Muaythai Bali Target Loloskan Lima Atlet ke PON 2020
Sekalipun berada di Grup Neraka pada Pra PON yang akan diselenggarakan bulan Desember mendatang, Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Bali menargetkan bisa meloloskan lima atletnya menuju PON Papua XX/2020.
DENPASAR, NusaBali
Pada gelaran Pra PON di Jawa Tengah tersebut, Bali mengirimkan lima petarung. Rinciannya, 2 atlet putri dan 3 orang atlet putra. "Kami hanya mengirim 5 atlet saja, tapi semua yang kami kirim itu ditargetkan lolos PON Papua. Semoga tidak ada yang tercecer," ucap Sekum Pengprov Muaythai Bali, I Wayan Suwita, Selasa (22/10).
Lima atlet yang diturunkan untuk membela Bali adalah Luh Mas Sri Dianawati (57 kg putri), Komang Karuni (60 kg putri), Angga Pramana (51 kg putra), Jenzen (54 kg putra), dan Komang Gede Suarmada (70 kg putra). "Sebenarnya Pra PON itu pertandingkan 15 kelas. 8 kelas putra dan 7 kelas putri. Tapi kita hanya ikut yang potensial lolos PON, yakni, 5 kelas saja," tegas Suwita.
Lima atlet ini harus berjuang keras di Grup B atau Wilayah Tengah yang diisi DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, NTB, NTT, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Tiket Pra PON saat ini lebih berat dibandingkan PON Jabar 2016 lalu, peringkat 7 masih lolos PON. "Sistemnya per kelas dicari dua orang atau hanya finalis yang mengantongi tiket PON Papua. Artinya, kalau masih lolos semifinal belum jaminan meraih tiket PON Papua. Karena yang dicari hanya peringkat 1-2," kata Suwita.
Dari Kejurnas dan Liganas, dominasi Jawa dan NTB cukup tangguh. Sebaliknya atlet Muaythai Bali ada di kisaran 5 besar nasional. “Nah atet yang kami kirim adalah yang paling siap dan berdasarkan prestasinya di level nasional selama ini,” tutur Suwita. *dek
Lima atlet yang diturunkan untuk membela Bali adalah Luh Mas Sri Dianawati (57 kg putri), Komang Karuni (60 kg putri), Angga Pramana (51 kg putra), Jenzen (54 kg putra), dan Komang Gede Suarmada (70 kg putra). "Sebenarnya Pra PON itu pertandingkan 15 kelas. 8 kelas putra dan 7 kelas putri. Tapi kita hanya ikut yang potensial lolos PON, yakni, 5 kelas saja," tegas Suwita.
Lima atlet ini harus berjuang keras di Grup B atau Wilayah Tengah yang diisi DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, NTB, NTT, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Tiket Pra PON saat ini lebih berat dibandingkan PON Jabar 2016 lalu, peringkat 7 masih lolos PON. "Sistemnya per kelas dicari dua orang atau hanya finalis yang mengantongi tiket PON Papua. Artinya, kalau masih lolos semifinal belum jaminan meraih tiket PON Papua. Karena yang dicari hanya peringkat 1-2," kata Suwita.
Dari Kejurnas dan Liganas, dominasi Jawa dan NTB cukup tangguh. Sebaliknya atlet Muaythai Bali ada di kisaran 5 besar nasional. “Nah atet yang kami kirim adalah yang paling siap dan berdasarkan prestasinya di level nasional selama ini,” tutur Suwita. *dek
Komentar