3 Hari Telantar di Depan Pura Subak, Seorang Nenek Diamankan Satpol PP
Jajaran Satpol PP Jembrana mengamankan seorang nenek tanpa identitas yang ditemukan telantar di depan Pura Subak Tegal Gintung, Lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (28/10) siang.
NEGARA, NusaBali
Dari informasi warga sekitar, nenek yang sulit diajak berkomunikasi ini diketahui sudah diam di depan Pura Subak Tegal Gintung sejak tiga hari sebelumnya atau sejak Jumat (25/10).
Lurah Tegal Cangkring I Gusti Ngurah Eka Armadi, Senin kemarin, mengatakan nenek yang berusia sekitar 70-an tahun, itu berada di depan Pura Subak Tegal Gintung sejak Jumat (25/10) lalu. Awalnya, warga tidak curiga jika nenek itu telantar. Tetapi setelah tiga hari berlalu, nenek yang sama sekali tidak dikenali oleh warga sekitar itu, diketahui tetap diam di depan Pura Subak tersebut, sehingga barulah warga melapor ke pihak kelurahan. “Baru tadi (Senin kemarin, Red) saya terima laporan. Kata warga sudah dari tiga hari lalu diam di sana (depan Pura Subak Tegal Gintung),” ujarnya.
Menurutnya, warga baru melapor ke pihaknya, karena tidak diganggu nenek yang diketahui tidak membawa identitas tersebut. Saat ditanya mengenai identitasnya, nenek dengan ciri-ciri berperawakan kurus dengan rambut pendek berwarna putih yang tampak sudah pikun, itu jawabannya tidak nyambung. Tetapi yang jelas, nenek yang telantar itu berbicara menggunakan bahasa Bali.
“Selama diam di sana, memang tidak mengganggu. Tidak ada minta-minta makanan ataupun melakukan hal-hal yang meresahkan. Karena sulit diajak komunikasi, dan kasihan melihat telantar begitu, makanya tadi saya langsung perintahkan Kasi Trantib (Ketenteraman dan Ketertiban) di kelurahan untuk segera berkoordinasi ke Satpol PP, dan tadi juga sudah langsung diamankan ke Kantor Satpol PP,” ujar Eka Armadi.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Jembrana I Kadek Agus Arianta, mengatakan pihaknya mengamankan nenek dimaksud sekitar pukul 13.30 Wita. Karena sulit diajak berkomunikasi, pihaknya telah berusaha menyebar foto nenek malang ini lewat media sosial Facebook (FB) serta WhatsApp (WA) jajaran petugas Trantib di masing-masing kecamatan se-Jembrana.
“Sempat diajak ngomong empat mata sama anggota, katanya bilang dari Pulukan, Pekutatan (Jembrana). Terus ditanya anggota lain, jawabannya berubah lagi, bilang dari Buleleng, dan bilang kerja di Persil (lahan perkebunan milik pemerintah). Jawabannya berubah-berubah, dan keseringan jawabannya tidak nyambung. Makanya kami berusaha share di media sosial, dengan harapan kemungkinan ada warga atau saudaranya yang kenal,” ucapnya.
Setelah mengamankan nenek tersebut, Agus Arianta mengaku, juga sudah berkoordinasi ke Dinas Sosial Jembrana, dan sementara diminta mengamankan sang nenek di Kantor Satpol PP. Saat diamankan siang kemarin, nenek yang diinformasikan sudah telantar selama tiga hari di depan Pura Subak Tegal Gintung, tampak dalam kondisi lemas, dan sudah langsung diberikan makanan serta minuman. “Sementara kami amankan di kantor, sambil menunggu keluarganya,” tuturnya. *ode
Lurah Tegal Cangkring I Gusti Ngurah Eka Armadi, Senin kemarin, mengatakan nenek yang berusia sekitar 70-an tahun, itu berada di depan Pura Subak Tegal Gintung sejak Jumat (25/10) lalu. Awalnya, warga tidak curiga jika nenek itu telantar. Tetapi setelah tiga hari berlalu, nenek yang sama sekali tidak dikenali oleh warga sekitar itu, diketahui tetap diam di depan Pura Subak tersebut, sehingga barulah warga melapor ke pihak kelurahan. “Baru tadi (Senin kemarin, Red) saya terima laporan. Kata warga sudah dari tiga hari lalu diam di sana (depan Pura Subak Tegal Gintung),” ujarnya.
Menurutnya, warga baru melapor ke pihaknya, karena tidak diganggu nenek yang diketahui tidak membawa identitas tersebut. Saat ditanya mengenai identitasnya, nenek dengan ciri-ciri berperawakan kurus dengan rambut pendek berwarna putih yang tampak sudah pikun, itu jawabannya tidak nyambung. Tetapi yang jelas, nenek yang telantar itu berbicara menggunakan bahasa Bali.
“Selama diam di sana, memang tidak mengganggu. Tidak ada minta-minta makanan ataupun melakukan hal-hal yang meresahkan. Karena sulit diajak komunikasi, dan kasihan melihat telantar begitu, makanya tadi saya langsung perintahkan Kasi Trantib (Ketenteraman dan Ketertiban) di kelurahan untuk segera berkoordinasi ke Satpol PP, dan tadi juga sudah langsung diamankan ke Kantor Satpol PP,” ujar Eka Armadi.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Jembrana I Kadek Agus Arianta, mengatakan pihaknya mengamankan nenek dimaksud sekitar pukul 13.30 Wita. Karena sulit diajak berkomunikasi, pihaknya telah berusaha menyebar foto nenek malang ini lewat media sosial Facebook (FB) serta WhatsApp (WA) jajaran petugas Trantib di masing-masing kecamatan se-Jembrana.
“Sempat diajak ngomong empat mata sama anggota, katanya bilang dari Pulukan, Pekutatan (Jembrana). Terus ditanya anggota lain, jawabannya berubah lagi, bilang dari Buleleng, dan bilang kerja di Persil (lahan perkebunan milik pemerintah). Jawabannya berubah-berubah, dan keseringan jawabannya tidak nyambung. Makanya kami berusaha share di media sosial, dengan harapan kemungkinan ada warga atau saudaranya yang kenal,” ucapnya.
Setelah mengamankan nenek tersebut, Agus Arianta mengaku, juga sudah berkoordinasi ke Dinas Sosial Jembrana, dan sementara diminta mengamankan sang nenek di Kantor Satpol PP. Saat diamankan siang kemarin, nenek yang diinformasikan sudah telantar selama tiga hari di depan Pura Subak Tegal Gintung, tampak dalam kondisi lemas, dan sudah langsung diberikan makanan serta minuman. “Sementara kami amankan di kantor, sambil menunggu keluarganya,” tuturnya. *ode
Komentar