Muncul Paket Koster-Parta
Selain punya pengalaman dan mumpuni, Nyoman Parta dianggap pas dampingi Wayan Koster karena punya pendukung riil dari Gianyar
Adi Wiryatama Paket (Kader-Kader) Harga Mati
DENPASAR, NusaBali
Dukungan paket ‘kader-kader’ untuk diusung PDIP sebagai pasangan Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) ke Pilgub 2018, bergulir di internal Fraksi PDIP DPRD Bali. Kombinasi ‘kader-kader’ adalah harga mati. Politisi senior PDIP yang kini Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, pun lempar wacana paket Wayan Koster-Nyoman Parta. Adi Wiryatama selaku Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali menegaskan harga mati untuk usung paket ‘kader-kader’ ke Pilgub 2018. Alasannya, PDIP Bali sebagai partai terbesar punya potensi memenangkan pertarungan dengan mengusung kader sendiri sebagai Cagub-Cawagub di Pilgub Bali, Juni 2018 mendatang.
“Kita punya banyak kader terbaik di seluruh Bali. Saya rasa tidaklah sulit memenangkan tarung Pilgub Bali 2018, kalau pakai paket kader-kader,” ujar Adi Wiryatama di sela kegiatan mebat dalam rangkaian Piodalan dan Karya Ngenteg Linggih di Pura Praja Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (18/7). Adi Wiryatama menegaskan, untuk posisi Cagub dari unsur kader adalah Wayan Koster, politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020. Wayan Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode, sebelumnya dapat dukungan bulat dalam Rakercab PDIP Kabupaten/Kota se-Bali, kecuali Denpasar.
Untuk tandem Wayan Koster di posisi Cawagub Bali, Adi Wiryatama menyodorkan nama I Nyoman Parta, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Nyoman Parta merupakan caleg peraih suara terbanyak kedua se-Bali untuk kursi DPRD Bali dalam Pileg 2014, di bawah Adi Wiryatama. “Paket ‘kader-kader’ yang layak diusung PDI Perjuangan adalah Koster-Parta,” tegas Adi Wiryatama. Menurut politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini, Nyoman Parta lebih layak ketimbang Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dari Puri Agung Ubud yang sebelumnya ditawarkan PDIP Gianyar.
“Kalau usung kader dari Gianyar untuk dampingi Koster, mending pakai Nyoman Parta. Sudah terbukti Nyoman Parta suaranya signifikan di Gianyar. Kami bukan mengabaikan non kader. PDIP seperti saya katakan tadi, sudah saatnya pakai paket ‘kader-kader’,” tandas mantan Bupati Tabanan dua kali periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Bagaimana dengan Adi Wiryatama sendiri, apa tidak ingin maju ke Pilgub Bali 2018? “Saya sudah jadi Bupati Tabanan dua periode. Jadi, jabatan eksekutif sudah dua kali saya pegang. Kemudian, anak saya jadi Bupati Tabanan dua periode juga (maksudnya Ni Putu Eka Wiryastuti, Red). Sekarang saya sebagai Ketua DPRD Bali. Jadi, belum ada keinginan saya berlaga ke Pilgub Bali 2018. Saya tetap ngayah sebagai Ketua DPRD Bali,” papar Adi Wiryatama.
Bukan hanya Adi Wiryatama yang lempar wancana paket Koster-Parta sebagai Cagub-Cawagub Bali dari PDIP ke Pilgub 2018. Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli, I Nyoman Adnyana, juga menginginkan paket Koster-Parta maju ke Pilgub Bali 2018. “Saya mendukung paket kader-kader. Saat Rakercab PDIP Bangli akhir pekan kemarin, sebenarnya wacana paket Koster-Parta juga sudah bergulir. Cuma, secara resmi belum dicetuskan dalam Rakercab PDIP Bangli. Saat itu, hanya Wayan Koster yang dicetuskan sebagai Cagub,” ujar Adnyana, Senin kemarin.
