Polisi Amankan 13 Orang Remaja
Buntut Penyerangan Sekolah di Bandung
BANDUNG, NusaBali
Polisi mengamankan 13 orang remaja dalam peristiwa penyerangan dan perusakan sekolah di Bandung. Namun dari 13 remaja tersebut, hanya lima yang dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menjelaskan, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat dan media sosial adanya penyerangan dan perusakan fasilitas sekolah yang dilakukan sekelompok remaja yang saat itu terlihat menggunakan kendaraan bermotor, pada Minggu (27/10) sekitar pukul 22.30 WIB.
Berbekal laporan itu, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi, maka polisi berhasil mengamankan sejumlah remaja yang diduga terlibat.
"Telah diamankan sebanyak 13 orang yang diduga pelaku," kata Irman di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (30/10).
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya lima orang yang diperiksa secara intensif. Irman merinci, kelima orang yang masih diperiksa itu terdiri empat pelajar dan satu alumni dari salah satu SMKN di Bandung.
Irman menyebut bahwa perselisihan antar-kelompok remaja ini disebabkan oleh saling ejek di media sosial. Namun begitu, pihaknya masih mendalami pemicu saling ejek antar-remaja ini.
Diberitakan sebelumnya, penyerangan dan perusakan sekolah ini diawali dari selisih paham antar-suporter pasca-pertandingan sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung. Mereka mempermasalahkan logo masing-masing sekolah pada Jumat (25/10) di Lapangan Sidolig, Bandung.
Di media sosial, siswa kedua sekolah tersebut saling ejek hingga puncaknya pada Minggu (27/10) dini hari sekitar pukul 03.09 WIB terjadi perusakan SMK 2 Jalan Ciliwung Bandung. Aksi perusakan berlanjut sekitar pukul 21.15 WIB. Gerbang sekolah dan Pos Satpam SMAN 10 Cikutra Bandung dirusak. *
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menjelaskan, pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat dan media sosial adanya penyerangan dan perusakan fasilitas sekolah yang dilakukan sekelompok remaja yang saat itu terlihat menggunakan kendaraan bermotor, pada Minggu (27/10) sekitar pukul 22.30 WIB.
Berbekal laporan itu, polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi, maka polisi berhasil mengamankan sejumlah remaja yang diduga terlibat.
"Telah diamankan sebanyak 13 orang yang diduga pelaku," kata Irman di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (30/10).
Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hanya lima orang yang diperiksa secara intensif. Irman merinci, kelima orang yang masih diperiksa itu terdiri empat pelajar dan satu alumni dari salah satu SMKN di Bandung.
Irman menyebut bahwa perselisihan antar-kelompok remaja ini disebabkan oleh saling ejek di media sosial. Namun begitu, pihaknya masih mendalami pemicu saling ejek antar-remaja ini.
Diberitakan sebelumnya, penyerangan dan perusakan sekolah ini diawali dari selisih paham antar-suporter pasca-pertandingan sepak bola Liga Pelajar Indonesia Kota Bandung. Mereka mempermasalahkan logo masing-masing sekolah pada Jumat (25/10) di Lapangan Sidolig, Bandung.
Di media sosial, siswa kedua sekolah tersebut saling ejek hingga puncaknya pada Minggu (27/10) dini hari sekitar pukul 03.09 WIB terjadi perusakan SMK 2 Jalan Ciliwung Bandung. Aksi perusakan berlanjut sekitar pukul 21.15 WIB. Gerbang sekolah dan Pos Satpam SMAN 10 Cikutra Bandung dirusak. *
1
Komentar