Pantai Penimbangan Jadi Kawasan Ambassador Electrifying Lifestyle
PLN UP3 Bali Utara support para pedagang dengan kompor induksi
SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Bali Utara meresmikan Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng sebagai Kawasan Ambassador Electrifying Lifestyle, Jumat (25/10/2019) sore. Kawasan warung terang Pantai Penimbangan merupakan pelopor kawasan yang pedagangnya menggunakan kompor induksi yang ramah lingkungan. Peresmian kawasan ruang terang itu ditandai dengan pemotongan pita yang juga diawali dengan lomba memasak menggunakan kompor induksi dan uji coba motor listrik.
Manajer Bagian Pemasaran PLN UP3 Bali Utara, I Ketut Sudita menjelaskan, kawasan Pantai Penimbangan dipilih menjadi kawasan ambassador electrifying lifestyle, karena merupakan salah satu kawasan pariwisata dan tempat nongkrong anak muda di Buleleng. Hanya saja sejauh ini para pedagang di kawasan ini masih terkendala soal penyajian makanan karena situasi dekat pantai dan berangin yang menyebabkan masakan lama matang.
Dari kendala yang dihadapi, PLN pun menawarkan solusi dengan penggunaan kompor induksi yang ramah lingkungan yang lebih cepat panas. “Kawasan ambassador ini kami rangkaikan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74, dengan semua warung menggunakan kompor induksi. Kami pilih Penimbangan karena di lokasi ini angin cukup kencang kalau pakai kompor gas, lama matangnya sehingga kita punya solusi kompor induksi,” jelas I Ketut Sudita yang juga didampingi Pelaksana Harian (Plh) Manajer PLN UP3 Bali Utara, Gede Sukanada dan Manajer PLN ULP Singaraja, Ketut Dody Darmawan.
Enam belas pedagang yang masuk dalam kawasan ambassador ini pun diberikan sosialisasi dan pemahaman cara pemakaian kompor induksi dengan lomba memasak yang diikuti oleh 20 regu memasak. Selain itu PLN UP3 Bali Utara juga menfasilitasi pedagang dengan instalasi listrik yang aman standar PLN, selain juga dipasangkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk masing-masing pedagang. “Satu SPLU kapasitas 5.500 VA, sedangkan pemakaian kompor induksi minimal 1.300 VA, artinya tidak ada kekhawatiran lagi listrik tidak terpenuhi karena PLN sudah support semua, termasuk keringanan pembelian kompor dengan mencicil di koperasi yang bekerjasama dengan kita,” imbuh dia.
Selain itu tampilan warung pedagang yang berjajar dari timur ke barat juga dipercantik dengan lampu hias sehingga terlihat lebih menarik. “Harapan ke depan semakin banyak yang menggunakan kompor induksi, pedagang di sini kita coba, sehingga ke depannya semakin banyak masyarakat yang tahu kompor induksi. Ini juga upaya kami mendukung program provinsi Bali clean and green,” kata Sudita.
Kasi Pembangunan Kecamatan Buleleng I Gede Riawan Arya, mengapresiasi program PLN mengenalkan kompor induksi yang merupakan teknologi terbarukan yang ramah lingkungan. “Kami Kecamatan Buleleng dengan program PLN sangat sejalan dengan bapak Gubernur baik dari sisi lingkungan, sisi ekonomis. Ini mendukung upaya perkembangan perekonomian di kuliner kawasan Pantai Penimbangan, selain juga menunjang pariwisata,” jelas I Gede Riawan.
Sementara itu pedagang Pantai Penimbangan, Putu Sri Muliani, 28, yang juga ikut lomba memasak mengaku merasakan manfaat kompor induksi saat pemakaian. Menurutnya kompor satu tungku itu sangat simpel, dari desain, dan cara pemakaiannya. “Kita pedagang di sini kadang keteteran saat melayani pembeli dengan situasi kadang angin kencang. Kalau pakai kompor ini lebih cepat panas dan datar kan jadi lebih simpel saja tinggal pencet-pencet. Lebih cepat panas sehingga lebih cepat matang. Lampu hias juga keliatan lebih cantik dan menarik. Mudah-mudahan ada pembaharuan seperti ini bisa lebih ramai yang datang ke sini,” harap Sri Muliani.
