Target, Awal Desember Proyek Irigasi Tuntas
Bila tidak tuntas awal Desember, akan berpengaruh pada musim tanam padi.
GIANYAR, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gianyar mengenjot para rekanan agar proyek-proyek berkait irigasi selesai tepat waktu. Langkah ini menyusul musim tanam padi yang sangat membutuhkan air irigasi.
Hal itu dijelaskan Kabid Sumber Daya Air, Dinas PUPR Gianyar I Wayan Tinda, saat meninjau proyek penguatan trowongan di Subak Gede Buahan, Payangan, Rabu (30/10).
Pada proyek tersebut, realisasi proyek sekitar 85 persen. “Kendalanya, rekanan kesulitan pengangkutan bahan proyek. Namun kami pastikan, proyek selesai tepat waktu,” jelas Wayan Tinda.
Seperti halnya, proyek penguatan trowongan Subak Buahan mulai awal September 2019. Proyek ini nyaris gagal tender karena kesulitan mendapatkan rekanan. Disamping itu, subak baru bersedia menutup air irgasi awal September. “Kalau petani lagi musim tanam, jelas proyek tidak bisa jalan, karena subak sedang membutuhkan air,” terangnya.
Proyek penguatan bendungan di Subak Gede Buahan berupa penguatan trowongan 85 meter dan pembuatan talang. “Setelah dikerjakan sebulan lebih, realisasi proyek mencapai 60 peersen. Ssaya optimis awal Desember 2019 selesai,” jelasnya. Disebutkan, bila proyek tidak tuntas pada awal Desember, akan berpengaruh pada musim tanam padi di beberapa subak, wilayah Kecamatan Payangan.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Gianyar I Wayan Suarta berharap masa tanam padi Oktober-Maret 2019 ini tidak terganggu karena proyek irigasi. Jika proyek penguatan trowongan Subak Gede Buahan tidak selesai tepat waktu, maka empat subak akan mundur masa tanam padinya. “Jika penyelesaian proyek terlambat, sekitar 500 hektare lahan akan terlambat tanam padi,” ujarnya.
Kata dia, empat subak di Desa Buahan, biasanya memulai masa tanam padi pada Desember 2019. “Paling lambat pertengahan Desemeber petani sudah menanam, sehingga awal Desember air irigasi sudah mengalir ke sawah-sawah,” terangnya. *nvi
Hal itu dijelaskan Kabid Sumber Daya Air, Dinas PUPR Gianyar I Wayan Tinda, saat meninjau proyek penguatan trowongan di Subak Gede Buahan, Payangan, Rabu (30/10).
Pada proyek tersebut, realisasi proyek sekitar 85 persen. “Kendalanya, rekanan kesulitan pengangkutan bahan proyek. Namun kami pastikan, proyek selesai tepat waktu,” jelas Wayan Tinda.
Seperti halnya, proyek penguatan trowongan Subak Buahan mulai awal September 2019. Proyek ini nyaris gagal tender karena kesulitan mendapatkan rekanan. Disamping itu, subak baru bersedia menutup air irgasi awal September. “Kalau petani lagi musim tanam, jelas proyek tidak bisa jalan, karena subak sedang membutuhkan air,” terangnya.
Proyek penguatan bendungan di Subak Gede Buahan berupa penguatan trowongan 85 meter dan pembuatan talang. “Setelah dikerjakan sebulan lebih, realisasi proyek mencapai 60 peersen. Ssaya optimis awal Desember 2019 selesai,” jelasnya. Disebutkan, bila proyek tidak tuntas pada awal Desember, akan berpengaruh pada musim tanam padi di beberapa subak, wilayah Kecamatan Payangan.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Gianyar I Wayan Suarta berharap masa tanam padi Oktober-Maret 2019 ini tidak terganggu karena proyek irigasi. Jika proyek penguatan trowongan Subak Gede Buahan tidak selesai tepat waktu, maka empat subak akan mundur masa tanam padinya. “Jika penyelesaian proyek terlambat, sekitar 500 hektare lahan akan terlambat tanam padi,” ujarnya.
Kata dia, empat subak di Desa Buahan, biasanya memulai masa tanam padi pada Desember 2019. “Paling lambat pertengahan Desemeber petani sudah menanam, sehingga awal Desember air irigasi sudah mengalir ke sawah-sawah,” terangnya. *nvi
1
Komentar