Belum Siap Olah Sampah Luar Gianyar
Kondisi TPA Temesi Makin Over Load
Jika TPA modern ini sudah terwujud, sampah dari luar pasti kami izinkan untuk diproses di TPA ini. (Bupati Mahayastra).
GIANYAR, NusaBali
TPA (Tempat Pengolahan Akhir) sampah di Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, Gianyar, belum siap menerima kiriman sampah dari kabupaten lain, yang sebelumnya dikirim ke TPA Suwung, Denpasar. TPA Temesi akan bersedia menerima dan mengolah limpahan sampah luar Gianyar setelah revitalisasi TPA Temesi menjadi TPA modern terwujud tahun 2021.
Hal itu disampaikan Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra saat dihubungi via telepon, Selasa (29/10). ‘’Kami masih dalam proses perluasan untuk revitalisasi TPA agar TPA Temesi menjadi TPA modern. Jika TPA modern ini sudah terwujud, sampah dari luar pasti kami izinkan untuk diproses di TPA ini,’’ jelas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Jelas dia, setahunya secara teknis TPA Temesi belum siap untuk menerima kiriman sampah dari luar Kabupaten Gianyar. ‘’Lebih lanjut silakan hubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup,’’ ujarnya. Sebagaimana diketahui, belum lama ini, Bupati Gianyar I Made Mahayastra telah menjalin kerjasama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rangka revitalisasi TPA Temesi dimulai tahun 2020.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan, sementara ini secara teknis, TPA Temesi belum memungkinkan untuk menerima kiriman sampah dari kabupaten lain. Dia menjelaskan, luas TPA ini 4 hektare, terbagi menjadi 1 hektare untuk lokasi pengolahan sampah, 3 hektare lagi untuk lokasi sarana dan prasarana kegiatan yayasan yang mengkompos sampah, serta instalasi pengelolaan licit. Di sisi lain, produksi sampah di Kabupaten Gianyar dari tahun ke tahun terus meningkat. Sampah di Kabupaten Gianyar dikirim ke TPA Temesi mencapai 1.018 kubik per hari. Jumlah ini masih lebih kecil karena belum termasuk ratusan kubik sampah yang diproses sejumlah bank sampah dan TPST (tempat pengelolaan sampah setempat) di beberapa desa dan sampah yang dipungut pemulung. Dalam hitungan berat, produksi sampah di Gianyar mencapai 305 ton, terdiri dari 268 ton atau 790 M3 dikirim ke TPA Temesi, 47 ton atau sekitar 228 kubik dikirim ke TPA Suwung. ‘’Dengan kondisi ini TPA di Temesi ini sudah over load. Indikatornya, selain volume sampah terus melonjak sehingga tumpukan gas metannya selalu kami awasi agar tak menimbulkan kebakaran,’’ jelasnya.
Kujus Pawitra menambahkan, pascaaksi protes warga yang menginginkan penutupan TPA Suwung beberapa waktu lalu, DLH Gianyar telah dikontak oleh managemen Bandara Ngurah Rai, Tuban. Mereka mohon izin untuk mengirim sampah ke TPA Temesi. Terkait itu, dia mengatakan belum ada izin dari Bupati Gianyar. ‘’Karena sebaliknya, pascaaksi protes warga di TPA Suwung itu, kami dari Gianyar sudah stop pengiriman sampah ke TPA ini,’’ jelas pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini. Dia sangat berharap TPA Suwung kembali bisa dibuka dan beroperasi dengan managemen lebih baik.*lsa
Hal itu disampaikan Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra saat dihubungi via telepon, Selasa (29/10). ‘’Kami masih dalam proses perluasan untuk revitalisasi TPA agar TPA Temesi menjadi TPA modern. Jika TPA modern ini sudah terwujud, sampah dari luar pasti kami izinkan untuk diproses di TPA ini,’’ jelas Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini.
Jelas dia, setahunya secara teknis TPA Temesi belum siap untuk menerima kiriman sampah dari luar Kabupaten Gianyar. ‘’Lebih lanjut silakan hubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup,’’ ujarnya. Sebagaimana diketahui, belum lama ini, Bupati Gianyar I Made Mahayastra telah menjalin kerjasama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam rangka revitalisasi TPA Temesi dimulai tahun 2020.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan, sementara ini secara teknis, TPA Temesi belum memungkinkan untuk menerima kiriman sampah dari kabupaten lain. Dia menjelaskan, luas TPA ini 4 hektare, terbagi menjadi 1 hektare untuk lokasi pengolahan sampah, 3 hektare lagi untuk lokasi sarana dan prasarana kegiatan yayasan yang mengkompos sampah, serta instalasi pengelolaan licit. Di sisi lain, produksi sampah di Kabupaten Gianyar dari tahun ke tahun terus meningkat. Sampah di Kabupaten Gianyar dikirim ke TPA Temesi mencapai 1.018 kubik per hari. Jumlah ini masih lebih kecil karena belum termasuk ratusan kubik sampah yang diproses sejumlah bank sampah dan TPST (tempat pengelolaan sampah setempat) di beberapa desa dan sampah yang dipungut pemulung. Dalam hitungan berat, produksi sampah di Gianyar mencapai 305 ton, terdiri dari 268 ton atau 790 M3 dikirim ke TPA Temesi, 47 ton atau sekitar 228 kubik dikirim ke TPA Suwung. ‘’Dengan kondisi ini TPA di Temesi ini sudah over load. Indikatornya, selain volume sampah terus melonjak sehingga tumpukan gas metannya selalu kami awasi agar tak menimbulkan kebakaran,’’ jelasnya.
Kujus Pawitra menambahkan, pascaaksi protes warga yang menginginkan penutupan TPA Suwung beberapa waktu lalu, DLH Gianyar telah dikontak oleh managemen Bandara Ngurah Rai, Tuban. Mereka mohon izin untuk mengirim sampah ke TPA Temesi. Terkait itu, dia mengatakan belum ada izin dari Bupati Gianyar. ‘’Karena sebaliknya, pascaaksi protes warga di TPA Suwung itu, kami dari Gianyar sudah stop pengiriman sampah ke TPA ini,’’ jelas pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini. Dia sangat berharap TPA Suwung kembali bisa dibuka dan beroperasi dengan managemen lebih baik.*lsa
Komentar