Sementara itu dalam lomba memasak menggunakan kompor induksi di Pantai Penimbangan dimenangkan oleh regu masak asal SMK Triatmajaya Singaraja (Putu Dian Tirtayanti dan Komang Sri Lestari) dengan menu spaghetti tuna sambal matah.*k23
Perusahaan Listrik Negara (PLN) UP3 Bali Utara meresmikan Pantai Penimbangan di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng sebagai Kawasan Ambassador Electrifying Lifestyle, Jumat (25/10/2019) sore. Kawasan warung terang Pantai Penimbangan merupakan pelopor kawasan yang pedagangnya menggunakan kompor induksi yang ramah lingkungan. Peresmian kawasan ruang terang itu ditandai dengan pemotongan pita yang juga diawali dengan lomba memasak menggunakan kompor induksi dan uji coba motor listrik.
Manajer Bagian Pemasaran PLN UP3 Bali Utara, I Ketut Sudita menjelaskan, kawasan Pantai Penimbangan dipilih menjadi kawasan ambassador electrifying lifestyle, karena merupakan salah satu kawasan pariwisata dan tempat nongkrong anak muda di Buleleng. Hanya saja sejauh ini para pedagang di kawasan ini masih terkendala soal penyajian makanan karena situasi dekat pantai dan berangin yang menyebabkan masakan lama matang.
Dari kendala yang dihadapi, PLN pun menawarkan solusi dengan penggunaan kompor induksi yang ramah lingkungan yang lebih cepat panas. “Kawasan ambassador ini kami rangkaikan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-74, dengan semua warung menggunakan kompor induksi. Kami pilih Penimbangan karena di lokasi ini angin cukup kencang kalau pakai kompor gas, lama matangnya sehingga kita punya solusi kompor induksi,” jelas I Ketut Sudita yang juga didampingi Pelaksana Harian (Plh) Manajer PLN UP3 Bali Utara, Gede Sukanada dan Manajer PLN ULP Singaraja, Ketut Dody Darmawan.
Enam belas pedagang yang masuk dalam kawasan ambassador ini pun diberikan sosialisasi dan pemahaman cara pemakaian kompor induksi dengan lomba memasak yang diikuti oleh 20 regu memasak. Selain itu PLN UP3 Bali Utara juga menfasilitasi pedagang dengan instalasi listrik yang aman standar PLN, selain juga dipasangkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk masing-masing pedagang. “Satu SPLU kapasitas 5.500 VA, sedangkan pemakaian kompor induksi minimal 1.300 VA, artinya tidak ada kekhawatiran lagi listrik tidak terpenuhi karena PLN sudah support semua, termasuk keringanan pembelian kompor dengan mencicil di koperasi yang bekerjasama dengan kita,” imbuh dia.
Selain itu tampilan warung pedagang yang berjajar dari timur ke barat juga dipercantik dengan lampu hias sehingga terlihat lebih menarik. “Harapan ke depan semakin banyak yang menggunakan kompor induksi, pedagang di sini kita coba, sehingga ke depannya semakin banyak masyarakat yang tahu kompor induksi. Ini juga upaya kami mendukung program provinsi Bali clean and green,” kata Sudita.
Kasi Pembangunan Kecamatan Buleleng I Gede Riawan Arya, mengapresiasi program PLN mengenalkan kompor induksi yang merupakan teknologi terbarukan yang ramah lingkungan. “Kami Kecamatan Buleleng dengan program PLN sangat sejalan dengan bapak Gubernur baik dari sisi lingkungan, sisi ekonomis. Ini mendukung upaya perkembangan perekonomian di kuliner kawasan Pantai Penimbangan, selain juga menunjang pariwisata,” jelas I Gede Riawan.
Sementara itu pedagang Pantai Penimbangan, Putu Sri Muliani, 28, yang juga ikut lomba memasak mengaku merasakan manfaat kompor induksi saat pemakaian. Menurutnya kompor satu tungku itu sangat simpel, dari desain, dan cara pemakaiannya. “Kita pedagang di sini kadang keteteran saat melayani pembeli dengan situasi kadang angin kencang. Kalau pakai kompor ini lebih cepat panas dan datar kan jadi lebih simpel saja tinggal pencet-pencet. Lebih cepat panas sehingga lebih cepat matang. Lampu hias juga keliatan lebih cantik dan menarik. Mudah-mudahan ada pembaharuan seperti ini bisa lebih ramai yang datang ke sini,” harap Sri Muliani.
Sementara itu dalam lomba memasak menggunakan kompor induksi di Pantai Penimbangan dimenangkan oleh regu masak asal SMK Triatmajaya Singaraja (Putu Dian Tirtayanti dan Komang Sri Lestari) dengan menu spaghetti tuna sambal matah.*k23
Komentar