Aktivitas TPA Suwung Kembali Normal
Petugas DLHK Kota Denpasar harus bergulat dengan 2.400 ton sampah yang menumpuk selama tiga hari.
DENPASAR, NusaBali
Akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarbagita Suwung, Denpasar Selatan, yang sebelumnya sempat diblokade Pecalang Desa Adat Pesanggaran kembali dibuka, Selasa (29/10) pukul 11.00 Wita. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar langsung mengerahkan 370 personel dan 55 dum truk untuk mengatasi 2.400 ton sampah. Silih berganti truk sampah tampak kembali aktivitas membuang sampah di TPA Suwung.
Kepala DLHK Kota Denpasar, I Ketut Wisada saat diwawancarai di sela pemantauan lapangan menjelaskan, akses pembuangan sampah menuju TPA Suwung yang sudah dibuka saat ini berdampak positif bagi Kota Denpasar. Dimana, akibat ditutupnya akses tersebut sebelumnya terjadi penumpukan sampah di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Kota Denpasar. Namun aktivitas telah kembali normal dengan pelaksanaan pengangkutan secara bergilir.
Proses pengangkutan sampah dari TPSS di Kota Denpasar menuju TPA Suwung terus dilakukan agar penumpukan yang terjadi selama tiga hari bisa terurai. Seluruh tim DLHK melaksanakan pengangkutan sampah secara bergiliran. “Kami kerahkan semua truk armada pengangkut untuk mengatasi luberan sampah sebelumnya dan saat ini masih berlangusng,” kata Wisada.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk memaksimalkan pengangkutan sampah, dikerahkan 370 personel yang disertai dengan 45 armada milik DLHK, dibantu 7 armada Perkim dan 3 armada milik PUPR Kota Denpasar. “Astungkara besok (hari ini, red) sudah bisa kita tuntaskan untuk pengangkutan sampah di TPSS atau penampungan lainya,” ujar Wisada.
Selama tiga hari ini, kata Wisada, pihaknya harus bergulat dengan 2.400 ton sampah yang saat ini menumpuk selama tiga hari. Tumpukkan sampah menyebabkan terganggunya kenyamanan masyarakat Kota Denpasar. Dia berharap tidak ada lagi kejadian yang sama kedepannya karena akan merugikan masyarakat luas.
Wisada juga berharap, besarnya tantangan penanganan sampah, khususnya yang berakhir di TPA menjadi tanggung jawab bersama. Wisada menghimbau kepada masyarakat untuk ikut melakukan pemilahan sampah mulai dari hulu, yakni rumah tangga. Sehingga dapat meminimalisir sampah menuju TPA. “Tentu ini tugas bersama untuk ikut andil mengatasi masalah sampah dengan memilah serta mengolah sampah, yang organik dapat menjadi kompos dan yang anorganik dapat dikumpulkan dan ditabung dalam bank sampah yang telah tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar,” pungkasnya.*mis
Kepala DLHK Kota Denpasar, I Ketut Wisada saat diwawancarai di sela pemantauan lapangan menjelaskan, akses pembuangan sampah menuju TPA Suwung yang sudah dibuka saat ini berdampak positif bagi Kota Denpasar. Dimana, akibat ditutupnya akses tersebut sebelumnya terjadi penumpukan sampah di beberapa Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di Kota Denpasar. Namun aktivitas telah kembali normal dengan pelaksanaan pengangkutan secara bergilir.
Proses pengangkutan sampah dari TPSS di Kota Denpasar menuju TPA Suwung terus dilakukan agar penumpukan yang terjadi selama tiga hari bisa terurai. Seluruh tim DLHK melaksanakan pengangkutan sampah secara bergiliran. “Kami kerahkan semua truk armada pengangkut untuk mengatasi luberan sampah sebelumnya dan saat ini masih berlangusng,” kata Wisada.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk memaksimalkan pengangkutan sampah, dikerahkan 370 personel yang disertai dengan 45 armada milik DLHK, dibantu 7 armada Perkim dan 3 armada milik PUPR Kota Denpasar. “Astungkara besok (hari ini, red) sudah bisa kita tuntaskan untuk pengangkutan sampah di TPSS atau penampungan lainya,” ujar Wisada.
Selama tiga hari ini, kata Wisada, pihaknya harus bergulat dengan 2.400 ton sampah yang saat ini menumpuk selama tiga hari. Tumpukkan sampah menyebabkan terganggunya kenyamanan masyarakat Kota Denpasar. Dia berharap tidak ada lagi kejadian yang sama kedepannya karena akan merugikan masyarakat luas.
Wisada juga berharap, besarnya tantangan penanganan sampah, khususnya yang berakhir di TPA menjadi tanggung jawab bersama. Wisada menghimbau kepada masyarakat untuk ikut melakukan pemilahan sampah mulai dari hulu, yakni rumah tangga. Sehingga dapat meminimalisir sampah menuju TPA. “Tentu ini tugas bersama untuk ikut andil mengatasi masalah sampah dengan memilah serta mengolah sampah, yang organik dapat menjadi kompos dan yang anorganik dapat dikumpulkan dan ditabung dalam bank sampah yang telah tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar,” pungkasnya.*mis
Komentar