Jatuh ke Sumur Sedalam 14 Meter, Balita Selamat dari Maut
Berusaha Selamatkan Anaknya, Sang Ayah Ikut Kecebur ke Sumur
Seorang balita berusia 2 tahun, Ni Putu Santika, jatuh ke sumur tua sedalam 14 meter di rumahnya kawasan Banjar Tulang Nyuh, Desa Tegak, Kecamatan Klungkung, Jumat (1/11) sore.
SEMARAPURA, NusaBali
Berusaha menyelamatkan putrinya, sang ayah I Made Setiawan, 23, pun ikut mencebur ke dalam sumur. Betruntung, balita dan ayahnya ini ber-hasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Balita Ni Putu Santika dan ayahnya, Made Setiawan, selamat dari maut setelah petugas BPBD Klungkung turun dengan mengevakuasinya. Mereka ditarik menggunakan tali dari atas sumur. Selanjutnya, balita Putu Santika yang dalam kondisi lemas, dilarikan ke RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan perawatan. Demikian pula ayahnya, Made Setiawan dibawa ke rumah sakit dengan didampingi istrinya, Ni Komang Safitri, 20 (ibunda si balita).
Informasi yang dihimpun NusaBali, musibah balita jatuh ke dalam sumur tersebut bermula ketika korban Putu Santika bermain bersama ayahnya, Made Setiawan, di halaman rumha, Jumat sore pukul 15.30 Wita. Kemudian, seorang tetangga, I Wayan Sumerta, 50, datang ke rumah Made Setiawan hingga mereka mengobrol.
Tanpa disadari, balita berusia 2 tahun ini bermain-main di sekitar sumur tua yang sudah ditutup asbes, yang lokasinya dekat merajan (pura kelu-arga). Posisi sumur tua sedalam 14 meter yang bibirnya setinggi 1 meter ini memang berdekatan dengan anak tangga merajan. Tanpa pengawasan, balita malang ini menaiki tangga merajan, lalu melompat ke asbes penutup sumur.
“Ketika balita Putu Santika naik tangga merajan, anak itu tanpa sengaja melangkah ke asbes penutup sumur tua hingga jebol. Seketika, anak itu jatuh ke sumur sedalam 14 meter, disertai suara jeblak dan tangisan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada.
Ayah korban, Made Setiawan, baru sadar anaknya celaka setelah mendengar suara jeblak dan tanisan dari arah sumur. Tanpa pikir panjang, pria berusia 23 tahun ini langsung turun ke dalam sumur dengan menggunakan tali.
Setelah berada di dasar sumur, Made Setiawan yang sudah berhasil menggendong anak balitanya, tidak bisa naik. Keluarganya berusaha mencari tali panjang untuk menarik Setiawan dan anaknya. Namun, keluarga tidak kunjung mendapatkan tali, hingga Setiawan dan anak balitanya sudah selama 30 menit terperangkap di dasar sumur. Setelah itu, barulah musibah ini dilaporkan ke BPBD Klungkung.
Begitu menerima laporan, petugas BPBD Klungkung langsung terjun dan tiba di lokasi 10 menit kemudian. Saat petugas BPBD tiba, korban Putu Santika dan ayahnya sudah selama 40 menit terperangkap di dasar sumur.
Proses evakuasi ayah dan anaknya dari dalam sumur ini berlangsung dramatis. Begitu tali dilempar ke bawah, Setiawan langsung mengikat tubuhnya, kemudian membawa anak balitanya bergelantungan. Mereka ditarik bersama-sama dari atas sumur oleh petugas BPBD dan warga sekitar. Proses evakuasi uleh petugas BPBD berlangsung sekitar 10 menit.
Setelah sampai di atas sumur, korban Putu Santika yang awalnya pingsan mulai sadarkan diri dan mengangis. Dengan dipeluk ibundanya, Komang Safitri, balita malang ini kemudian dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapat penanganan medis. “Balita berusia 2 tahun ini berhasil selamat dari maut, meski jatuh ke sumur sedalam 14 meter, karena di dasar sumur berlumpur dan masih ada airnya. Anak itu hanya mengalami sedikit luka lecet di kepala,” papar Putu Widiada.