Nyoman Adnyana mendorong paket ‘Koster-Parta; karena kualitas dan ketokohan Nyoman Parta sebagai kader partai sudah tidak diragukan lagi. “Parta berpengalaman di organisasi, terutama di kepengurusan DPD PDIP Bali. Di legislatif juga demikian (Parta dua kali periode dipercaya menjadi Ketua Komisi IV DPRD Bali, Red). Jadi, Parta punya kaliber dan cocok sebagai tandem Koster di Pilgub Bali 2018,” jelas politisi PDIP enin kemarin. Disela-sela mendampingi Adi Wiryatama, politisi asal kawasan pegunungan Kintamani, Bangli yang duduk di Komisi I DPRD Bali ini.
Selain dianggap berpengalaman dan mumpuni, Nyoman Parta juga punya sisi lebih jika diajukan sebagai Cawagub pendamping Wayan Koster ke Pilgub Bali 2018. Parta berasal dari Gianyar, sebagai representasi kekuatan Bali Selatan. Selain itu, Kabupaten Gianyar di mana Parta berasal, memiliki jumlah pemilih besar. Sedangkan Wayan Koster yang berasal dari Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng merupakan representasi kekuatan Bali Utara. “Gianyar adalah Dapil dari Parta saat bertarung di Pileg 2014. Kala itu, beliau dapat suara lumayan besar,” tegas Adnyana. Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014 lalu, Parta yang maju dari Dapil Gianyar sebagai caleg incumbent, berhasil meraup 44.348 suara. Ini suara terbesar kedua di antara 55 caleg yang lolos ke kursi DPRD Bali 2014-2019 dari semua parpol dan Dapil. Parta hanya kalah dari Adi Wiryatama, sang jawara yang langsung meraih 51.574 dari Dapil Tabanan, meskipun berstatus caleg new comer.
Sementara itu, Nyoman Parta belum memberikan respons atas dukungan rekan-rekan sejawatnya di Fraksi PDIP DPRD Bali untuk maju sebagai Cawagub pendamping Wayan Koster ke Pilgub 2018. Saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin kemarin, Parta---yang mantan Sekretaris DPD PDIP Bali 2005-2010---tidak mau berkomentar. 7 nat
DENPASAR, NusaBali
Dukungan paket ‘kader-kader’ untuk diusung PDIP sebagai pasangan Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) ke Pilgub 2018, bergulir di internal Fraksi PDIP DPRD Bali. Kombinasi ‘kader-kader’ adalah harga mati. Politisi senior PDIP yang kini Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, pun lempar wacana paket Wayan Koster-Nyoman Parta. Adi Wiryatama selaku Sekretaris Dewan Pertimbangan Daerah (Deperda) PDIP Bali menegaskan harga mati untuk usung paket ‘kader-kader’ ke Pilgub 2018. Alasannya, PDIP Bali sebagai partai terbesar punya potensi memenangkan pertarungan dengan mengusung kader sendiri sebagai Cagub-Cawagub di Pilgub Bali, Juni 2018 mendatang.
“Kita punya banyak kader terbaik di seluruh Bali. Saya rasa tidaklah sulit memenangkan tarung Pilgub Bali 2018, kalau pakai paket kader-kader,” ujar Adi Wiryatama di sela kegiatan mebat dalam rangkaian Piodalan dan Karya Ngenteg Linggih di Pura Praja Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (18/7). Adi Wiryatama menegaskan, untuk posisi Cagub dari unsur kader adalah Wayan Koster, politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali 2015-2020. Wayan Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode, sebelumnya dapat dukungan bulat dalam Rakercab PDIP Kabupaten/Kota se-Bali, kecuali Denpasar.
Untuk tandem Wayan Koster di posisi Cawagub Bali, Adi Wiryatama menyodorkan nama I Nyoman Parta, politisi PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali. Nyoman Parta merupakan caleg peraih suara terbanyak kedua se-Bali untuk kursi DPRD Bali dalam Pileg 2014, di bawah Adi Wiryatama. “Paket ‘kader-kader’ yang layak diusung PDI Perjuangan adalah Koster-Parta,” tegas Adi Wiryatama. Menurut politisi senior PDIP asal Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini, Nyoman Parta lebih layak ketimbang Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, mantan Bupati Gianyar 2008-2013 dari Puri Agung Ubud yang sebelumnya ditawarkan PDIP Gianyar.
