Jokowi Tak Permasalahkan Manuver NasDem
Meskipun NasDem adalah parpol pendukung pemerintah dan PKS adalah partai oposisi, Jokowi menilai pertemuan kedua pimpinan parpol adalah wajar sebagai bentuk silaturahim.
JAKARTA, NusaBali
"Mungkin Pak Surya Paloh kangen sudah lama enggak ketemu Pak Sohibul Iman. Mungkin dengan saya enggak begitu kangen karena sudah sering ketemu," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11). "Biasa saja, eggak perlu dibawa ke perasaan," katanya.
Jokowi sekaligus membantah spekulasi bahwa koalisinya mengalami keretakan. Dia memastikan NasDem solid berada di gerbong koalisi pemerintah. "Jangan dikaitkan NasDem ketemu PKS koalisi rapuh, apa hubungannnya. Enggak ada hubungannya. Untuk kebaikan bangsa, kebaikan negara, ketemu-ketemu menurut saya baik saja," kata Jokowi.
Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Diketahui, pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman saat itu berlangsung akrab. Hasil pertemuan tersebut juga menyatakan tiga hal. Pertama, kedua partai sepakat untuk memperkuat check and balance atau fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.
Kedua, NasDem dan PKS sepakat menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Ketiga, mewariskan sejarah kerja sama para pendiri bangsa, yakni antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai agama dan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan. Sementara terpisah, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, disebut akan melanjutkan safari politiknya ke partai non-koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partai Demokrat menyatakan belum ada rencana terkait pertemuan tersebut.
"Belum ada (rencana bertemu NasDem). Tapi maksud saya komunikasi antarkader itu di DPR ini berjalan seperti biasa saja. Jadi ada komunikasi yang baik," kata Waketum Partai Demokrat, Syarief Hasan, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Syarief, sikap Surya Paloh yang membangun komunikasi dengan pimpinan partai politik lain adalah sikap yang baik. Komunikasi itu, kata Syarief, baik juga untuk rakyat. "Komunikasi pimpinan, antar-ketua umum ya apa yang dilakukan okeh NasDem saya pikir itu bagus-bagus saja. Namanya komunikasi kan kalau bisa semua pemimpin bangsa ini kan sering-sering komunikasi kan bagus untuk rakyat. Saya pikir itu," ujar Syarief.
Jika nantinya NasDem ingin bertemu, Wakil Ketua MPR ini mengaku Demokrat akan menerima ajakan tersebut. Namun, jika menyoal koalisi, Syarief mengatakan hal itu belum saatnya dibicarakan. "Oh ya sangat bersedia dong (Demokrat diajak bertemu). Kalau soal bergabung itu ntar dulu. Ya kita kan bicarakan soal komunikasi, kalau komunikasi tentunya kita sangat wellcome sekali," ucap Syarief dilansir kompas.com.
Seperti diketahui, Surya Paloh telah bertandang ke markas PKS pada, Rabu (30/10) lalu. Paloh disebut akan melanjutkan safari politiknya ke partai-partai lain, yaitu PAN dan Partai Demokrat. Sekjen PAN, Eddy Soeparno pun mengaku belum mengetahui informasi terkait rencana pertemuan tersebut. "Saya belum ada info tentang rencana silaturahmi beliau-beliau ke kami," kata Eddy saat dimintai konfirmasi, Kamis (31/10). *
Jokowi sekaligus membantah spekulasi bahwa koalisinya mengalami keretakan. Dia memastikan NasDem solid berada di gerbong koalisi pemerintah. "Jangan dikaitkan NasDem ketemu PKS koalisi rapuh, apa hubungannnya. Enggak ada hubungannya. Untuk kebaikan bangsa, kebaikan negara, ketemu-ketemu menurut saya baik saja," kata Jokowi.
Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Diketahui, pertemuan Surya Paloh dan Sohibul Iman saat itu berlangsung akrab. Hasil pertemuan tersebut juga menyatakan tiga hal. Pertama, kedua partai sepakat untuk memperkuat check and balance atau fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.
Kedua, NasDem dan PKS sepakat menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Ketiga, mewariskan sejarah kerja sama para pendiri bangsa, yakni antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai agama dan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan. Sementara terpisah, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, disebut akan melanjutkan safari politiknya ke partai non-koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Partai Demokrat menyatakan belum ada rencana terkait pertemuan tersebut.
"Belum ada (rencana bertemu NasDem). Tapi maksud saya komunikasi antarkader itu di DPR ini berjalan seperti biasa saja. Jadi ada komunikasi yang baik," kata Waketum Partai Demokrat, Syarief Hasan, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut Syarief, sikap Surya Paloh yang membangun komunikasi dengan pimpinan partai politik lain adalah sikap yang baik. Komunikasi itu, kata Syarief, baik juga untuk rakyat. "Komunikasi pimpinan, antar-ketua umum ya apa yang dilakukan okeh NasDem saya pikir itu bagus-bagus saja. Namanya komunikasi kan kalau bisa semua pemimpin bangsa ini kan sering-sering komunikasi kan bagus untuk rakyat. Saya pikir itu," ujar Syarief.
Jika nantinya NasDem ingin bertemu, Wakil Ketua MPR ini mengaku Demokrat akan menerima ajakan tersebut. Namun, jika menyoal koalisi, Syarief mengatakan hal itu belum saatnya dibicarakan. "Oh ya sangat bersedia dong (Demokrat diajak bertemu). Kalau soal bergabung itu ntar dulu. Ya kita kan bicarakan soal komunikasi, kalau komunikasi tentunya kita sangat wellcome sekali," ucap Syarief dilansir kompas.com.
Seperti diketahui, Surya Paloh telah bertandang ke markas PKS pada, Rabu (30/10) lalu. Paloh disebut akan melanjutkan safari politiknya ke partai-partai lain, yaitu PAN dan Partai Demokrat. Sekjen PAN, Eddy Soeparno pun mengaku belum mengetahui informasi terkait rencana pertemuan tersebut. "Saya belum ada info tentang rencana silaturahmi beliau-beliau ke kami," kata Eddy saat dimintai konfirmasi, Kamis (31/10). *
1
Komentar