Made Taro Dianugerahi Award of A Lifetime Achievement
Pembukaan Ubud Writers and Readers Festival ke-16 memberi apresiasi bagi penulis dongeng legendaris Bali, Made Taro.
GIANYAR, NusaBali.com
Setelah melalui proses persiapan yang panjang, Ubud Writers and Readers (UWRF) ke-16 tahun 2019 secara resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Tjok Ace pada Rabu (23/10/2019). UWRF sendiri akan berlangsung selama lima hari hingga 27 Oktober 2019, yang melibatkan tiga lokasi yang berbeda, yaitu di Indus Restaurant, Taman Baca Ubud, dan Neka Art Museum.
Bertempat di Puri Ubud, Gianyar, pembukaan ini diisi dengan persembahan dari mahasiswa ISI Denpasar yang menarikan Tarian Karma yang menjadi tema dalam UWRF kali ini. Selain itu, dalam pembukaan UWRF kali ini juga diisi dengan penganugerahan Award of A Lifetime Achievement, sebuah penghargaan untuk seniman sastra atas dedikasinya dalam berkarya dalam dunia sastra.
Jika pada tahun sebelumnya penghargaan ini dianugerahkan kepada mendiang NH Dini, maka tahun ini penghargaan dianugerahkan kepada Made Taro, yang merupakan penulis dongeng anak-anak, dan telah menulis lebih dari 40 buku mengenai permainan anak-anak, cerita rakyat, dan nyanyian rakyat Bali selama lebih dari 40 tahun. Dua dari karyanya bahkan sudah mendapat perhatian internasional, yang mana satunya diterbitkan di Amerika Serikat, dan satunya lagi diterbitkan di Thailand.
Made Taro. -foto : Anggara Mahendra.
“Saya terkejut sekaligus gembira. Tapi juga bertanya-tanya apa sebabnya saya dapat penghargaan. Memang sudah 46 tahun saya berbuat seperti ini, itu mulanya dianggap remeh. Mungkin sampai sekarang banyak kalangan masyarakat menganggap remeh. Karena itu saya heran, kok UWRF memberi saya penghargaan,” ujar Made Taro.
Sekalipun terkejut, namun pria sepuh kelahiran 1939 ini mengaku lebih termotivasi dengan pengghargaan ini. “Ini membuat saya tambah semangat, membuat saya lupa kalau saya sudah tua,” kelakarnya.*yl
Komentar