Pascakesurupan Siswi, SMPN di Timuhun Bangun 2 Palinggih
SMPN 4 Banjarangkan di Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, hingga saat ini belum bisa melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini menyusul peristiwa kesurupan sejumlah siswi secara beruntun sejak sebulan lalu. Namun para siswa akan bisa belajar seperti biasa setelah upacara Macaru Manca dan Abrumbun, pada Hari Kajeng Kliwon, Wuku Bala, Rabu (1/11). Selain mempersiapkan sarana upacara tersebut, SMPN 4 Banjarangkan juga tengah membangun dua palinggih yakni Rong Siki dan Rong Dua. “Nangiang palinggih pada Tilem Sasih Kapat, Senin (28/10),” ujar Waka Kurikulum SMPN 4 Banjarangkan I Made Agus Suardina, belum lama ini.
Kata Agus Suardina, membangun palinggih itu atas petunjuk Jero Tapakan di Kecamatan Banjarangkan. Karena pihak sekolah sempat mohon petunjuk kepada Jero Tapakan saat sejumlah siswi kersurupan.
Meskipun siswa tidak sekolah, lanjut dia, para siswa tetap melaksanakan tugas piket, kecuali beberapa siswa yang kerap kesurupan mereka bisa absen piket. Para siswa juga tetap diajak melakukan kegiatan positif. Di antaranya mareresik di Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, Kamis (24/10), selanjutnya Jumat (25/10), siswa diajak menjelajah alam di wilayah Desa Selisihan, Klungkung, timur Desa Timuhun. Sekolah juga memotivasi para siswa agar tak larut dengan peristiwa kesurupan dengan memberikan Dharma Wacana, Sabtu (26/10) sekitar pukul 08.30 Wita.
Sebelumnya, empat siswi SMPN 4 Banjarangkan, di Desa Timuhun, kesurupan saat melantunkan Puja Trisandya, serangkaian prosesi Guru Piduka, di Padmasana sekolah, Selasa (22/10) pagi. Untuk menyadarkan siswa yang kesurupan tersebut Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga seorang penekun spiritual turun untuk membantu. Empat siswi tersebut yakni Dewa Ayu Nadiya Cahyani,14, kelas IX, Nengah Devi Ariani, 14, kelas IX, Ni Kadek Ginanti, 13, kelas VII dan Ni Ketut Martini Asih, 13, kelas VII. *wan
Kata Agus Suardina, membangun palinggih itu atas petunjuk Jero Tapakan di Kecamatan Banjarangkan. Karena pihak sekolah sempat mohon petunjuk kepada Jero Tapakan saat sejumlah siswi kersurupan.
Meskipun siswa tidak sekolah, lanjut dia, para siswa tetap melaksanakan tugas piket, kecuali beberapa siswa yang kerap kesurupan mereka bisa absen piket. Para siswa juga tetap diajak melakukan kegiatan positif. Di antaranya mareresik di Pura Pucak Jati, Desa Timuhun, Kamis (24/10), selanjutnya Jumat (25/10), siswa diajak menjelajah alam di wilayah Desa Selisihan, Klungkung, timur Desa Timuhun. Sekolah juga memotivasi para siswa agar tak larut dengan peristiwa kesurupan dengan memberikan Dharma Wacana, Sabtu (26/10) sekitar pukul 08.30 Wita.
Sebelumnya, empat siswi SMPN 4 Banjarangkan, di Desa Timuhun, kesurupan saat melantunkan Puja Trisandya, serangkaian prosesi Guru Piduka, di Padmasana sekolah, Selasa (22/10) pagi. Untuk menyadarkan siswa yang kesurupan tersebut Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga seorang penekun spiritual turun untuk membantu. Empat siswi tersebut yakni Dewa Ayu Nadiya Cahyani,14, kelas IX, Nengah Devi Ariani, 14, kelas IX, Ni Kadek Ginanti, 13, kelas VII dan Ni Ketut Martini Asih, 13, kelas VII. *wan
Komentar