Pelajar SD Diedukasi Bikin Karya Seni dari Sampah Plastik
Trash Stock Festival yang digelar di Taman Baca, Kesiman, Jalan Sedap Malam, Denpasar Timur pada, 16-17 Juli 2016 pada hari pertama, Sabtu kemarin menyelenggarakan workshop edukasi seni dari sampah plastik diikuti oleh para pelajar SDN 13 Kesiman.
DENPASAR, NusaBali
Pantauan NusaBali, Anak-anak terlihat asyik mengikuti workshop edukasi seni dari sampah plastik itu. Ada yang asyik menempelkan label-label plastik dari minuman kemasan. Ada juga yang menempelkan bungkus makanan ringan ke papan triplek, dan ada yang sibuk membuat kerajinan dari baju. Sementara siswa putri sibuk berkreasi membuat karya-karya dari botol plastik.
Anak-anak tersebut dibimbing oleh sejumlah praktisi seni, salah satunya Made ‘Bayak’ Muliana yang intens menghasilkan karya seni rupa dari sampah plastik. Made Bayak mengatakan, membuat karya seni dari plastik diyakini membantu mengurangi masalah sampah plastik saat ini. Karenanya, dia mencoba menularkan kemampuan membuat karya seni rupa dari plastik kepada anak sekolah.
Co-founder Trash Stock Festival, I Putu Hendra Arimbawa mengatakan, trash stock sengaja digelar sebagai sarana edukasi sampah plastik. Festival ini memanfaatkan media seni rupa dan seni musik, untuk menyampaikan permasalahan sampah yang ada di Bali. “Membuat barang kerajinan dari daur ulang sampah ini adalah satu upaya agar orang punya mindset berbeda soal sampah,” katanya. Hendra menambahkan, pihaknya mengaku sengaja menggelar dalam bentuk festival seni rupa dan musik, karena kedua bidang seni itu kini tengah digandrungi oleh remaja. Bahkan hari ini akan ada pertunjukan seni ngelawang barong yang terbuat dari sampah plastik. 7 i
Pantauan NusaBali, Anak-anak terlihat asyik mengikuti workshop edukasi seni dari sampah plastik itu. Ada yang asyik menempelkan label-label plastik dari minuman kemasan. Ada juga yang menempelkan bungkus makanan ringan ke papan triplek, dan ada yang sibuk membuat kerajinan dari baju. Sementara siswa putri sibuk berkreasi membuat karya-karya dari botol plastik.
Anak-anak tersebut dibimbing oleh sejumlah praktisi seni, salah satunya Made ‘Bayak’ Muliana yang intens menghasilkan karya seni rupa dari sampah plastik. Made Bayak mengatakan, membuat karya seni dari plastik diyakini membantu mengurangi masalah sampah plastik saat ini. Karenanya, dia mencoba menularkan kemampuan membuat karya seni rupa dari plastik kepada anak sekolah.
Co-founder Trash Stock Festival, I Putu Hendra Arimbawa mengatakan, trash stock sengaja digelar sebagai sarana edukasi sampah plastik. Festival ini memanfaatkan media seni rupa dan seni musik, untuk menyampaikan permasalahan sampah yang ada di Bali. “Membuat barang kerajinan dari daur ulang sampah ini adalah satu upaya agar orang punya mindset berbeda soal sampah,” katanya. Hendra menambahkan, pihaknya mengaku sengaja menggelar dalam bentuk festival seni rupa dan musik, karena kedua bidang seni itu kini tengah digandrungi oleh remaja. Bahkan hari ini akan ada pertunjukan seni ngelawang barong yang terbuat dari sampah plastik. 7 i
1
Komentar