Stand Up Comedy Bali Diselipi Edukasi Masyarakat
Hendra ‘Gabeng’ Purnawan yang sehari-hari sebagai seorang penyuluh agama, menjadi juara Stand Up Comedy Festival Bali Jani.
DENPASAR, NusaBali.com
Festival Bali Jani 2019 tak hanya menampilkan seni tradisional Bali yang diberi sentuhan modern, namun juga sebaliknya, menampilkan seni modern yang diberi unsur tradisional. Salah satunya, yaitu Lomba Stand Up Comedy Bali yang berlangsung di panggung Kalangan Angsoka, Art Centre Denpasar pada Jumat (1/11/2019).
Dalam lomba yang diikuti oleh 29 peserta ini, nama I Wayan Hendra Purnawan keluar sebagai juara 1, disusul oleh Simson Yermia Libing dan Andrean Sergius Ratu di posisi Juara kedua dan ketiga. Adapun nama-nama lain seperti Ida Bagus Dwi Anggara Putra, Yuliriyadi Kusuma, dan I Made Ngurah Satria Wibawa masing-maing menempati juara harapan 1,2, dan 3.
Sang juara, Hendra Purnawan dalam stand up komedi ini menampilkan materi yang mengangkat kehidupan masyarakat sehari-hari di kehidupan sosial dan mengaitkannya dengan ilmu agama. “Materi agama Hindu itu saya coba terapkan yang langsung menyentuh masyarakat Hindu Bali. Kebetulan saya juga seorang penyuluh agama jadi materi-materi itu saya ambil dari materi agama Hindu,” ujar pria asal Marga, Tabanan ini.
Yang mengejutkan, sang juara Hendra Purnawan mengaku bahwa dirinya belum pernah mengikuti lomba stand comedy lain sebelumnya. Sebelumnya, Hendra Purnawan menggeluti dunia komedi dalam ranah yang lebih klasik, yakni dalam pertunjukan Bondres dengan nama panggung Gabeng dalam kelompok bondres Grup Tangkir Wangsuh.
Dalam lomba stand up comedy yang menghadirkan I Ketut Suanda (Cedil), Abdul Hadi, dan Made Taro sebagai juri ini, terdapat beberapa kriteria selain faktor kelucuan yang menjadi pertimbangan dalam menentukan juara. Adapun beberapa kriteria itu adalah etika, gaya bicara, kelucuan, dan ekspresi. Etika yang dimaksud di sini yaitu tidak menggunakan bahasa kasar, tidak menyangkut SARA, dan diharapkan untuk memberi edukasi kepada masyarakat.
“Bukan hanya terpaku pada lomba, tapi edukasi kepada masyarakat dalam Stand Up Comedy Bali. Karena ada nama Bali-nya, sudah jelas nilai-nilai atau norma-norma yang ada di Bali itu perlu diangkat, apalagi dialektika global ini secara global, kemudian lokalnya perlu diangkat dijadikan satu dalam ranah kekinian,” jelas I Ketut Suanda alias Cedil yang mewakili dewan juri.*yl
1
Komentar