Cegah Kekerasan Seksual Terhadap Anak!
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali menggandeng yayasan guna mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
GIANYAR, NusaBali
Kegiatan itu dilakukan pada Yayasan Ketut Alon dan Yayasan Alit, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kamis (31/10). Komisioner KPPAD Bali Made Ariasa menjelaskan edukasi pencegahan tidak saja didiskusikan, melainkan dengan training of trainer (TOT) yang melibatkan masyarakat. “Menjadi pelatih agar bisa turun ke masyarakat baik di keluarga, komunitas, sekolah maupun banjar ataupun lingkungan yang lebih luas. Agar anak-anak kita sejak awal bisa mengerti tentang berbagai kekerasan yang bisa terjadi terhadap setiap anak, kapanpun dan dimanapun,” jelasnya.
Ariasa menambahkan dengan pelatihan ini semakin banyak yang lebih awal bisa ikut menjadi pelaku pencegahan kekerasan seksual. Karena bisa mendeteksi lebih dini berbagai peluang adanya resiko pelaku, atau korban kekerasan. Khususnya kekerasan seksual yang masih cukup banyak terjadi akhir-akhir ini. “Semoga masyarakat semakin banyak yang mau belajar mengenal, mengerti dan melakoni berbagai ilmu maupun wawasan. Sekaligus menjadi relawan untuk melakukan hal ini sebagai bagian dari pencegahan,” jelasnya.
Dalam pelatihan, dia mengedukasi anak-anak dengan cara bermain dan berdialog tentang pendidikan seks. Selain itu, mendeteksi dini berbagai peluang dan tanda-tanda akan resiko terjadi kekerasan seksual terhadap anak. *nvi
Kegiatan itu dilakukan pada Yayasan Ketut Alon dan Yayasan Alit, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kamis (31/10). Komisioner KPPAD Bali Made Ariasa menjelaskan edukasi pencegahan tidak saja didiskusikan, melainkan dengan training of trainer (TOT) yang melibatkan masyarakat. “Menjadi pelatih agar bisa turun ke masyarakat baik di keluarga, komunitas, sekolah maupun banjar ataupun lingkungan yang lebih luas. Agar anak-anak kita sejak awal bisa mengerti tentang berbagai kekerasan yang bisa terjadi terhadap setiap anak, kapanpun dan dimanapun,” jelasnya.
Ariasa menambahkan dengan pelatihan ini semakin banyak yang lebih awal bisa ikut menjadi pelaku pencegahan kekerasan seksual. Karena bisa mendeteksi lebih dini berbagai peluang adanya resiko pelaku, atau korban kekerasan. Khususnya kekerasan seksual yang masih cukup banyak terjadi akhir-akhir ini. “Semoga masyarakat semakin banyak yang mau belajar mengenal, mengerti dan melakoni berbagai ilmu maupun wawasan. Sekaligus menjadi relawan untuk melakukan hal ini sebagai bagian dari pencegahan,” jelasnya.
Dalam pelatihan, dia mengedukasi anak-anak dengan cara bermain dan berdialog tentang pendidikan seks. Selain itu, mendeteksi dini berbagai peluang dan tanda-tanda akan resiko terjadi kekerasan seksual terhadap anak. *nvi
Komentar