat ini yang terbaik di Bali, kami yakinkan program ini terus berlanjut,” tegas Suamba. Disisi lain, dengan adanya program angkutan siswa gratis, penghasilan awak armada rata-rata Rp5 juta per bulan, sehingga dengan pendapatan tersebut tidak ada alasan untuk tidak mau meremajakan armadanya. *nvi
Kadishub Gianyar, I Wayan Suamba, Selasa (22/10) menjelaskan ada beberapa persoalan berkait angkutan umum gratis tersebut. Berjalannya program angkutan umum gratis ini pada beberapa titik, salah satunya menyebabkan penumpang umum telantar.
Hal ini dimungkinkan karena awak armada hanya mengandalkan pemasukan dari program angkutan siswa gratis. “Di beberapa titik saya mendapat informasi, bahwa ada penumpang umum telantar,” jelasnya. Sehingga, Dishub sendiri mengharuskan awak armada untuk tetap melayani angkutan umum.
Dikatakannya, awak armada untuk melayani penumpang umum, bisa dilakukan sebelum menjemput siswa ke sekolah, atau setelah melakukan penjemputan siswa. “Ini hanya masalah manajemen waktu, banyak waktu yang lowong bisa digunakan untuk melayani penumpang umum. Bila ada penumpang umum yang telantar, Dishub memiliki kewajiban memerintahkan angkot-angdes memberi pelayanan,” ujarnya.
Dikatakan Suamba, sebagian dari armada yang melayani angkutan siswa gratis, armadanya sudah harus diremajakan. “Dari data yang kami telusuri, ada 55 armada dari 182 armada yang umurnya melebihi 25 tahun. Armada ini mau tidak mau harus diremajakan,” terang Wayan Suamba. Peremajaan armada ini sesuai amanat Peraturan Menteri no 15/2019, berkait pelayanan angkutan umum. Sehingga menurut Suamba, Dishub Gianyar harus memberikan informasi tersebut ke awak armada, untuk segera meremajakan armadanya.
Kadishub Suamba menyebutkan sosialisasi kepada awak armada sudah dilaksanakan dan jumlah armada yang harus diremajakan terus bertambah. “Nanti di Tahun 2020, jumlah 55 membengkak menjadi 70-an armada, sehingga awak armada harus bersiap meremajakan,” terangnya. Peremajaan armada dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan laik jalan termasuk jaminan keselamatan kepada penumpang. Suamba sendiri menyebutkan, awak armada sepakat meremajakan kendaraan dengan jaminan program angkutan siswa gratis terus berjalan. “Program angkutan siswa gratis Kabupaten Gianyar saat ini yang terbaik di Bali, kami yakinkan program ini terus berlanjut,” tegas Suamba. Disisi lain, dengan adanya program angkutan siswa gratis, penghasilan awak armada rata-rata Rp5 juta per bulan, sehingga dengan pendapatan tersebut tidak ada alasan untuk tidak mau meremajakan armadanya. *nvi
Komentar