Bupati Gianyar Gandeng Ahli ITB
Wujudkan TPA Temesi Jadi TPA Modern
Pemkab Gianyar kini terus berupaya mewujudkan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang representatif di Desa Temesi, Gianyar, berbasis teknologi modern.
GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar I Made Mahayastra menggandeng para ahli dari ITB (Institut Teknologi Bandung). Terkait program tersebut, Bupati Mahayastra menandatangani MoU (memorandum of understanding) atau nota kesepahaman dengan Rektor ITB Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi DEA di Kampus ITB, Kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/10) siang. Penandatanganan MoU disaksikan jajaran rektorat ITB, Asisten Administrasi Umum Pemkab Gianyar I Wayan Sudamia SH, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Drs Wayan Kunus Pawitra SSos MAP, Kabag Umum Gusti Bagus Adi Widya Utama dan jajaran DLH Gianyar. MoU tersebut ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara DLH Gianyar dengan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB.
Ruang lingkup kerja sama dimaksud menyangkut penyusunan tahapan revitalisasi TPA Temesi, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik di bidang persampahan, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang persampahan. Pihak ITB menyusun tahapan kegiatan revitalisasi TPA Temesi, memberikan strategi dan managemen pengelolaan sampah dengan teknologi terbarukan kepada Pemkab Gianyar. Bersama-sama menyelenggarakan kegiatan peningkatan SDM di bidang persampahan, mengawasi dan evaluasui pelayanan publik di bidang persampahan. Perjanjian ini berlaku tiga tahun ke depan.
Dihubungi per telepon dari Gianyar, Kepala DLH Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengakui, Pemkab Gianyar di bawah kepemimpinan Bupati Made Mahayastra sangat serius untuk merevitalisasi TPA Temesi agar menjadi TPA modern di Bali. Bupati memercayakan ITB untuk merancang revitalisasi TPA Temesi yang keberadaannya makin over load. Jelas dia, progres MoU tersebut akan diwujudnyatakan tahun 2020 berupa survei/pengamatan kondisi existing TPA, merancang pra desain, sambil memperluas areal TPA. ‘’Target, tahun 2021, revitalisasi TPA ini terwujud sesuai desain garapan pihak ITB,’’ jelasnya.
Bupati Made Mahayastra mengatakan, karakteristik TPA mordern yang akan didesain pihak ITB nanti, ditandai dengan kualitas managemen sangat terukur, dilengkapi tatanan fisik berbasis modern dan estetik. Setelah revitalisasi, TPA Temesi tak hanya jadi tempat pemrosesan sampah, namun juga dilengkapi pelbagai fasilitas, antara lain pertamanan eksotis, pepohonan rindang, tempat cuci kendaraan, kantin, hingga warung sanitasi mirip kafe wisata. ‘’Selama ini kalau orang bicara TP, kesan pertama yang muncul ‘tempat kumuh, jorok dan tak menarik’. Tapi setelah revitalisasi, orang akan berbalik tertarik datang ke TPA ini,’’ jelasnya.
Bupati Mahayastra sangat berkeyakinan, dengan revitalisasi, TPA Temesi ke depan tak sekadar lokasi pemrosesan sampah. Namun TPA akan menjadi wahana bina lingkungan yang nyaman dan representatif, sesuai kebutuhan masyarakat modern.
Bupati mengakui revitalisasi ini sangat urgen. Karena Gianyar sangat tergantung pada sektor pariwisata yang berbasis budaya dan lingkungan yang nyaman. ‘’Kami sadar betul, lingkungan jadi isu sentral dalam pembangunan pariwisata berskala dunia, seperti di Gianyar ini. Maka dari itu TPA harus dibangun berbasis teknologi modern,’’ jelas bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Menurutnya, di Bali dan Gianyar khususnya, keberadaan TPA menjadi salah satu indikator ikon wahana lingkungan yang sangat berkorelasi kuat dengan pariwisata. Di sisi lain, sektor lain seperti perdagangan, perindustrian, pertanian dalam arti luas, dan lainnya sangat tergantung pada kondisi pariwisata. ‘’Maka dari itu, MoU dengan universitas ternama ini, saya yakin masalah sampah akan bisa teratasi dengan baik di Gianyar,’’ ujarnya. *lsa
Ruang lingkup kerja sama dimaksud menyangkut penyusunan tahapan revitalisasi TPA Temesi, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik di bidang persampahan, dan peningkatan kapasitas SDM di bidang persampahan. Pihak ITB menyusun tahapan kegiatan revitalisasi TPA Temesi, memberikan strategi dan managemen pengelolaan sampah dengan teknologi terbarukan kepada Pemkab Gianyar. Bersama-sama menyelenggarakan kegiatan peningkatan SDM di bidang persampahan, mengawasi dan evaluasui pelayanan publik di bidang persampahan. Perjanjian ini berlaku tiga tahun ke depan.
Dihubungi per telepon dari Gianyar, Kepala DLH Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengakui, Pemkab Gianyar di bawah kepemimpinan Bupati Made Mahayastra sangat serius untuk merevitalisasi TPA Temesi agar menjadi TPA modern di Bali. Bupati memercayakan ITB untuk merancang revitalisasi TPA Temesi yang keberadaannya makin over load. Jelas dia, progres MoU tersebut akan diwujudnyatakan tahun 2020 berupa survei/pengamatan kondisi existing TPA, merancang pra desain, sambil memperluas areal TPA. ‘’Target, tahun 2021, revitalisasi TPA ini terwujud sesuai desain garapan pihak ITB,’’ jelasnya.
Bupati Made Mahayastra mengatakan, karakteristik TPA mordern yang akan didesain pihak ITB nanti, ditandai dengan kualitas managemen sangat terukur, dilengkapi tatanan fisik berbasis modern dan estetik. Setelah revitalisasi, TPA Temesi tak hanya jadi tempat pemrosesan sampah, namun juga dilengkapi pelbagai fasilitas, antara lain pertamanan eksotis, pepohonan rindang, tempat cuci kendaraan, kantin, hingga warung sanitasi mirip kafe wisata. ‘’Selama ini kalau orang bicara TP, kesan pertama yang muncul ‘tempat kumuh, jorok dan tak menarik’. Tapi setelah revitalisasi, orang akan berbalik tertarik datang ke TPA ini,’’ jelasnya.
Bupati Mahayastra sangat berkeyakinan, dengan revitalisasi, TPA Temesi ke depan tak sekadar lokasi pemrosesan sampah. Namun TPA akan menjadi wahana bina lingkungan yang nyaman dan representatif, sesuai kebutuhan masyarakat modern.
Bupati mengakui revitalisasi ini sangat urgen. Karena Gianyar sangat tergantung pada sektor pariwisata yang berbasis budaya dan lingkungan yang nyaman. ‘’Kami sadar betul, lingkungan jadi isu sentral dalam pembangunan pariwisata berskala dunia, seperti di Gianyar ini. Maka dari itu TPA harus dibangun berbasis teknologi modern,’’ jelas bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Menurutnya, di Bali dan Gianyar khususnya, keberadaan TPA menjadi salah satu indikator ikon wahana lingkungan yang sangat berkorelasi kuat dengan pariwisata. Di sisi lain, sektor lain seperti perdagangan, perindustrian, pertanian dalam arti luas, dan lainnya sangat tergantung pada kondisi pariwisata. ‘’Maka dari itu, MoU dengan universitas ternama ini, saya yakin masalah sampah akan bisa teratasi dengan baik di Gianyar,’’ ujarnya. *lsa
Komentar