BCA Revisi Pertumbuhan
Perlambatan ekonomi global yang kian nyata berdampak besar bagi sejumlah negara. Begitu juga dengan industri perbankan, seperti salah satunya BCA.
JAKARTA, NusaBali
Komisaris Independen Bank BCA Raden Pardede mengatakan pihaknya kini merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini yang semula 10 persen, menjadi 8 persen. Hal ini dilakukan atas ancaman resesi global.
"Pertumbuhan kita 8 persen, dulu kita targetkan 10 persen, tapi kita revisi kebawah sebagaimana dunia yang direvisi, perekonomian direvisi, kita revisi juga ke bawah target-target perbankan," ucapnya di Jakarta, Senin (4/11).
Raden bercerita, dengan sejumlah rilis data-data ekonomi yang tak memuaskan, maka industri perbankan cukup menantang di tahun 2020.
"Tahun 2020 buat BCA menantang. Tentu seperti yang kami katakan tadi data-data menunjukan perlambatan. Jadi kita tidak membuat target yang muluk-muluk 2020 ini," pungkasnya.
"Namun demikian kalau ditengah jalan terjadi perubahan yang sangat signifikan tentu BCA akan menyesuaikan lebih baik lagi. Seperti biasa BCA selalu tampil dengan prudent dan tidak muluk-muluk. tapi kalau ada kesempatan kita coba lebih baik dari target yang disebutkan di awal," tambah dia.*
"Pertumbuhan kita 8 persen, dulu kita targetkan 10 persen, tapi kita revisi kebawah sebagaimana dunia yang direvisi, perekonomian direvisi, kita revisi juga ke bawah target-target perbankan," ucapnya di Jakarta, Senin (4/11).
Raden bercerita, dengan sejumlah rilis data-data ekonomi yang tak memuaskan, maka industri perbankan cukup menantang di tahun 2020.
"Tahun 2020 buat BCA menantang. Tentu seperti yang kami katakan tadi data-data menunjukan perlambatan. Jadi kita tidak membuat target yang muluk-muluk 2020 ini," pungkasnya.
"Namun demikian kalau ditengah jalan terjadi perubahan yang sangat signifikan tentu BCA akan menyesuaikan lebih baik lagi. Seperti biasa BCA selalu tampil dengan prudent dan tidak muluk-muluk. tapi kalau ada kesempatan kita coba lebih baik dari target yang disebutkan di awal," tambah dia.*
1
Komentar