Peresmian Museum Subak Masih Gabeng
Museum ini belum punya materi alat pertanian baik yang berstatus kuno hingga modern secara lengkap.
GIANYAR, NusaBali
Pembangunan fisik Museum Subak di sisi barat Pura Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, rampung pertengahan tahun 2018. Namun hingga menjelang akhir tahun 2019, peresmian museum bernilai sekitar Rp 30 miliar masih gabeng alias belum jelas.
‘’Peresmian museum ini belum pasti kapan, karena materi museumnya belum lengkap. Materi museum ini baru sebagian kecil,’’ jelas Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Ketut Mudana, Jumat (1/11).
Menurut Mudana, sebuah museum subak harus mencerminkan peralatan subak secara utuh. Namun materi museun tentang persubakan di Musuem Subak ini baru sebagian kecil. ‘’Penempatan isi yang hanya sebagian kecil ini juga belum sesuai estetika,’’ tambahnya.
Data di lapangan, materi Museum Subak Masceti ini baru berupa prototip dan lukisan hamparan persawahan. Prototip ini menempel di dinding sebelah barat bangunan lantai II. Di lantai yang sama juga terdapat beberapa materi museum. Antara lain, peralatan bajak sawah dan hanya segelintir kecil alat perawatan tanaman padi dan pasca panen.
Mudana mengakui museum ini belum punya materi alat pertanian baik yang berstatus kuno hingga modern secara lengkap. Rencananya pengadaan isi atau materi museum akan dianggarkan melalui APBD Gianyar 2020 sekitar Rp 200 juta. ‘’Tahun 2019, pengadaan materi atau isi museum ini belum dapat anggaran,’’ jelasnya.
Mudana mengaku belum bisa memastikan berapa dan jenis apa saja materi yang akan didapatkan dengan anggaran pengadaan sekitar Rp 200 juta tersebut. Karena barang untuk materi museum ini relatif kuno, maka amat sulit untuk dihitung nilainya. Kata dia, ke depan pihaknya akan berburu ke seluruh Bali, bahkan sebanyak-banyaknya, peralatan pertanian di Bali yang layak ‘menghuni’ museum subak ini. Kata dia, sesuai petunjuk Bupati Gianyar, kemungkinan museum ini akan dibuka untuk umum akhir tahun 2020. ‘’Anggaran Pemkab masih terbatas. Pemkab juga masih memprioritaskan anggaran untuk kegiatan lain,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Gianyar berencana meresmikan Museum Subak Masceti yang telah menelan anggaran Rp 30 miliar, tahun 2019. Persiapan peresmian diawali dengan Pacaruan Rsi Gana Panca Kelud pada Sukra Umanis Warigadean, Jumat (7/12/2018). Pacaruan serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padususan Alit.*lsa
‘’Peresmian museum ini belum pasti kapan, karena materi museumnya belum lengkap. Materi museum ini baru sebagian kecil,’’ jelas Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar Ketut Mudana, Jumat (1/11).
Menurut Mudana, sebuah museum subak harus mencerminkan peralatan subak secara utuh. Namun materi museun tentang persubakan di Musuem Subak ini baru sebagian kecil. ‘’Penempatan isi yang hanya sebagian kecil ini juga belum sesuai estetika,’’ tambahnya.
Data di lapangan, materi Museum Subak Masceti ini baru berupa prototip dan lukisan hamparan persawahan. Prototip ini menempel di dinding sebelah barat bangunan lantai II. Di lantai yang sama juga terdapat beberapa materi museum. Antara lain, peralatan bajak sawah dan hanya segelintir kecil alat perawatan tanaman padi dan pasca panen.
Mudana mengakui museum ini belum punya materi alat pertanian baik yang berstatus kuno hingga modern secara lengkap. Rencananya pengadaan isi atau materi museum akan dianggarkan melalui APBD Gianyar 2020 sekitar Rp 200 juta. ‘’Tahun 2019, pengadaan materi atau isi museum ini belum dapat anggaran,’’ jelasnya.
Mudana mengaku belum bisa memastikan berapa dan jenis apa saja materi yang akan didapatkan dengan anggaran pengadaan sekitar Rp 200 juta tersebut. Karena barang untuk materi museum ini relatif kuno, maka amat sulit untuk dihitung nilainya. Kata dia, ke depan pihaknya akan berburu ke seluruh Bali, bahkan sebanyak-banyaknya, peralatan pertanian di Bali yang layak ‘menghuni’ museum subak ini. Kata dia, sesuai petunjuk Bupati Gianyar, kemungkinan museum ini akan dibuka untuk umum akhir tahun 2020. ‘’Anggaran Pemkab masih terbatas. Pemkab juga masih memprioritaskan anggaran untuk kegiatan lain,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Gianyar berencana meresmikan Museum Subak Masceti yang telah menelan anggaran Rp 30 miliar, tahun 2019. Persiapan peresmian diawali dengan Pacaruan Rsi Gana Panca Kelud pada Sukra Umanis Warigadean, Jumat (7/12/2018). Pacaruan serangkaian Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan Padususan Alit.*lsa
Komentar