Belasan Hektare Sawah Subak Tohpati Terancam Gagal Panen
Puluhan hektare sawah di wilayah Subak Tohpati, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, mengalami kekeringan karena krisis air.
SEMARAPURA, NusaBali
Sehingga jika kondisi ini terus terjadi petani terancam gagal panen. Pantauan NusaBali, padi petani yang baru berumur dua minggu mulai mengering, bahkan tanah sawah mulai merekah. Setidaknya dari 75 hektare luas lahan Subak Tohpati dengan 300 krama subak, seluas 17 hektare kini ditanami padi.
Kelian Subak Tohpati, I Nengah Sudana, mengatakan saat menanam benih padinya sejak sekitar tiga minggu lalu, air yang mengalir lumayan banyak, sehingga petani memberanikan diri menanam padi. Namun belakangan ini setelah padi tumbuh air mulai surut. “Karena habis dimanfaatkan oleh petani lainnya di bagian hulu,” kata Sudana, Rabu (23/10).
Kata Sudana, jika kondisi ini terus terjadi maka petani terancam gagal panen dan dipastikan petani merugi rata-rata Rp 15 juta/hektare. Karena padi akan mati total terlebih baru berumur antara 2 Minggu-1 bulan. “Untuk padi yang masih bertumbuh di usia seperti itu, lahannya harus penuh dengan air,” katanya.
Selain itu petani lainnya yang menanam palawija juga mengeluhkan hal serupa, di mana tanaman palawija jenis kacang-kacangan dan sayuran juga mati karena krisis air. Mereka pun hanya bisa pasrah karena tidak bisa berbuat banyak. *wan
Kelian Subak Tohpati, I Nengah Sudana, mengatakan saat menanam benih padinya sejak sekitar tiga minggu lalu, air yang mengalir lumayan banyak, sehingga petani memberanikan diri menanam padi. Namun belakangan ini setelah padi tumbuh air mulai surut. “Karena habis dimanfaatkan oleh petani lainnya di bagian hulu,” kata Sudana, Rabu (23/10).
Kata Sudana, jika kondisi ini terus terjadi maka petani terancam gagal panen dan dipastikan petani merugi rata-rata Rp 15 juta/hektare. Karena padi akan mati total terlebih baru berumur antara 2 Minggu-1 bulan. “Untuk padi yang masih bertumbuh di usia seperti itu, lahannya harus penuh dengan air,” katanya.
Selain itu petani lainnya yang menanam palawija juga mengeluhkan hal serupa, di mana tanaman palawija jenis kacang-kacangan dan sayuran juga mati karena krisis air. Mereka pun hanya bisa pasrah karena tidak bisa berbuat banyak. *wan
Komentar