Pembunuh Driver Taksi Online Ditangkap
Ingin kuasai mobil korban karena terlilit utang
PASURUAN, NusaBali
Polisi bergerak cepat mengungkap pembunuhan Rusdianto (41), driver taksi online asal Surabaya yang mayatnya ditemukan di Tol Pandaan-Malang. Motif pembunuhan berlatar pelaku terdesak utang.
Tersangka dibekuk sebelum 24 jam setelah penemuan mayat. "Tersangka kami tangkap tadi malam pukul 00.20 WIB, saat sedang tidur," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan di mapolres, Kamis (24/10) seperti dilansir detik.
Rofiq mengatakan tersangka bernama Gianto (36), warga Babatan, 1/31, Wiyung, Surabaya. Tersangka dibekuk di rumah temannya di Perum Palem Pertiwi Blok JF 10, Desa Palem Watu Kecamatan Menganti, Gresik.
"Dari hasil interogasi, ia mengaku telah membunuh korban dengan niat menguasai mobilnya," terang Ripto.
Dari penangkapan ini, polisi juga mengamankan mobil Suzuki Ertiga Nopol L 1239 XD. Selain itu juga diamankan beberapa barang bukti lain seperti HP milik korban dan surat-surat kendaraan.
Terlilit utang menjadi alasan pelaku tega membunuh korban. Rencananya mobil korban hendak dijual.
"Berdasarkan keterangan tersangka, tapi ini masih perlu kita dalami. Bahwa alasan membunuh karena yang bersangkutan terlilit utang. Sehingga terpaksa mencari solusi dengan cara mengambil barang milik orang lain namun caranya dengan cara membunuh sopirnya,"
Gianto (36), membunuh korban dengan cara menjeratnya.
"Korban dijerat lehernya pakai tali dari belakang. Berdasarkan pengakuan sementara, pembunuhan dilakukan sendiri, tak ada pihak lain yang terlibat," kata Rofiq.
Sebelumya pada Senin 21 Oktober, pelaku memesan taksi online lewat aplikasi dengan akun palsu bernama Dwi. Yang menerima orderan adalah Rusdianto. Pelaku memesan mobil dengan tujuan Pondok Maritim Surabaya Selatan, selanjutnya menuju Graha Family Surabaya.
Saat korban tiba di lokasi yang disepakati, pelaku mengajak korban keluar sebentar dengan alasan menunggu bosnya. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku kembali dan masuk ke mobil disusul korban. Setelah keduanya masuk ke mobil, korban dijerat dengan tali tampar hingga meninggal. Setelah meninggal, pelaku membawa mobil korban menuju Malang untuk membuang jasad. Namun rencana itu diurungkan dan pelaku memutar balik mobil ke Surabaya.
Rusdianto (41), driver taksi online ditemukan tewas mengenaskan di selokan Jalan Tol Pandaan-Malang, Rabu (23/10) pukul 13.40 WIB. Pria beralamat di Jalan Rejo Makmur 2A/32 Kelurahan Pakal Kecamatan Benowo Kota Surabaya itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Lehernya terlilit tali tampar.
"Saya menyesal banget... Saat mau melakukannya, (perasaan saya) ya iya, ya tidak..." kata Gianto sambil menangis di Mapolres Pasuruan, Kamis (24/10).
Hingga akhirnya pada Rabu (23/10) siang, salah seorang warga di sekitar TKP, Dusun Seloan Desa Capang Kecamatan Purwodadi, melihat jasad korban.
"Warga yang hendak buang hajat melihat sesuatu tertutup kardus. Karena curiga, warga tersebut mendekati dan ternyata mayat yang sudah membusuk," ungkap Rofiq. *
Tersangka dibekuk sebelum 24 jam setelah penemuan mayat. "Tersangka kami tangkap tadi malam pukul 00.20 WIB, saat sedang tidur," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan di mapolres, Kamis (24/10) seperti dilansir detik.
Rofiq mengatakan tersangka bernama Gianto (36), warga Babatan, 1/31, Wiyung, Surabaya. Tersangka dibekuk di rumah temannya di Perum Palem Pertiwi Blok JF 10, Desa Palem Watu Kecamatan Menganti, Gresik.
"Dari hasil interogasi, ia mengaku telah membunuh korban dengan niat menguasai mobilnya," terang Ripto.
Dari penangkapan ini, polisi juga mengamankan mobil Suzuki Ertiga Nopol L 1239 XD. Selain itu juga diamankan beberapa barang bukti lain seperti HP milik korban dan surat-surat kendaraan.
Terlilit utang menjadi alasan pelaku tega membunuh korban. Rencananya mobil korban hendak dijual.
"Berdasarkan keterangan tersangka, tapi ini masih perlu kita dalami. Bahwa alasan membunuh karena yang bersangkutan terlilit utang. Sehingga terpaksa mencari solusi dengan cara mengambil barang milik orang lain namun caranya dengan cara membunuh sopirnya,"
Gianto (36), membunuh korban dengan cara menjeratnya.
"Korban dijerat lehernya pakai tali dari belakang. Berdasarkan pengakuan sementara, pembunuhan dilakukan sendiri, tak ada pihak lain yang terlibat," kata Rofiq.
Sebelumya pada Senin 21 Oktober, pelaku memesan taksi online lewat aplikasi dengan akun palsu bernama Dwi. Yang menerima orderan adalah Rusdianto. Pelaku memesan mobil dengan tujuan Pondok Maritim Surabaya Selatan, selanjutnya menuju Graha Family Surabaya.
Saat korban tiba di lokasi yang disepakati, pelaku mengajak korban keluar sebentar dengan alasan menunggu bosnya. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku kembali dan masuk ke mobil disusul korban. Setelah keduanya masuk ke mobil, korban dijerat dengan tali tampar hingga meninggal. Setelah meninggal, pelaku membawa mobil korban menuju Malang untuk membuang jasad. Namun rencana itu diurungkan dan pelaku memutar balik mobil ke Surabaya.
Rusdianto (41), driver taksi online ditemukan tewas mengenaskan di selokan Jalan Tol Pandaan-Malang, Rabu (23/10) pukul 13.40 WIB. Pria beralamat di Jalan Rejo Makmur 2A/32 Kelurahan Pakal Kecamatan Benowo Kota Surabaya itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuhnya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Lehernya terlilit tali tampar.
"Saya menyesal banget... Saat mau melakukannya, (perasaan saya) ya iya, ya tidak..." kata Gianto sambil menangis di Mapolres Pasuruan, Kamis (24/10).
Hingga akhirnya pada Rabu (23/10) siang, salah seorang warga di sekitar TKP, Dusun Seloan Desa Capang Kecamatan Purwodadi, melihat jasad korban.
"Warga yang hendak buang hajat melihat sesuatu tertutup kardus. Karena curiga, warga tersebut mendekati dan ternyata mayat yang sudah membusuk," ungkap Rofiq. *
Komentar