10 Warga Satu Banjar Terserang DB
Saat dikonfirmasi, Kadis Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku baru mengetahui informasi wabah DB.
GIANYAR, NusaBali
Sedikitnya 10 warga di Banjar Pasdalem, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Blahbatuh, Gianyar, terserang virus Demam Berdarah (DB) Dengue, secara beruntun.
Serangan pertama terjadi sekitar awal Oktober 2019. “Pertama yang kena Ketut Suandi, petugas sampah desa. Itu sudah sebulan lalu. Dia positif DB,” jelas Kelian Dinas Banjar Pasdalem I Kadek Karya Yasa, ditemui Jumat (1/11) kemarin.
Dia mengungkapkan sejak itu, kasus serupa terus bermunculan secara beruntun. Dengan keluhan yang sama yakni demam tinggi dan dinyatakan positif DB ketika dilakukan cek laboratorium. “Kami tidak mendata secara detail nama-nama warga, yang jelas sampai saat ini sudah ada sekitar 10 warga yang masuk rumah sakit karena kena DB. Ada yang sudah pulang, dan tinggal satu lagi di rawat di RS Ari Canti, Desa Mas, Ubud,” jelasnya.
Terkait tindak lanjut 10 warganya kena DB, Karya Yasa mengaku sudah berkoordinasi kepada pihak terkait. “Kami sudah tiga kali fogging. Begitu ada kasus, langsung kami laporkan ke Dinas Kesehatan. Selain fogging, kami juga mengoptimalkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” jelasnya.
Dia mengaku tidak menyangka, virus DB akan mewabah di Banjar Pasdalem. Sebab selama ini kegiatan bersih-bersih lingkungan rutin dilakukan. “Pada sangkepan (rapat) banjar dan PKK kami sudah imbau agar menjaga kebersihan. Setiap hari Jumat juga rutin ada jadwal gotong royong,” terangnya.
Satu pasien di RS Ari Santi, Desa Mas, seorang pelajar I Gusti Ngurah Gde Sastrawan. Dia dirawat di ruang Sekar Alit Nomor 4. Menurut ibunya, Gusti Ayu Anik Pusparini, kondisi anaknya sudah membaik. “Hari ini sudah naik trombositnya, tinggal nunggu pulang. Semoga segera bisa pulang,” harapnya. Namun begitu anaknya mulai pulih, justru Gusti Ayu Puspa yang diserang demam tinggi. “Entah apa penyebabnya, kok bisa beruntun gini. Setelah anak membaik, saya ikut demam juga,” ungkapnya yang berencana melakukan cek lab ini. Gusti Ayu Puspa mengaku alami panas tinggi sejak dua hari lalu. “Dari dua hari sudah panas. Pas jaga anak, tiyang langsung ke UGD. Karena baru hari pertama belum terdeteksi,” ungkapnya. Sejak itu, Gusti Ayu Puspa merasakan demamnya semakin menjadi-jadi. “Nunggu hari ketiga, tiyang akan cek lab. Mudah-mudahan negatif DB,” harapnya.
Saat dikonfirmasi, Kadis Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku baru mengetahui informasi wabah DB ini. “Suksma informasinya. Sedang diinvestigasi,” ujarnya singkat via Whatsapp.
Humas RSUD Sanjiwani Gianyar IB Punarbhawa mengatakan hingga Jumat (1/11), ada empat pasien DB Dengue yang dirawat. "Dari empat pasien DB ini, dua orang dirawat di Ruang Yudistira, satu orang di ICU dan satu orang masih di IGD," jelasnya. Selama Oktober 2019, rumah sakit terbesar di Gianyar ini merawat 22 pasien DB. " Selama Oktober 2019 ada 22 kasus DB di RSUD Sanjiwani," ujarnya. *nvi
Serangan pertama terjadi sekitar awal Oktober 2019. “Pertama yang kena Ketut Suandi, petugas sampah desa. Itu sudah sebulan lalu. Dia positif DB,” jelas Kelian Dinas Banjar Pasdalem I Kadek Karya Yasa, ditemui Jumat (1/11) kemarin.
Dia mengungkapkan sejak itu, kasus serupa terus bermunculan secara beruntun. Dengan keluhan yang sama yakni demam tinggi dan dinyatakan positif DB ketika dilakukan cek laboratorium. “Kami tidak mendata secara detail nama-nama warga, yang jelas sampai saat ini sudah ada sekitar 10 warga yang masuk rumah sakit karena kena DB. Ada yang sudah pulang, dan tinggal satu lagi di rawat di RS Ari Canti, Desa Mas, Ubud,” jelasnya.
Terkait tindak lanjut 10 warganya kena DB, Karya Yasa mengaku sudah berkoordinasi kepada pihak terkait. “Kami sudah tiga kali fogging. Begitu ada kasus, langsung kami laporkan ke Dinas Kesehatan. Selain fogging, kami juga mengoptimalkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” jelasnya.
Dia mengaku tidak menyangka, virus DB akan mewabah di Banjar Pasdalem. Sebab selama ini kegiatan bersih-bersih lingkungan rutin dilakukan. “Pada sangkepan (rapat) banjar dan PKK kami sudah imbau agar menjaga kebersihan. Setiap hari Jumat juga rutin ada jadwal gotong royong,” terangnya.
Satu pasien di RS Ari Santi, Desa Mas, seorang pelajar I Gusti Ngurah Gde Sastrawan. Dia dirawat di ruang Sekar Alit Nomor 4. Menurut ibunya, Gusti Ayu Anik Pusparini, kondisi anaknya sudah membaik. “Hari ini sudah naik trombositnya, tinggal nunggu pulang. Semoga segera bisa pulang,” harapnya. Namun begitu anaknya mulai pulih, justru Gusti Ayu Puspa yang diserang demam tinggi. “Entah apa penyebabnya, kok bisa beruntun gini. Setelah anak membaik, saya ikut demam juga,” ungkapnya yang berencana melakukan cek lab ini. Gusti Ayu Puspa mengaku alami panas tinggi sejak dua hari lalu. “Dari dua hari sudah panas. Pas jaga anak, tiyang langsung ke UGD. Karena baru hari pertama belum terdeteksi,” ungkapnya. Sejak itu, Gusti Ayu Puspa merasakan demamnya semakin menjadi-jadi. “Nunggu hari ketiga, tiyang akan cek lab. Mudah-mudahan negatif DB,” harapnya.
Saat dikonfirmasi, Kadis Kesehatan Gianyar dr Ida Ayu Cahyani mengaku baru mengetahui informasi wabah DB ini. “Suksma informasinya. Sedang diinvestigasi,” ujarnya singkat via Whatsapp.
Humas RSUD Sanjiwani Gianyar IB Punarbhawa mengatakan hingga Jumat (1/11), ada empat pasien DB Dengue yang dirawat. "Dari empat pasien DB ini, dua orang dirawat di Ruang Yudistira, satu orang di ICU dan satu orang masih di IGD," jelasnya. Selama Oktober 2019, rumah sakit terbesar di Gianyar ini merawat 22 pasien DB. " Selama Oktober 2019 ada 22 kasus DB di RSUD Sanjiwani," ujarnya. *nvi
Komentar