“Kalau usung kader dari Gianyar untuk dampingi Koster, mending pakai Nyoman Parta. Sudah terbukti Nyoman Parta suaranya signifikan di Gianyar. Kami bukan mengabaikan non kader. PDIP seperti saya katakan tadi, sudah saatnya pakai paket ‘kader-kader’,” tandas mantan Bupati Tabanan dua kali periode (2000-2005, 2005-2010) ini.
Bagaimana dengan Adi Wiryatama sendiri, apa tidak ingin maju ke Pilgub Bali 2018? “Saya sudah jadi Bupati Tabanan dua periode. Jadi, jabatan eksekutif sudah dua kali saya pegang. Kemudian, anak saya jadi Bupati Tabanan dua periode juga (maksudnya Ni Putu Eka Wiryastuti, Red). Sekarang saya sebagai Ketua DPRD Bali. Jadi, belum ada keinginan saya berlaga ke Pilgub Bali 2018. Saya tetap ngayah sebagai Ketua DPRD Bali,” papar Adi Wiryatama.
Bukan hanya Adi Wiryatama yang lempar wancana paket Koster-Parta sebagai Cagub-Cawagub Bali dari PDIP ke Pilgub 2018. Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Bangli, I Nyoman Adnyana, juga menginginkan paket Koster-Parta maju ke Pilgub Bali 2018. “Saya mendukung paket kader-kader. Saat Rakercab PDIP Bangli akhir pekan kemarin, sebenarnya wacana paket Koster-Parta juga sudah bergulir. Cuma, secara resmi belum dicetuskan dalam Rakercab PDIP Bangli. Saat itu, hanya Wayan Koster yang dicetuskan sebagai Cagub,” ujar Adnyana, Senin kemarin.
Nyoman Adnyana mendorong paket ‘Koster-Parta; karena kualitas dan ketokohan Nyoman Parta sebagai kader partai sudah tidak diragukan lagi. “Parta berpengalaman di organisasi, terutama di kepengurusan DPD PDIP Bali. Di legislatif juga demikian (Parta dua kali periode dipercaya menjadi Ketua Komisi IV DPRD Bali, Red). Jadi, Parta punya kaliber dan cocok sebagai tandem Koster di Pilgub Bali 2018,” jelas politisi PDIP enin kemarin. Disela-sela mendampingi Adi Wiryatama, politisi asal kawasan pegunungan Kintamani, Bangli yang duduk di Komisi I DPRD Bali ini.
Selain dianggap berpengalaman dan mumpuni, Nyoman Parta juga punya sisi lebih jika diajukan sebagai Cawagub pendamping Wayan Koster ke Pilgub Bali 2018. Parta berasal dari Gianyar, sebagai representasi kekuatan Bali Selatan. Selain itu, Kabupaten Gianyar di mana Parta berasal, memiliki jumlah pemilih besar. Sedangkan Wayan Koster yang berasal dari Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng merupakan representasi kekuatan Bali Utara. “Gianyar adalah Dapil dari Parta saat bertarung di Pileg 2014. Kala itu, beliau dapat suara lumayan besar,” tegas Adnyana. Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014 lalu, Parta yang maju dari Dapil Gianyar sebagai caleg incumbent, berhasil meraup 44.348 suara. Ini suara terbesar kedua di antara 55 caleg yang lolos ke kursi DPRD Bali 2014-2019 dari semua parpol dan Dapil. Parta hanya kalah dari Adi Wiryatama, sang jawara yang langsung meraih 51.574 dari Dapil Tabanan, meskipun berstatus caleg new comer.
Sementara itu, Nyoman Parta belum memberikan respons atas dukungan rekan-rekan sejawatnya di Fraksi PDIP DPRD Bali untuk maju sebagai Cawagub pendamping Wayan Koster ke Pilgub 2018. Saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin kemarin, Parta---yang mantan Sekretaris DPD PDIP Bali 2005-2010---tidak mau berkomentar. 7 nat
Komentar