Pasar Kumbasari Terapkan e-Parkir
Untuk dua pasar lainnya yakni Pasar Gunung Agung Utara, dan Pasar Cokroaminoto di eks Tiara Grosir ditargetkan bisa menerapkan e-Parkir pada November 2019 ini.
DENPASAR, NusaBali
Pasar Kumbasari di Jalan Gajah Mada Denpasar resmi akan menerapkan parkir elektronik (e-Parkir) mulai Senin (28/10) ini. Penerapan tersebut untuk menekan kebocoran pendapatan khususnya parkir pasar di Kota Denpasar. Kumbasari merupakan pasar kedua yang menggunakan sistem e-Parkir setelah Pasar Badung.
Direktur Umum Pasar Badung, AA Ngurah Yuliartha, Kamis (24/10) mengungkapkan, setelah Pasar Badung, e-Parkir kini akan diterapkan pada sistem perparkiran di Pasar Kumbasari. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan PD Pasar yang memanfaatkan lahan parkir yang ada. Sehingga dengan penerapan e-Parkir tersebut kebocoran pemasukan akan bisa ditekan.
Untuk saat ini, Gung Yuliartha mengatakan, pihaknya sudah memasang 4 alat e-Parkir di tempat masuk melalui Jalan Gajah Mada dan pintu keluar di Gang C menuju Jalan Gunung Kawi. Empat alat tersebut digunakan untuk parkir masuk sepeda motor dan mobil, begitu juga alat untuk pintu keluar dipasang pada satu titik yakni di Gang C.
Selain itu, untuk pintu keluar juga akan dibuka ke selatan menuju Pasar Badung yang kini masih ditutup sementara. Parkir keluar menuju Pasar Badung akan jadi satu dengan Pasar Badung yang sudah dipasang saat ini. "Kami akan menerapkan operasional e-Parkir di Pasar Kumbasari setelah Pasar Badung yang sudah bagus sistemnya. Nah, di Pasar Kumbasari ini sudah dipasangi alat, tinggal finishing saja, Senin sudah bisa dioperasikan," ungkapnya.
Kata Gung Yuliartha, untuk mempersiapkan penerapan sistem e-Parkir tersebut pihaknya di bagian umum dan personalia masih menyiapkan perekrutan tenaga dan pelatihan khusus untuk pengoperasian alat tersebut. "Kami harus persiapkan perekrutan tenaga dan pelatihan agar yang memegang pengoperasian alat tersebut nantinya benar-benar menguasai," imbuhnya.
Untuk bulan Oktober ini, Gung Yuliartha mengaku baru bisa menerapkan e-Parkir pada dua pasar yakni Pasar Badung dan Kumbasari. Sementara untuk dua pasar lainnya yakni Pasar Gunung Agung Utara, dan Pasar Cokroaminoto di eks Tiara Grosir ditargetkan bisa menerapkan e-Parkir pada November 2019 ini.
Target keseluruhan pasar yang dikelola PD Pasar untuk melaksanakan e-Parkir, kata dia, belum bisa terealisasi di tahun 2019 ini. Sebab, anggaran yang ada tidak mencukupi untuk pengadaan alat e-Parkir. Namun pihaknya sudah menganggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
"Kalau keseluruhan belum bisa kami terbentur anggaran. Kalau sekarang palingan 4 pasar saja, karena kemarin Pasar Badung saja untuk 6 alat mencapai Rp 147.925.000. semoga tidak ada halangan dua pasar kita rampungkan November 2019. Kalau Pasar Gunung Agung Utara itu anggarannya Rp 124.900.000, sementara untuk Pasar Cokroaminoto kita siapkan sekitar Rp 200 juta," ungkapnya. *mis
Direktur Umum Pasar Badung, AA Ngurah Yuliartha, Kamis (24/10) mengungkapkan, setelah Pasar Badung, e-Parkir kini akan diterapkan pada sistem perparkiran di Pasar Kumbasari. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan PD Pasar yang memanfaatkan lahan parkir yang ada. Sehingga dengan penerapan e-Parkir tersebut kebocoran pemasukan akan bisa ditekan.
Untuk saat ini, Gung Yuliartha mengatakan, pihaknya sudah memasang 4 alat e-Parkir di tempat masuk melalui Jalan Gajah Mada dan pintu keluar di Gang C menuju Jalan Gunung Kawi. Empat alat tersebut digunakan untuk parkir masuk sepeda motor dan mobil, begitu juga alat untuk pintu keluar dipasang pada satu titik yakni di Gang C.
Selain itu, untuk pintu keluar juga akan dibuka ke selatan menuju Pasar Badung yang kini masih ditutup sementara. Parkir keluar menuju Pasar Badung akan jadi satu dengan Pasar Badung yang sudah dipasang saat ini. "Kami akan menerapkan operasional e-Parkir di Pasar Kumbasari setelah Pasar Badung yang sudah bagus sistemnya. Nah, di Pasar Kumbasari ini sudah dipasangi alat, tinggal finishing saja, Senin sudah bisa dioperasikan," ungkapnya.
Kata Gung Yuliartha, untuk mempersiapkan penerapan sistem e-Parkir tersebut pihaknya di bagian umum dan personalia masih menyiapkan perekrutan tenaga dan pelatihan khusus untuk pengoperasian alat tersebut. "Kami harus persiapkan perekrutan tenaga dan pelatihan agar yang memegang pengoperasian alat tersebut nantinya benar-benar menguasai," imbuhnya.
Untuk bulan Oktober ini, Gung Yuliartha mengaku baru bisa menerapkan e-Parkir pada dua pasar yakni Pasar Badung dan Kumbasari. Sementara untuk dua pasar lainnya yakni Pasar Gunung Agung Utara, dan Pasar Cokroaminoto di eks Tiara Grosir ditargetkan bisa menerapkan e-Parkir pada November 2019 ini.
Target keseluruhan pasar yang dikelola PD Pasar untuk melaksanakan e-Parkir, kata dia, belum bisa terealisasi di tahun 2019 ini. Sebab, anggaran yang ada tidak mencukupi untuk pengadaan alat e-Parkir. Namun pihaknya sudah menganggarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.
"Kalau keseluruhan belum bisa kami terbentur anggaran. Kalau sekarang palingan 4 pasar saja, karena kemarin Pasar Badung saja untuk 6 alat mencapai Rp 147.925.000. semoga tidak ada halangan dua pasar kita rampungkan November 2019. Kalau Pasar Gunung Agung Utara itu anggarannya Rp 124.900.000, sementara untuk Pasar Cokroaminoto kita siapkan sekitar Rp 200 juta," ungkapnya. *mis
Komentar