Deya Incar Perunggu di Thailand
Made Deya Surya Saraswati yang membela tim bulutangkis Indonesia mengejar target minimal mempertahankan medali perunggu pada kejuaraan bulutangkis ASEAN School Games di Thailand, 21-29 Juli.
MANGUPURA, NusaBali
“Saya target minimal meraih perunggu itu diperorangan, karena pada kejuaraan sama dua tahun lalu di Filipina saya meraih medali perunggu di perorangan, dan medali perak di beregu,” ungkap Deya di PB Kejora Badung, Sabtu (16/7).
Menurutnya, peluang di perorangan terbuka, karena dirinya masuk di batas akhir usia yang ditentukan yakni maksimal kelahiran tahun 1998. “Itu artinya ada pebulutangkis tangguh yang dua tahun lalu meraih medali perak atau emas,sudah tidak bisa main lagi. Tapi saya tetap harus menjaga konsentrasi dan tidak meremehkan lawan," tandas Deya. Baginya semua lawan akan dianggap berat terutama pebulutangkis tuan rumah Thailand dan Malaysia. “Saya sudah terbiasa menghadapi lawan-lawan tangguh di kejuaraan internasional, baik yang digelar di luar Indonesia maupun di dalam negeri. Pengalaman itulah yang menjadi modal saya optimis minimal mampu meraih perunggu di perorangan. Kalau di beregu lihat nanti saja," tutur peraih medali emas Porprov Buleleng itu.
Bagi Deya, kejuaraan itu diikutinya karena dirinya dipanggil Kemenpora dengan pebulutangkis daerah lainnya. Tim bulutangkis Indonesia di even itu diperkuat 7pebulutangkis putri termasuk dirinya, serta 8 pebulutangkis putra dengan tiga pelatih. “Saya berangkat ke Jakarta dulu pada 19 Juli," papar Deya.7d
“Saya target minimal meraih perunggu itu diperorangan, karena pada kejuaraan sama dua tahun lalu di Filipina saya meraih medali perunggu di perorangan, dan medali perak di beregu,” ungkap Deya di PB Kejora Badung, Sabtu (16/7).
Menurutnya, peluang di perorangan terbuka, karena dirinya masuk di batas akhir usia yang ditentukan yakni maksimal kelahiran tahun 1998. “Itu artinya ada pebulutangkis tangguh yang dua tahun lalu meraih medali perak atau emas,sudah tidak bisa main lagi. Tapi saya tetap harus menjaga konsentrasi dan tidak meremehkan lawan," tandas Deya. Baginya semua lawan akan dianggap berat terutama pebulutangkis tuan rumah Thailand dan Malaysia. “Saya sudah terbiasa menghadapi lawan-lawan tangguh di kejuaraan internasional, baik yang digelar di luar Indonesia maupun di dalam negeri. Pengalaman itulah yang menjadi modal saya optimis minimal mampu meraih perunggu di perorangan. Kalau di beregu lihat nanti saja," tutur peraih medali emas Porprov Buleleng itu.
Bagi Deya, kejuaraan itu diikutinya karena dirinya dipanggil Kemenpora dengan pebulutangkis daerah lainnya. Tim bulutangkis Indonesia di even itu diperkuat 7pebulutangkis putri termasuk dirinya, serta 8 pebulutangkis putra dengan tiga pelatih. “Saya berangkat ke Jakarta dulu pada 19 Juli," papar Deya.7d
1
Komentar