Signal Lemot, Pelayanan Dukcapil Dikeluhkan
Pelayanan administrasi kependudukan Dinas Kepedudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan pada acara Pekan Pelayanaan Publik Tanpa Mall Administrasi digelar Ombudsman Bali 2019 di Gedung I Ketut Maria, Jumat (1/11), diserbu warga.
TABANAN, NusaBali
Namun banyak warga mengeluh terutama di pos layanan perekaman KTP elektronik. Warga mengeluh karena antri terlalu lama akibat signal lemot untuk mengkomunikasikan sisterm layanan itu lambat. Seperti diungkapkan salah satu warga, Lisnawati,29. Dia mengaku datang sekitar pukul 08.00 Wita untuk melakukan perekaman data KTP elektronik. Saat itu dia mendapatkan nomor antrian 27. Namun hingga pukul 10.00 Wita, belum mendapatkan panggilan. "Lama dipanggil, katanya sistemnya eror. Yang nomor antrian 26 harusnya dapat belakangan saat dicoba memasukkan data, mendadak bisa (perekaman)," ujarnya.
Meskipun demikian, dia sendiri tetap akan menunggu dengan sabar karena belum punya KTP elektronik. "Di Jawa, saya belum urus KTP elektornik. Disini saya urus karena usai perekaman langsung dapat keping KTP," imbuh Lisnawati.
Hal serupa juga disampaikan oleh I Made Putrayadi. Dia datang ke Gedung Maria mengantarkan keluarganya I Made Wardana rekam KTP elektronik. Saat itu keluarganya asal Jembrana ini sudah datang pukul 08.00 Wita mendapat antrian nomor 30. Namun hingga pukul 10.000 Wita belum mendapat panggilan. Mirisnya hingga pukul 10.00 Wita baru diproses antrian nomor 7. "Katanya signal internetnya tidak bagus, itu yang buat lama antri," ungkapnya.
Meskipun sudah menunggu, Putrayadi tidak mendapatkan pelayanan mengingat sudah siang dan stand layanan ditutup. Petugas pun menyarankan ke Kantor Disdukcapil, Senin (4/11). "Masih ada tujuh orang yang belum dapat perekaman. Karena sudah siang pukul 11.30 Wita, diminta datang ke kantor," terangnya. Pantauan di lapangan, petugas memang sedang melayani seluruh warga. Tiap petugas sibuk melakukan tugasnya. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana mengatakan kendalan layanan kependudukan ini karena layanan ini menggunakan sinyal publik dari Dinas Kominfo. Seharusnya yang digunakan sinyal khusus. Tetapi pelayanan sudah bisa diatasi menggunakan wifi pribadi petugas. Dia mengklaim sinyal lemot sedikit. Dia tetap mengklaim, pelayanan itu lancar. ‘’Sebelumnya kami sudah koordinasikan ke Kominfo," katanya.*des
Meskipun demikian, dia sendiri tetap akan menunggu dengan sabar karena belum punya KTP elektronik. "Di Jawa, saya belum urus KTP elektornik. Disini saya urus karena usai perekaman langsung dapat keping KTP," imbuh Lisnawati.
Hal serupa juga disampaikan oleh I Made Putrayadi. Dia datang ke Gedung Maria mengantarkan keluarganya I Made Wardana rekam KTP elektronik. Saat itu keluarganya asal Jembrana ini sudah datang pukul 08.00 Wita mendapat antrian nomor 30. Namun hingga pukul 10.000 Wita belum mendapat panggilan. Mirisnya hingga pukul 10.00 Wita baru diproses antrian nomor 7. "Katanya signal internetnya tidak bagus, itu yang buat lama antri," ungkapnya.
Meskipun sudah menunggu, Putrayadi tidak mendapatkan pelayanan mengingat sudah siang dan stand layanan ditutup. Petugas pun menyarankan ke Kantor Disdukcapil, Senin (4/11). "Masih ada tujuh orang yang belum dapat perekaman. Karena sudah siang pukul 11.30 Wita, diminta datang ke kantor," terangnya. Pantauan di lapangan, petugas memang sedang melayani seluruh warga. Tiap petugas sibuk melakukan tugasnya. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana mengatakan kendalan layanan kependudukan ini karena layanan ini menggunakan sinyal publik dari Dinas Kominfo. Seharusnya yang digunakan sinyal khusus. Tetapi pelayanan sudah bisa diatasi menggunakan wifi pribadi petugas. Dia mengklaim sinyal lemot sedikit. Dia tetap mengklaim, pelayanan itu lancar. ‘’Sebelumnya kami sudah koordinasikan ke Kominfo," katanya.*des
1
Komentar