Gairahkan Budidaya Udang, Jembrana Gulirkan Busmetik
Kabupaten Jembrana pernah mengalami kejayaan sentra penghasil udang windu terbesar pada tahun 1900-an.
NEGARA, NusaBali
Namun produksi udang terus menyusut di Gumi Makepung, karena wabah penyakit, serta kendala pengairan akibat pendangkalan alur sungai. Dalam upaya kembali membangkitkan kejayaan budidaya udang, Pemkab Jembrana menggulirkan program Budidaya Udang Skala Mini Sistem Empang Plastik (Busmetik).
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan Busmetik ini merupakan salah satu sistem budidaya yang cukup efektif dan lebih efisien dibanding budidaya menggunakan sistem tambak konvensional. Budidaya udang dengan sistem Busmetik, ini juga lebih ramah lingkungan, karena tidak membutuhkan lahan hingga berhektare-hektare. “Cukup dengan lahan 600-1.000 meter persegi (6 are-10 are), sudah bisa membudidayakan udang dengan sistem Busmetik,” ujarnya, Senin (4/11).
Pada sistem Busmetik, sambung Maharimbawa, digunakan plastik high density polyethylene (HPE) sebagai cover dinding kolam. Selain tidak diperlukan lahan yang luas, dari sisi operasional, petuga tidak perlu lagi melakukan penggantian air, dan tidak perlu membuat sistem pembuangan. Untuk lokasi tanah, juga bisa dilakukan pada semua jenis tanah. Tidak mesti di kawasan pertanian dekat kawasan pesisir seperti tambak konvensional.
“Risiko serangan penyakit udang dengan sistem Busmetik, ini juga lebih minim, dan tidak menggunakan antibiotika, sehingga tidak merusak ekosistem. Dari sisi hasilnya juga sangat efektif. Contohnya dengan konversi satu berbanding satu, untuk lahan seluas 60 are dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 60 ribu. Dalam jangka waktu 70 hari sudah dapat panen sebanyak 1,5 ton,” ucapnya.
Menurutnya, di tahun 2019 ini sudah ada 5 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan), yang menerima bantuan program Busmetik. Tiga di antaranya merupakan Pokdakan di wilayah Kecamatan Negara, yakni Pokdakan Mina Jaya di Desa Pengambengan, Pokdakan Mina Rahayu dan Pokdakan Kawasan Sejahtera yang sama-sama berada di Kelurahan Lelateng. Kemudian 2 Pokdakan lainnya adalah Pokdakan di wilayah Kecamatan Jembrana, yakni Pokdakan Bayu Segara di Desa Budeng, dan Pokdakan Ijo Gading di Kelurahan Loloan Timur.
“Masing-masing kelompok menerima paket bantuan, plastik HDPE 300 mikron ukuran 2.100 meter persegi, pakan udang, serta 517.500 ekor benih udang. Melalui program ini, kami berharap lahan-lahan yang tidak terpakai bisa dioptimalkan kembali. Kemudian sasarannya, tentu menambah penghasilan bagi warga, selain berbagi pengetahuan tentang cara baru budidaya udang,” tutur Maharimbawa. *ode
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan (PKP) Jembrana I Made Dwi Maharimbawa, mengatakan Busmetik ini merupakan salah satu sistem budidaya yang cukup efektif dan lebih efisien dibanding budidaya menggunakan sistem tambak konvensional. Budidaya udang dengan sistem Busmetik, ini juga lebih ramah lingkungan, karena tidak membutuhkan lahan hingga berhektare-hektare. “Cukup dengan lahan 600-1.000 meter persegi (6 are-10 are), sudah bisa membudidayakan udang dengan sistem Busmetik,” ujarnya, Senin (4/11).
Pada sistem Busmetik, sambung Maharimbawa, digunakan plastik high density polyethylene (HPE) sebagai cover dinding kolam. Selain tidak diperlukan lahan yang luas, dari sisi operasional, petuga tidak perlu lagi melakukan penggantian air, dan tidak perlu membuat sistem pembuangan. Untuk lokasi tanah, juga bisa dilakukan pada semua jenis tanah. Tidak mesti di kawasan pertanian dekat kawasan pesisir seperti tambak konvensional.
“Risiko serangan penyakit udang dengan sistem Busmetik, ini juga lebih minim, dan tidak menggunakan antibiotika, sehingga tidak merusak ekosistem. Dari sisi hasilnya juga sangat efektif. Contohnya dengan konversi satu berbanding satu, untuk lahan seluas 60 are dengan jumlah bibit yang ditebar sebanyak 60 ribu. Dalam jangka waktu 70 hari sudah dapat panen sebanyak 1,5 ton,” ucapnya.
Menurutnya, di tahun 2019 ini sudah ada 5 kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan), yang menerima bantuan program Busmetik. Tiga di antaranya merupakan Pokdakan di wilayah Kecamatan Negara, yakni Pokdakan Mina Jaya di Desa Pengambengan, Pokdakan Mina Rahayu dan Pokdakan Kawasan Sejahtera yang sama-sama berada di Kelurahan Lelateng. Kemudian 2 Pokdakan lainnya adalah Pokdakan di wilayah Kecamatan Jembrana, yakni Pokdakan Bayu Segara di Desa Budeng, dan Pokdakan Ijo Gading di Kelurahan Loloan Timur.
“Masing-masing kelompok menerima paket bantuan, plastik HDPE 300 mikron ukuran 2.100 meter persegi, pakan udang, serta 517.500 ekor benih udang. Melalui program ini, kami berharap lahan-lahan yang tidak terpakai bisa dioptimalkan kembali. Kemudian sasarannya, tentu menambah penghasilan bagi warga, selain berbagi pengetahuan tentang cara baru budidaya udang,” tutur Maharimbawa. *ode
Komentar