Upacara Sumpah Pemuda, Koster Soroti Pelajar Tak Tertib
Bukan hanya menyorot kewaspadaan radikalisme, namun Gubernur Bali menyoroti ketidakdisiplinan peserta upacara Sumpah Pemuda.
DENPASAR, NusaBali.com
Ada nuansa berbeda dalam upacara peringatan hari Sumpah Pemuda yang digelar di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Senin (28/10/2019) pagi.
Upacara yang melibatkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelajar bernuansa keragaman Indonesia. Berbagai baju adat Nusantara dikenakan peserta upacara.
Sayangnya, upacara yang menyambut perjuangan pemuda-pemudi Indonesia pada 1928 itu malah kurang diseriusi sejumlah pelajar. Barisan bukan hanya tak rapi, namun ada pelajar yang kedapatan jongkok, bahkan di bagian barisan belakang ‘membubarkan barisan.’ Kondisi itu pun membuat Koster gusar.
"Sebelum saya sampaikan amanah upacara, saya minta semua peserta yang mengikuti upacara berdiri dengan tertib. Saya lihat itu masih ada yang jongkok," kata Koster sebelum membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga.
Sebaliknya untuk peserta upacara yang pingsa, Koster memakluminya. "Mungkin karena suasana panas dan kondisi mereka kurang sehat. Ya nanti kami evaluasilah," ujar Koster soal beberapa siswa yang terpaksa digotong keluar lapangan upacara.
Pada peringatan Sumpah Pemuda ini Gubernur Koster juga menuntut komitmen pelajar agar menjaga persatuan Indonesia. Pasalnya ia menilai Indonesia tengah dilanda ancaman radikalisme. "Saat ini dinamika kehidupan bernegara begitu tinggi. Muncul beragam masalah dan tantangan, yang paling krusial munculnya radikalisme yang mengancam kebhinekaan NKRI dan ideologi Pancasila,” ucapnya. Kerena itu Gubernur Koster berpesan pada para pelajar untuk lebih meningkatkan semangat menjaga persatuan terlebih saat ini Indonesia sudah merdeka.
Upacara peringatan Sumpah Pemuda sendiri berlangsung mulai pukul 07.30 WITA. Para peserta yang hadir mengenakan pakaian adat Bali. Ada juga yang memakai pakaian adat daerah lain seperti Papua, Padang, Kalimantan, Medan, dan lainnya.*has
Komentar