Sementara itu, Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, mengatakan kondisi balita korban jatuh ke sumur ini dalam keadaan stabil. Tidak ada tanda fraktur maupun kelumpuhan. “Buat sementara, anak itu masih diobservasi dan dikonsultasikan ke bagian bedah,” ungkap dr Kesuma saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. *wan
Balita Ni Putu Santika dan ayahnya, Made Setiawan, selamat dari maut setelah petugas BPBD Klungkung turun dengan mengevakuasinya. Mereka ditarik menggunakan tali dari atas sumur. Selanjutnya, balita Putu Santika yang dalam kondisi lemas, dilarikan ke RSUD Klungkung di Semarapura untuk mendapatkan perawatan. Demikian pula ayahnya, Made Setiawan dibawa ke rumah sakit dengan didampingi istrinya, Ni Komang Safitri, 20 (ibunda si balita).
Informasi yang dihimpun NusaBali, musibah balita jatuh ke dalam sumur tersebut bermula ketika korban Putu Santika bermain bersama ayahnya, Made Setiawan, di halaman rumha, Jumat sore pukul 15.30 Wita. Kemudian, seorang tetangga, I Wayan Sumerta, 50, datang ke rumah Made Setiawan hingga mereka mengobrol.
Tanpa disadari, balita berusia 2 tahun ini bermain-main di sekitar sumur tua yang sudah ditutup asbes, yang lokasinya dekat merajan (pura kelu-arga). Posisi sumur tua sedalam 14 meter yang bibirnya setinggi 1 meter ini memang berdekatan dengan anak tangga merajan. Tanpa pengawasan, balita malang ini menaiki tangga merajan, lalu melompat ke asbes penutup sumur.
“Ketika balita Putu Santika naik tangga merajan, anak itu tanpa sengaja melangkah ke asbes penutup sumur tua hingga jebol. Seketika, anak itu jatuh ke sumur sedalam 14 meter, disertai suara jeblak dan tangisan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada.
Ayah korban, Made Setiawan, baru sadar anaknya celaka setelah mendengar suara jeblak dan tanisan dari arah sumur. Tanpa pikir panjang, pria berusia 23 tahun ini langsung turun ke dalam sumur dengan menggunakan tali.
Setelah berada di dasar sumur, Made Setiawan yang sudah berhasil menggendong anak balitanya, tidak bisa naik. Keluarganya berusaha mencari tali panjang untuk menarik Setiawan dan anaknya. Namun, keluarga tidak kunjung mendapatkan tali, hingga Setiawan dan anak balitanya sudah selama 30 menit terperangkap di dasar sumur. Setelah itu, barulah musibah ini dilaporkan ke BPBD Klungkung.
Begitu menerima laporan, petugas BPBD Klungkung langsung terjun dan tiba di lokasi 10 menit kemudian. Saat petugas BPBD tiba, korban Putu Santika dan ayahnya sudah selama 40 menit terperangkap di dasar sumur.
Proses evakuasi ayah dan anaknya dari dalam sumur ini berlangsung dramatis. Begitu tali dilempar ke bawah, Setiawan langsung mengikat tubuhnya, kemudian membawa anak balitanya bergelantungan. Mereka ditarik bersama-sama dari atas sumur oleh petugas BPBD dan warga sekitar. Proses evakuasi uleh petugas BPBD berlangsung sekitar 10 menit.
Setelah sampai di atas sumur, korban Putu Santika yang awalnya pingsan mulai sadarkan diri dan mengangis. Dengan dipeluk ibundanya, Komang Safitri, balita malang ini kemudian dilarikan ke RSUD Klungkung untuk mendapat penanganan medis. “Balita berusia 2 tahun ini berhasil selamat dari maut, meski jatuh ke sumur sedalam 14 meter, karena di dasar sumur berlumpur dan masih ada airnya. Anak itu hanya mengalami sedikit luka lecet di kepala,” papar Putu Widiada.
Sementara itu, Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, mengatakan kondisi balita korban jatuh ke sumur ini dalam keadaan stabil. Tidak ada tanda fraktur maupun kelumpuhan. “Buat sementara, anak itu masih diobservasi dan dikonsultasikan ke bagian bedah,” ungkap dr Kesuma saat dikonfirmasi NusaBali, tadi malam. *wan
Komentar