Perintah Tegas Jokowi ke Prabowo
Soal ratas perdana yang dihadirinya, Prabowo mengatakan baru mendapat arahan dari Jokowi secara garis besar.
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan khusus kepada Menhan Prabowo Subianto. Dengan tegas, Jokowi meminta Prabowo memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri, termasuk Prabowo. Presiden meminta Prabowo memanfaatkan belanja pertahanan dari sektor lokal. "Termasuk di sektor pertahanan kita harus betul-betul memanfaatkan belanja di bidang pertahanan, terutama untuk memacu industrialisasi industri-industri strategis di dalam negeri dan juga untuk memenuhi minimum essential force yang sudah kita targetkan," kata Jokowi di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10), seperti dilansir detikcom.
Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia. MEF sendiri dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada 2017 dan dibagi menjadi tiga rencana strategis (renstra) hingga 2024.
Kepada Prabowo, Jokowi berpesan agar industri pertahanan tidak selalu harus impor. Presiden ingin industri pertahanan terus dikembangkan dari hulu ke hilir. "Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi harus dianggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dari hulu sampai ke hilir," sebut Jokowi.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan bahkan kita ingin agar produk-produk yang ada itu bisa kita ekspor," lanjutnya.
Rapat terbatas yang dipimpin Jokowi itu juga dihadiri Menko Polhukam Mahfud Md, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menpan RB Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, hingga Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Soal ratas perdana yang dihadirinya, Prabowo mengatakan baru mendapat arahan dari Jokowi secara garis besar. Ia menyebut pemerintah masih dalam kategori belanja masalah. "Tadi Polhukam, tadi baru garis besar tentang pengarahan soal politik hukum keamanan kemudian penjabaran oleh menko. Kita menjabarkan, kita masih dalam taraf katakanlah belanja masalah, inventarisasi masalah," sebut Prabowo seusai ratas.
Menurut Ketum Gerindra itu, pihaknya sedang mengumpulkan data. Prabowo menghadiri rapat bersama Wakil Menhan Wahyu Sakti Trenggono.
"Saya kumpulin data bersama wamen kita kumpulkan sehingga nanti langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan kita ini tepat. Saya kira itu. Berilah waktu beberapa saat ya," sebutnya.
Saat ditanya soal kemungkinan adanya perubahan Renstra MEF, Prabowo belum memastikannya. "Kita ini dalam rangka kita mengkaji dulu, baru kan berapa hari ini kita (menjabat)," tutupnya. *
Hal tersebut disampaikan dalam rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri, termasuk Prabowo. Presiden meminta Prabowo memanfaatkan belanja pertahanan dari sektor lokal. "Termasuk di sektor pertahanan kita harus betul-betul memanfaatkan belanja di bidang pertahanan, terutama untuk memacu industrialisasi industri-industri strategis di dalam negeri dan juga untuk memenuhi minimum essential force yang sudah kita targetkan," kata Jokowi di Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (31/10), seperti dilansir detikcom.
Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimum merupakan proses untuk modernisasi alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia. MEF sendiri dicanangkan oleh pemerintah Indonesia pada 2017 dan dibagi menjadi tiga rencana strategis (renstra) hingga 2024.
Kepada Prabowo, Jokowi berpesan agar industri pertahanan tidak selalu harus impor. Presiden ingin industri pertahanan terus dikembangkan dari hulu ke hilir. "Sedapat mungkin jangan sampai kita impor semuanya, tetapi harus dianggaran yang ada harus dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dari hulu sampai ke hilir," sebut Jokowi.
"Kerja sama dengan BUMN, kerja sama dengan swasta terus dilakukan bahkan kita ingin agar produk-produk yang ada itu bisa kita ekspor," lanjutnya.
Rapat terbatas yang dipimpin Jokowi itu juga dihadiri Menko Polhukam Mahfud Md, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Mendagri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menpan RB Tjahjo Kumolo, Menkum HAM Yasonna Laoly, hingga Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Soal ratas perdana yang dihadirinya, Prabowo mengatakan baru mendapat arahan dari Jokowi secara garis besar. Ia menyebut pemerintah masih dalam kategori belanja masalah. "Tadi Polhukam, tadi baru garis besar tentang pengarahan soal politik hukum keamanan kemudian penjabaran oleh menko. Kita menjabarkan, kita masih dalam taraf katakanlah belanja masalah, inventarisasi masalah," sebut Prabowo seusai ratas.
Menurut Ketum Gerindra itu, pihaknya sedang mengumpulkan data. Prabowo menghadiri rapat bersama Wakil Menhan Wahyu Sakti Trenggono.
"Saya kumpulin data bersama wamen kita kumpulkan sehingga nanti langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan kita ini tepat. Saya kira itu. Berilah waktu beberapa saat ya," sebutnya.
Saat ditanya soal kemungkinan adanya perubahan Renstra MEF, Prabowo belum memastikannya. "Kita ini dalam rangka kita mengkaji dulu, baru kan berapa hari ini kita (menjabat)," tutupnya. *
Komentar