Disdukcapil Bangli Pinjam Tinta ke Tetangga
Permintaan masyarakat Bangli untuk penerbitan kartu identitas anak (KIA) cukup tinggi.
BANGLI, NusaBali
PHanya saja tanpa dibarengi kualitas pelayanan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bangli. Terbukti pelayanan cetak KIA terkendala habisnya tinta. Bahkan Disdukcapil mesti pinjam tinta ke kabupaten tetangga. Pengadaan tinta telah diajukan pada APBD Perubahan.
Kepala Disdukcapil Bangli, I Nyoman Sumantra membenarkan tinta untuk penerbitan KIA habis. Disdukcapil kehabisan tinta sejak Juli lalu. Menurutnya, penerbitan KIA cukup besar dan tinta yang tersedia tidak mencukupi. “Dari pengadaan yang kami lakukan, tinta tidak mencukupi. Banyaknya permohonan penerbitan KIA salah satu bentuk kesadaran masyarakat mengurus adminitrasi,” ungkapnya, Selasa (29/10).
Agar bisa mencetak KIA, Disdukcapil pinjam tinta ke kabupaten Karangasem dan Tabanan. “Setelah kami meminjam tinta, pencetakan sudah bisa dilakukan,” akunya. Disebutkan, tinta yang digunakan di seluruh kabupaten sama dan sudah ada standarnya. Jika terjadi kekurangan bisa meminjam di kabupaten yang memiliki ketersediaan lebih. Untuk memenuhi kebutuhan tinta akan dilakukan pengadaan melalui APBD Perubahan. “Pengadaan tinta telah diajukan di APBD Perubahan, termasuk untuk penggantian tinta yang dipinjam,” tandasnya.
Sumantra menambahkan, wajib KIA sebanyak 66.307 jiwa. Sudah memiliki KIA sebanyak 9.534 jiwa. Ada 1.100 permohonan KIA yang belum tercetak. Jika permohonan KIA diajukan secara kolektif, proses pencetakan dilakukan secara bertahap. “Pencetakan dilakukan bertahap dan mengutamakan yang sangat mendesak karena akan sekolah di luar kabupaten,” terangnya. Dalam sehari maksimal cetak 50 lembar KIA. *esa
Kepala Disdukcapil Bangli, I Nyoman Sumantra membenarkan tinta untuk penerbitan KIA habis. Disdukcapil kehabisan tinta sejak Juli lalu. Menurutnya, penerbitan KIA cukup besar dan tinta yang tersedia tidak mencukupi. “Dari pengadaan yang kami lakukan, tinta tidak mencukupi. Banyaknya permohonan penerbitan KIA salah satu bentuk kesadaran masyarakat mengurus adminitrasi,” ungkapnya, Selasa (29/10).
Agar bisa mencetak KIA, Disdukcapil pinjam tinta ke kabupaten Karangasem dan Tabanan. “Setelah kami meminjam tinta, pencetakan sudah bisa dilakukan,” akunya. Disebutkan, tinta yang digunakan di seluruh kabupaten sama dan sudah ada standarnya. Jika terjadi kekurangan bisa meminjam di kabupaten yang memiliki ketersediaan lebih. Untuk memenuhi kebutuhan tinta akan dilakukan pengadaan melalui APBD Perubahan. “Pengadaan tinta telah diajukan di APBD Perubahan, termasuk untuk penggantian tinta yang dipinjam,” tandasnya.
Sumantra menambahkan, wajib KIA sebanyak 66.307 jiwa. Sudah memiliki KIA sebanyak 9.534 jiwa. Ada 1.100 permohonan KIA yang belum tercetak. Jika permohonan KIA diajukan secara kolektif, proses pencetakan dilakukan secara bertahap. “Pencetakan dilakukan bertahap dan mengutamakan yang sangat mendesak karena akan sekolah di luar kabupaten,” terangnya. Dalam sehari maksimal cetak 50 lembar KIA. *esa
Komentar