Gunakan Helikopter, Pencarian Turis Belarusia Belum Ada Hasil
Pencarian hari kedua, Selasa (29/10), terhadap wisatawan asal Belarusia, Siarhei Barbushyn, 34, yang ditemukan tewas di dasar jurang Tanjung Mebulu, Jalan Batu Lesung, Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan belum membuahkan hasil.
MANGUPURA, NusaBali
Meski pencarian sudah difokuskan di dasar jurang menggunakan helikopter dan boat, namun jenazah wisatawan itu belum ditemukan. Rencananya, tim gabungan akan memperluas area pencarian termasuk menganalisa arah kecepatan gelombang dan angin.
Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo, menuturkan proses pencarian pada hari kedua, Selasa kemarin dilakukan mulai pukul 06.00 Wita. Tim Basarnas bersama instansi lainnya seperti Balawista dan Polri bersinergi menyusuri bebatuan sekitar lokasi untuk menemukan jasad korban. Namun, tim yang dikerahkan sejak pagi itu belum menemukan tanda-tanda atau petunjuk keberadaan korban. Meski proses pencarian sudah difokuskan melalui laut dan udara, Adi Purnomo mengaku belum menemukan tanda-tanda kepastian. “Proses pencarian berlangsung sejak Selasa pagi. Ada belasan personel yang dikerahkan untuk susur melalui laut, udara, dan darat. Tapi, sama sekali belum menemukan hasil,” ungkapnya, Selasa (29/10) sore.
Menurut dia, dikerahkannya helikopter bagian dari upaya untuk menemukan jasad korban dengan cepat. Namun, hal itu belum membuahkan hasil meski sudah menyusuri sekitar lokasi selama satu jam. Sementara untuk penyusuran melalui jalur laut, pihaknya bergerak menggunakan rubber boat milik Balawista dari Labuansait, Padang-Padang hingga lokasi. Selain itu, dilakukan penyusuran darat hingga ke dekat area Pura Uluwatu.
“Luas area penyisiran di perairan 16,84 Nm2. Jumlah seluruh personel dari Basarnas 11 orang. Unsur SAR yang terlibat Balawista 4 orang dan SAR Samapta Polda Bali 6 orang. Namun, sampai saat ini belum menemukan titik terang,” imbuhnya.
Untuk evaluasi pencarian hari ketiga, pihaknya akan memperluas area pencarian itu. Selain itu, pihaknya akan mempelajari lebih detail kecepatan angin, kecepatan gelombang, arah angin, dan faktor lainnya. Dengan demikian, bisa memprakirakan lokasi titik jasad terakhir. “Karena hari ini (Selasa kemarin) belum ada hasil yang signifikan, kita akan evaluasi lagi. Sehingga pencarian hari ketiga besok (Rabu hari ini) akan lebih jelas lagi dan berharap jenazah korban bisa ditemukan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan Belarusia, Siarhei Barbushyn, 34, tewas setelah terjatuh dari atas tebing Tanjung Mebulu, Jalan Batu Lesung, Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (27/10) sekitar pukul 18.00 Wita. Korban diduga terjatuh dari atas tebing setinggi 130 meter tersebut saat melakukan foto selfie. Naasnya lagi, jasad wisatawan dari negara Eropa Timur itu hilang tersapu ombak laut.
Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo mengungkapkan, informasi kejadian tragis yang dialami wisatawan asal Belarusia itu masuk ke Basarnas pada Minggu (27/10) sekitar pukul 18.45 Wita. Petugas Balawista I Wayan Somer yang melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas. Diketahui bahwa wisatawan jatuh ke dasar tebing Tanjung Mebulu atau tepatnya pada koordinat 8°50’17.17″S – 115° 5’20.00″E. Kemudian, tim Basarnas langsung dikerahkan ke lokasi untuk upaya pencarian. Setibanya di lokasi pukul 19.30 Wita, tim Basarnas berupaya melakukan pemetaan lokasi untuk menyediakan peralatan proses evakuasi. Pasalnya, kondisi lokasi tempat korban jatuh setinggi sekitar 130 meter. *dar
Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo, menuturkan proses pencarian pada hari kedua, Selasa kemarin dilakukan mulai pukul 06.00 Wita. Tim Basarnas bersama instansi lainnya seperti Balawista dan Polri bersinergi menyusuri bebatuan sekitar lokasi untuk menemukan jasad korban. Namun, tim yang dikerahkan sejak pagi itu belum menemukan tanda-tanda atau petunjuk keberadaan korban. Meski proses pencarian sudah difokuskan melalui laut dan udara, Adi Purnomo mengaku belum menemukan tanda-tanda kepastian. “Proses pencarian berlangsung sejak Selasa pagi. Ada belasan personel yang dikerahkan untuk susur melalui laut, udara, dan darat. Tapi, sama sekali belum menemukan hasil,” ungkapnya, Selasa (29/10) sore.
Menurut dia, dikerahkannya helikopter bagian dari upaya untuk menemukan jasad korban dengan cepat. Namun, hal itu belum membuahkan hasil meski sudah menyusuri sekitar lokasi selama satu jam. Sementara untuk penyusuran melalui jalur laut, pihaknya bergerak menggunakan rubber boat milik Balawista dari Labuansait, Padang-Padang hingga lokasi. Selain itu, dilakukan penyusuran darat hingga ke dekat area Pura Uluwatu.
“Luas area penyisiran di perairan 16,84 Nm2. Jumlah seluruh personel dari Basarnas 11 orang. Unsur SAR yang terlibat Balawista 4 orang dan SAR Samapta Polda Bali 6 orang. Namun, sampai saat ini belum menemukan titik terang,” imbuhnya.
Untuk evaluasi pencarian hari ketiga, pihaknya akan memperluas area pencarian itu. Selain itu, pihaknya akan mempelajari lebih detail kecepatan angin, kecepatan gelombang, arah angin, dan faktor lainnya. Dengan demikian, bisa memprakirakan lokasi titik jasad terakhir. “Karena hari ini (Selasa kemarin) belum ada hasil yang signifikan, kita akan evaluasi lagi. Sehingga pencarian hari ketiga besok (Rabu hari ini) akan lebih jelas lagi dan berharap jenazah korban bisa ditemukan,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wisatawan Belarusia, Siarhei Barbushyn, 34, tewas setelah terjatuh dari atas tebing Tanjung Mebulu, Jalan Batu Lesung, Banjar Karang Boma, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Minggu (27/10) sekitar pukul 18.00 Wita. Korban diduga terjatuh dari atas tebing setinggi 130 meter tersebut saat melakukan foto selfie. Naasnya lagi, jasad wisatawan dari negara Eropa Timur itu hilang tersapu ombak laut.
Kepala Basarnas Bali Hari Adi Purnomo mengungkapkan, informasi kejadian tragis yang dialami wisatawan asal Belarusia itu masuk ke Basarnas pada Minggu (27/10) sekitar pukul 18.45 Wita. Petugas Balawista I Wayan Somer yang melaporkan kejadian tersebut ke Basarnas. Diketahui bahwa wisatawan jatuh ke dasar tebing Tanjung Mebulu atau tepatnya pada koordinat 8°50’17.17″S – 115° 5’20.00″E. Kemudian, tim Basarnas langsung dikerahkan ke lokasi untuk upaya pencarian. Setibanya di lokasi pukul 19.30 Wita, tim Basarnas berupaya melakukan pemetaan lokasi untuk menyediakan peralatan proses evakuasi. Pasalnya, kondisi lokasi tempat korban jatuh setinggi sekitar 130 meter. *dar
1
Komentar