Kader Demokrat Bali Coba Hibur Diri
Kader meyakini pelantikan dan pengesahan pengurus DPD Demokrat Bali dan jajaran DPC se Bali hanya menunggu waktu saja.
SK Pelantikan Belum Turun, Janji Tetap Gerakkan Mesin Partai
DENPASAR, NusaBali
Kader Demokrat di Bali berusaha menghibur diri. Molornya pelantikan pengurus DPD Demokrat Bali hasil Musda 15 Mei 2016 dan pelantikan serentak DPC se Bali tidak membuat mereka berhenti bekerja untuk menghidupkan mesin partai. Tidak kantongi SK Pengurus pun mereka bergerak untuk persiapan event politik di sejumlah daerah.
Ketua I DPD Demokrat Bali demisioner, I Nengah Pringgo, Minggu (16/7) mengatakan turun tidak turun SK pengurus DPD Demokrat Bali dirinya mendorong kader semuanya tetap gerak dan bekerja untuk partai. “Artinya mesin partai digerakkan di bawah meskipun nggak kantongi SK. Termasuk menghadapi Pilkada di Buleleng 2017 nanti,” tegas Pringgo. Menurut Pringgo konsolidasi internal jalan terus. Bahkan Demokrat menganut strategi yang tak dimiliki partai lain. “Konsolidasi kita akan jalan terus. SK itu penting tetapi tidak membuat ketergantungan. Nggak ada SK nggak jalan? Ya tidak begitu kita berorganisasi. Kita jeda dengan mundur selangkah untuk sebuah lompatan yang besar ke depan,” ujar Pringgo.
Pelantikan dan pengesahan pengurus DPD Demokrat Bali dan jajaran DPC se Bali hanya menunggu waktu saja. “Tidak ada yang digantung atau dibuat molor. Tidak berpengaruh terhadap kinerja kader di bawah. Termasuk yang mau Pilkada di Buleleng konsolidasi dan komunikasi politik sudah jalan,” tegas politisi asal Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem ini.
Soal posisi dirinya di jajaran pengurus DPD Demokrat Bali yang kemungkinan masih dikocok dan ada perubahan di pusat, Pringgo menegaskan siap ditempatkan di mana saja. “Tidak jadi pengurus lagi ya ngayah di Karangasem. Saya juga belum tahu posisi saya di mana. Itu urusan DPP Demokrat lah,” kata Pringgo.
Sementara molornya penetapan dan pelantikan pengurus Demokrat Bali ini membuat elite Demokrat menghela nafas. Terutama mereka yang bertarung merebut jabatan strategis Sekretaris DPD Demokrat Bali, I Wayan Adnyana. Adnyana seperti pasrah dengan molornya pelantikan kepengurusan Demokrat Bali. ”Tunggu DPP saja dah. Sing bisa ngorang apa (tidak bisa komentar) saya,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini saat dikonfirmasi NusaBali di ruangan Komisi I DPRD Bali, belum lama ini.
Adnyana sendiri bertarung dengan I Made Gandhi mantan Ketua DPC Demokrat Denpasar sebagai kandidat Sekretaris DPD Demokrat Bali. Sampai saat ini Adnyana dan Gandhi masih digantung di DPP. Belum ada keputusan DPP soal nasib keduanya. Siapa akan mendampingi Ketua DPD Demokrat Bali terpilih periode 2016-2021, Made Mudarta belum jelas. Sementara Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin mengatakan kader-kader Demokrat di Bali menunggu saja. Karena dalam waktu dekat pasti akan ada keputusan dari DPP. “DPP pasti akan ambil keputusan terbaik. Ini hanya masalah waktu saja,” ujar Supadma Rudana. 7 nat
DENPASAR, NusaBali
Kader Demokrat di Bali berusaha menghibur diri. Molornya pelantikan pengurus DPD Demokrat Bali hasil Musda 15 Mei 2016 dan pelantikan serentak DPC se Bali tidak membuat mereka berhenti bekerja untuk menghidupkan mesin partai. Tidak kantongi SK Pengurus pun mereka bergerak untuk persiapan event politik di sejumlah daerah.
Ketua I DPD Demokrat Bali demisioner, I Nengah Pringgo, Minggu (16/7) mengatakan turun tidak turun SK pengurus DPD Demokrat Bali dirinya mendorong kader semuanya tetap gerak dan bekerja untuk partai. “Artinya mesin partai digerakkan di bawah meskipun nggak kantongi SK. Termasuk menghadapi Pilkada di Buleleng 2017 nanti,” tegas Pringgo. Menurut Pringgo konsolidasi internal jalan terus. Bahkan Demokrat menganut strategi yang tak dimiliki partai lain. “Konsolidasi kita akan jalan terus. SK itu penting tetapi tidak membuat ketergantungan. Nggak ada SK nggak jalan? Ya tidak begitu kita berorganisasi. Kita jeda dengan mundur selangkah untuk sebuah lompatan yang besar ke depan,” ujar Pringgo.
Pelantikan dan pengesahan pengurus DPD Demokrat Bali dan jajaran DPC se Bali hanya menunggu waktu saja. “Tidak ada yang digantung atau dibuat molor. Tidak berpengaruh terhadap kinerja kader di bawah. Termasuk yang mau Pilkada di Buleleng konsolidasi dan komunikasi politik sudah jalan,” tegas politisi asal Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem ini.
Soal posisi dirinya di jajaran pengurus DPD Demokrat Bali yang kemungkinan masih dikocok dan ada perubahan di pusat, Pringgo menegaskan siap ditempatkan di mana saja. “Tidak jadi pengurus lagi ya ngayah di Karangasem. Saya juga belum tahu posisi saya di mana. Itu urusan DPP Demokrat lah,” kata Pringgo.
Sementara molornya penetapan dan pelantikan pengurus Demokrat Bali ini membuat elite Demokrat menghela nafas. Terutama mereka yang bertarung merebut jabatan strategis Sekretaris DPD Demokrat Bali, I Wayan Adnyana. Adnyana seperti pasrah dengan molornya pelantikan kepengurusan Demokrat Bali. ”Tunggu DPP saja dah. Sing bisa ngorang apa (tidak bisa komentar) saya,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali ini saat dikonfirmasi NusaBali di ruangan Komisi I DPRD Bali, belum lama ini.
Adnyana sendiri bertarung dengan I Made Gandhi mantan Ketua DPC Demokrat Denpasar sebagai kandidat Sekretaris DPD Demokrat Bali. Sampai saat ini Adnyana dan Gandhi masih digantung di DPP. Belum ada keputusan DPP soal nasib keduanya. Siapa akan mendampingi Ketua DPD Demokrat Bali terpilih periode 2016-2021, Made Mudarta belum jelas. Sementara Wasekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin mengatakan kader-kader Demokrat di Bali menunggu saja. Karena dalam waktu dekat pasti akan ada keputusan dari DPP. “DPP pasti akan ambil keputusan terbaik. Ini hanya masalah waktu saja,” ujar Supadma Rudana. 7 nat
Komentar